Tukang Bubur Naik Haji the Series: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 59:
Ada tokoh Bang Sulam yang penyabar, selalu tersenyum, ia memiliki usaha bubur ayam. Berkat ketekunan dan keikhlasannya, akhirnya ia bisa naik haji dan memperbesar usaha bubur ayamnya. Bang Sulam tinggal bersama Rodiah istrinya, dan Emak.
 
Tetangga Bang Sulam, H. Muhidin dan Hj. Maemunah, entah mengapa selalu memusuhi keluarganya. Bahkan anak mereka, Romunah dilarang berhubungan dengan Robby, adik Bang Sulam. Fitnah-fitnah tentang keluarga Bang Sulam pun berdatangan. Hingga akhirnya H. Muhidin mengirim dua orang mata-mata yang bernama Tarmizi dan Mali, berbagai cara dilakukan untuk memfitnah Bang Sulam dan keluarganya, seperti menyamar menjadi pemulung ketika Bang Sulam berpidato di hadapan anak jalanan, ketika H. Muhidin pulang ke rumah, H. Muhidin dan Hj. Maemunah tertawa terbahak-bahak karena menurutnya, Bang Sulam tidak bisa berpidato dan selalu gemetar ketika berbicara di hadapan banyak orang.
 
Karena Romunah dilarang berhubungan dengan Robby, H. Muhidin dan Hj. Maemunah mencarikan jodoh untuk Romunah yang bernama Rahmadi, seorang anggota DPR, meskipun Romunah tidak mencintainya, ketika jamuan makan siang bersama antara H. Muhidin dan ayahnya Rahmadi, mereka saling menyombongkan diri karena kedua orang tersebut sudah pernah naik haji lebih dari sekali.
Bagaimanakah keluarga Bang Sulam menyikapi segala nikmat dan cobaan yang ia dan keluarga hadapi sehari-hari. Semoga acara ini bisa menjadi cermin bagi kita pemirsa untuk berkaca dan berbenah diri.
 
Akhirnya, kedua orangtua Rahmadi berbeda pendapat mengenai hubungan Rahmadi dan Romunah, ayahnya menyetujui hubungan Rahmadi dan Romunah, bahkan menyuruhnya untuk terus menarik hati Romunah untuk mencintai Rahmadi, meskipun Rahmadi selalu gagal dalam menarik hati Romunah, sementara ibunya tidak mengizinkan hubungan Rahmadi dan Romunah, karena menurutnya H. Muhidin terlampau keras dan sombong sehingga dapat menyebabkan Rahmadi stress.
 
Karena pengaruh H. Muhidin dan Hj. Maimunah terhadap warga sangat kuat, maka suatu hari Hj. Maimunah menghasut warga supaya menghancurkan warung bubur Bang Sulam karena Rodiah, istri Bang Sulam berbohong kepada warga, katanya akan membuat cafe bubur ayam di mall, tetapi gagal.
 
Dan akhirnya, rumah Bang Sulam diserbu puluhan warga yang marah karena anak-anak mereka yang akan melamar kerja di cafe bubur ayam Bang Sulam tidak jadi bekerja karena mereka gagal membuat cafe bubur ayam di mall, bahkan Rodiah akhirnya pingsan, beruntung Badar (mantan preman yang akhirnya bertaubat) menegur warga sehingga warga langsung ketakutan dan pulang ke rumah masing-masing.
 
== Pranala luar ==