Joan Maetsuycker: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Di masa kepemimpinannya, Maetsuyker memiliki ambisi kuat untuk memperluas wilayah VOC di Indonesia. Di masa kepimpinannya dia memiliki dua orang bawahan yang sangat setia yaitu [[Rijckloff van Goens]] dan [[Cornelis Speelman]].
 
Langkah pertama yang diambil oleh Maetsuyker adalah mengincar [[Kerajaan Makassar|Kesultanan Gowa|Kerajaan Makassar]] di [[Sulawesi]] yang selama ini selalu menolak kerjasama dagang dengan VOC tetapi berhubungan dengan Portugis. Untuk memantapkan langkah tersebut, mula-mula adalah mengkondisikan kepulauan Maluku betul-betul sepenuhnya dikuasai oleh VOC. Karena itu VOC melakukan pengusiran kepada penduduk di [[Ambon]] dan juga pemusnahan tanaman cengkeh di Hoamoal, peristiwa ini dilakukan pada tahun 1656. Setahun kemudian VOC melakukan hal yang sama di [[Pulau Buru]], penduduk di pulau itu diusir.
 
Setelah posisi VOC di [[kepulauan Maluku]] dapat diperkuat, maka VOC memasang pos di [[Manado]] untuk mengawasi lalulintas dagang antara [[Spanyol]] di kepulauan [[Filipina]] dengan [[Tidore]]. Penyerangan ke Makassar dimundurkan dari jadwal semula yaitu dari yang direncanakan pada tahun 1658. Hal ini disebabkan adanya pemberontakan di Palembang hingga menyebabkan kerugian di pihak VOC. Akibatnya terjadi perang antara VOC dan Palembang pada tahun 1658. Sementara itu pada tahun yang sama VOC membuat perjanjian damai dengan [[Kerajaan Banten]].