Bandar Udara Internasional Kualanamu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
wikifisasi |
||
Baris 38:
| footnotes =
}}
'''Bandar Udara Internasional Kuala Namu''' adalah sebuah [[bandar udara]] baru untuk kota [[Medan]], [[Indonesia]]. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT
== Sejarah ==
Baris 45:
Pemindahan bandara ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun [[1991]]. Dalam kunjungan kerja ke Medan, [[Azwar Anas]], [[Menteri Perhubungan Republik Indonesia|Menteri Perhubungan]] saat itu, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.
Persiapan pembangunan diawali pada tahun [[1997]], namun [[krisis finansial Asia|krisis moneter]] yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga muncul momentum baru saat terjadi [[Mandala Airlines Penerbangan RI 091|kecelakaan pesawat Mandala Airlines]] pada [[September]] [[2005]] yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Polonia. Kecelakaan yang merenggut nyawa [[Gubernur Sumatera Utara]] [[Tengku Rizal Nurdin]] tersebut juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara meninggal dunia akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah
Begitu bandara ini
=== Pembebasan lahan ===
Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan yang belum terselesaikan. Hingga [[Juni]] [[2006]], baru 1.650 hektar lahan yang telah tidak bermasalah (telah diselesaikan sejak [[1994]]), sementara lahan yang dihuni 71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan, namun pada [[November]] 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.<ref name="lahan-selesai">[http://analisadaily.com/2006/November/8/1-4.htm "Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu"], ''[[Analisa]]'', 8 November 2006</ref>
== Transportasi Darat==
===Kereta Api===
[[Berkas:kuala-namu_full.jpg|thumb|300px|right|Stasiun kereta Kuala Namu yang saat itu masih dalam proses pembangunan]]
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur [[kereta api]] dari Stasiun Aras Kabu di Kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun Aras Kabu sendiri terhubung ke [[Stasiun Medan]] dengan jarak 22,96 km. Diperkirakan jarak tempuh dari Medan hingga Kuala Namu akan berkisar antara 16-30 menit. Saat ini stasiun ini sudah jadi dan siap dioperasikan pada tanggal 25 Juli nanti. Harga tiket kereta api Kuala Namu-Medan PP akan berkisar sekitar
{{stasiun|Stasiun Araskabu|Jalur KA Araskabu-Kuala Namu|-}}
===Bus===
===Mobil===
== Luas bandara dan kapasitas ==
Tahap I bandara diperkirakan dapat menampung tujuh hingga 10 juta penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat per tahun,<ref name="cornerstone">[http://www.antara.co.id/en/seenws/?id=14714 "VP to lay down corner stone of Kuala Namu airport development"], ''[[ANTARA]]'', 19 Juni 2006</ref> sementara setelah selesainya tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang per tahun.
Luas terminal penumpang yang akan dibangun adalah sekitar 6,5 hektar dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektar dan fasilitas kargo seluas 1,3 hektar. Bandara International Kuala Namu memiliki panjang [[landas pacu]] 3.750 meter yang cocok untuk didarati pesawat sebesar [[Boeing 747]], dan mempunyai 8
==Insiden==
* Pada hari Sabtu [[18 Mei]] 2013, sebuah pesawat [[Boeing 737-400]] [[Malaysia Airlines]] yang seharusnya mendarat di
== Rujukan ==
{{reflist}}
|