Titan (satelit): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 360:
 
Seperti yang diungkapkan oleh NASA dalam artikelnya tentang penemuan pada Juni 2010, "hingga kini, kehidupan berbasis metana masih bersifat hipotetis. Ilmuwan masih belum menemukan bentuk kehidupan seperti ini."<ref name=methlife /> NASA juga mengatakan bahwa "beberapa ilmuwan yakin bahwa [penemuan] tersebut memperkuat argumen yang mendukung keberadaan kehidupan yang primitif dan eksotik atau pendahulu kehidupan di permukaan Titan."<ref name=methlife/>
 
=== Tantangan ===
Walaupun mungkin secara biologis, terdapat tantangan bagi kehidupan di Titan. Di jarak yang jauh dari [[Matahari]], Titan merupakan satelit yang dingin, dan atmosfernya tidak memiliki CO<sub>2</sub>. Di permukaan Titan, air hanya ada dalam bentuk padat. Karena kesulitan tersebut, ilmuwan seperti [[Jonathan Lunine]] menganggap Titan kurang mungkin memiliki kehidupan dan hanya sekadar percobaan untuk menguji teori tentang keadaan Bumi sebelum munculnya kehidupan.<ref>{{cite web| url=http://www.astrobio.net/news/article1130.html| title=Saturn's Moon Titan: Prebiotic Laboratory|publisher=Astrobiology Magazine |date=August 11, 2004|accessdate=2004-08-11|archiveurl=http://web.archive.org/web/20040828233135/http://www.astrobio.net/news/article1130.html |archivedate=August 28, 2004}}</ref> Meskipun kehidupan mungkin tidak ada, keadaan prebiotik Titan dan bahan kimia organik yang terkait masih tetap menarik karena dapat digunakan untuk memahami sejarah awal biosfer Bumi.<ref name="Raulin2005">{{cite journal|journal = Space Science Review|volume= 116|issue = 1–2|pages = 471–487|year= 2005|doi = 10.1007/s11214-005-1967-x|title = Exo-astrobiological aspects of Europa and Titan: From observations to speculations|author = Raulin, F.|bibcode = 2005SSRv..116..471R }}</ref> Penelitian yang menggunakan Titan sebagai percobaan prebiotik tidak hanya dilakukan melalui pengamatan di pesawat angkasa, tetapi juga melalui percobaan laboratorium dan permodelan kimia dan fotokimia di Bumi.<ref name=Raulin2002/>
 
=== Hipotesis [[panspermia]] ===
Tubrukan asteroid besar dan komet dapat menyebabkan terlemparnya pecahan yang mengandung mikroba dari planet Bumi, sehingga memungkinkan terjadinya [[transpermia]]. Berdasarkan perhitungan, beberapa pecahan tersebut dapat mencapai berbagai objek di Tata Surya, termasuk Titan.<ref>{{cite news| url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4819370.stm |title=Earth could seed Titan with life |publisher=BBC News |date=March 18, 2006 |accessdate=2007-03-10}}</ref><ref>{{cite journal|author = Gladman, Brett; Dones, Luke; Levinson, Harold F.; Burns, Joseph A.|title = Impact Seeding and Reseeding in the Inner Solar System|year = 2005|journal = Astrobiology|volume = 5|pages = 483–496 |doi=10.1089/ast.2005.5.483|pmid = 16078867|issue = 4|bibcode=2005AsBio...5..483G}}</ref> Di sisi lain, Jonathan Lunine menyatakan bahwa kehidupan di danau hidrokarbon kriogenik Titan seharusnya secara kimiawi sangat berbeda dengan kehidupan Bumi sehingga keduanya tidak mungkin terkait.<ref>{{cite journal|arxiv=0908.0762|author=Lunine, Jonathan |title=Saturn's Titan: A Strict Test for Life's Cosmic Ubiquity|url=http://www.amphilsoc.org/sites/default/files/CCLunine1530402.pdf|volume=153|issue=4|page=403|year=2008|journal=Proceedings of the American Philosophical Society|bibcode = 2009arXiv0908.0762L }} [http://archive.org/details/SaturnsTitan copy at archive.org]</ref>
 
=== Keadaan masa depan ===
Ke depannya, Titan mungkin lebih dapat dihuni. Lima miliar tahun dari sekarang, ketika Matahari menjadi [[raksasa merah]], suhu permukaan akan meningkat hingga dapat mendukung keberadaan air di permukaan.<ref>{{cite web|title=Climate Change in the Solar System|author=The National Air and Space Museum | year=2012| url=http://blog.nasm.si.edu/2012/03/07/climate-change-in-the-solar-system/|accessdate=2012-01-14}}</ref> Selain itu, karena ultraviolet Matahari berkurang, kabut di atmosfer atas Titan akan hilang, sehingga mengurangi [[efek rumah kaca|efek anti rumah kaca]] yang berlangsung di permukaan dan meningkatkan efek rumah kaca yang diakibatkan oleh metana di atmosfer. Dua hal tersebut dapat membuat Titan lebih dapat dihuni selama beberapa ratus juta tahun, waktu yang cukup untuk [[evolusi]] kehidupan sederhana, walaupun keberadaan amonia di Titan dapat memperlambat reaksi kimia.<ref>{{cite web|title=Titan under a red giant sun: A new kind of "habitable" moon|author=Lorenz, Ralph D.; Lunine, Jonathan I. and McKay, Christopher P. |work=NASA Ames Research Center, Lunar and Planetary Laboratory, Department of Planetary Sciences, University of Arizona| year=1997| url=http://www.lpl.arizona.edu/~rlorenz/redgiant.pdf| accessdate=2008-03-21}}</ref>
 
== Catatan kaki ==