Poppy Dharsono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sang penyair (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Suntingan Sang penyair (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh SamanthaPuckettIndo
Baris 14:
}}
 
'''Poppy Dharsono''' ({{lahirmati|[[Garut]]|08|07|1951}}) adalah seorang [[pengusaha]] dan [[desainer]] [[Indonesia]] yang menjabat sebagai anggota [[DPD]] [[RI]] periode [[2009]]-[[2014]] untuk [[Jawa Tengah]]. Poppy Dharsono merupakan anak dari pasangan Lander Dharsono dan Siti Sumiyartini. Poppy Dharsono dikenal sebagai pengusaha sukses dan desainer terkenal di Indonesia. Poppy Dharsono sempat diberitakan karena hubungannya sebagai istri mantan Mensesneg [[Moerdiono]]. Poppy Dharsono maju lagi sebagai calon anggota DPD RI untuk periode [[2014]]-[[2019]].
'''SEJARAH
KELUARGA'''
 
Poppy Susanti Dharsono lahir di
Garut pada tanggal 8 Juli 1951 sebagai anak tertua dari delapan bersaudara,
pasangan Leander Dharsono, putra dari Solo dan Siti Sumiartini, putri
Parahiyangan. Dalam keluarganya terdapat banyak tradisi, ayahnya yang memilih
menjadi tentara, lahir dan besar dari tradisi Kraton Surakarta dan memiliki
tradisi Jawa yang kuat. Pengaruh Eropa juga dirasakan karena dekatnya Kraton
solo dengan pemerintahan Belanda saat itu. Solo sendiri adalah pusat kegiatan
perkebunan dan sempat menjadi tempat favorit dari orang Eropa saat itu. Leander
Dharsono sendiri memiliki hubungan kekerabatan dengan Sunan Solo,Paku Buwono
IX.
 
Ibundanya, Siti Sumiartini adalah
keturunan dari Kyai di Ciamis. Berdasarkan cerita turun temurun, mereka
memiliki hubungan dengan kerajaan Galuh. Buyut Poppy sendiri berasal dari
Parahiyangan bernama Raden Murdani. Nenek moyangmya sendiri berasal dari
Demak.  Raden Murdani menikah dengan
keturunan Arab dan Tionghoa, kemudian salah satu putranya, kakek Poppy, RR
Hasan Ijazi menikah dengan putri keturunan Galuh. Kakek dari pihak ibu ini pernah
dikenal sebagai orang yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Buyut dari
pihak kakek sang ibu berasal dari Demak. Tidak heran dari keluarga ibu sangat
teguh memegang ajaran Islam.
 
Salah satu nenek Poppy adalah
pengusaha perempuan yang mempunyai dan mengelola sendiri sebuah penginapan
kecil di Ciamis yang dilengkapi dengan binatu dan restoran. Nenek yang memiliki
darah Tionghoa dan Arab ini dikaruniai umur sampai 100 tahun. Selain diberkahi
dengan kecantikan, nenek juga memiliki kemampuan silat yang tidak main-main.
Suatu ketika Poppy dicubit oleh orang iseng, peristiwa ini membuat neneknya
sangat marah dan memukul pelakunyanya sampai dia meminta ampun. Kelak
dikemudian hari, ketika Poppy dewasa, dia ikut belajar silat di perguruan
Bangau Putih.
 
'''MASA
SEKOLAH'''
 
Masa sekolah adalah masa yang
menyenangkan bagi Poppy Dharsono. Di Jakarta Poppy masuk ke Sekolah Rakyat (SR)
III Kebon Manggis, dekat Berlan. Poppy pada umur enam tahun pindah ke Jakarta,
mereka diberi tempat di kompleks militer Berlan, Jl. Kesatriaan VIII Matraman,
Jakarta Timur. Waktu sekolah pada saat itu mulai masuk pada 07.10 dan murid
hanya belajar selama dua jam saja. Poppy terkesan dengan gurunya yang bernama Pak
Sastro. Gurunya itu bercelana pendek dan memakai topi gurkha. Sang guru suka
mencubit pipinya, awalnya Poppy mengira sang guru marah terhadapnya. Ternyata
belakangan Poppy tahu bahwa gurunya gemas terhadapnya. Sayangnya Pak Sastro
sering keliru memberi nilai yang mengakibatkan kerugian pada Poppy. Peristiwa
ini diketahui dari pemeriksaan ulang ayahnya. Poppy juga mengingat guru kelas
duanya yang bernama Pak Sudjono. Penampilannya yang rapi dan cerah serta
didukung oleh ketampanan memang menyenangkan semua muridnya. Ada kejadian yang
tidak mengenakkan ketika dia bersekolah, sebagai anak perempuan dan pendatang
baru, Poppy sering kali diperas oleh Yayat, seorang anak laki-laki kelas III SR
yang lebih besar. Setiap hari uang jajanya dirampas. Kemudian Poppy mengadukan
kepada Mas Tikno yang tinggal bersama mereka, sehingga berhentilah pemerasan itu.
 
Masuk kelas IV SR pelajarannya
semakin berat dan makin bertambah. Kali ini guru kelasnya juga laki-laki. Jam
belajarnya semakin panjang dari jam 07.00 sampai 12.00. Poppy sendiri menyukai
sekolahnya sehingga prestasinyapun baik. Kelas V dan VI Poppy diajar oleh Pak
Hidayat, dengan guru inilah dia berkenalan berbagai buku. Poppy sering membantu
mengurus perpustakaan dan ikut ke toko buku untuk membeli buku keperluan
sekolah. Minat bacanya yang kuat mendapat penyaluran karena banyaknya buku yang
tersedia. Di sekolah itulah dia membaca buku cerita Sabai Nan Aluih, Kisah 1001
Malam, Poppy juga membaca kisah bersambung Ramayana yang berasal dari India
selama satu tahun. Dirumahpun terdapat banyak buku bacaan yang dimiliki oleh
ayahnya maupun Mas Tikno yang umumnya berbasiskan sejarah. Dimasa senggang dia
membaca Revolusi Tiongkok, Sarinah, Perang Dunia II, Di Bawah Bendera Revolusi,
serta cerita kepahlawanan seperti Winetou, Cerita silat maupun detektif,
seperti Agatha Cristie, James Bond, dan lain-lain.
 
Poppy tumbuh sebagai seorang
siswi yang aktif. Tidak seperti umumnya anak perempuan dia lebih senang bermain
dan berkompetisi dengan anak laki-laki dalam berbagai permainan. Melihat
sifatnya yang aktif dan gemar menolong Poppy diberi tanggung jawab untuk memasak
air dan menyeduhkan teh manis untuk guru.
 
Pada masa itu di Jakarta sebagian
orang mulai menganjurkan dipelajarinya bahasa Inggris sebagai bahasa
Internernasional, selain bahasa Belanda yang hanya dipakai di Belanda dan
sedikit di Belgia. Memasuki kelas V, Poppy belajar bahasa Inggris dirumahnya
karena sekolah belum mengajarkan. Terlihat sudah sejak dini Poppy tertarik belajar
bahasa asing. selama di SR dia tidak pernah tinggal kelas dan lulus dengan
nilai baik. betapa senangnya kedua orang tuanya, mereka menaruh harapan
terhadap anak sulungnya dan dikemudian hari terbukti bahwa itu tidak sia-sia.
 
Setelah tamat Sekolah Rakyat,
Poppy kemudian masuk ke sekolah Menengah Pertama (SMP) Slamet Riyadi yang tidak
jauh dari rumahnya. Semasa SMP dalam mengikuti pelajaran tidak mengalami
kesulitan untuk menyesuaikan diri. Ketika duduk di kelas III SMP dia menjadi
juara dua. Nilai ilmu ukurnya 10 sedangkan nilai aljabarnya sembilan, begitu
pula dengan matematika, sejarah dan bahasa Inggris.
 
Tingginya nilai prestasi mengundang
kecurigaan dari kepala sekolah, ibu Nio. Ibu Nio tidak percaya karena seorang
anak yang tomboy dan gemar bermain dapat memiliki nilai yang bagus. Kepala
sekolah mencurigai ada permainan karena salah satu gurunya, Pak Guru Heru  adalah kerabatnya Poppy. Untunglah persoalan
ini dapat diselesaikan dengan baik.
 
Gurunya menilai bahwa Poppy
memiliki jiwa kepemimpinan. Sehingga dia dipilih menjadi ketua kelas ketika
duduk dikelas II. Tugasnya memukul lonceng agar anak-anak masuk kelas setelah
istirahat. Dia bercerita sambil tertawa bahwa, kadang-kadang iseng memukul
lonceng lebih cepat lima menit dari ketentuan.
 
Kegiatan ekstra juga diikutinya
salah satunya adalah drum band sekolah. Dia menjadi majorrete drumband yang
menjadi juara dua se-Jakarta Timur. Lari lintas alam dan cepat 100 M
ditekuninya. Kelenturan tubuh dan kemahiran berolahraga pernah diperagakan di
TVRI, satu-satunya televisi saat itu. Saat kelas II SMP Poppy mengalami musibah
dengan digigit anjing milik tetangganya. Sehingga harus diopname selama
seminggu dan disuntik sebanyak 14 kali.
 
Pada masa Poppy di Sekolah
Rakyat, sang ibu ikut kursus menjahit di Jakarta. keterampilannya itu segera
dipraktekkan dirumah. Ibu membuat pakaian anak-anaknya sendiri dan juga dijual
kepada tetangganya. Karena mengikuti mode beberapa toko diJakarta memesan
kepadanya. Pada usia 13 tahun dan masih duduk dibangku SMP, Poppy mulai belajar
membuat pola dan membuat baju. Dia juga mulai membuat baju-bajunya sendiri.
ayahnya begitu bangga dan sering mengatakan kepada teman-temannya bahwa ini
adalah baju yang dibuat oleh anaknya.
 
Selain yang berbau olah raga, dia
juga tekun dan pandai menari sehingga mendapatkan juara pertama menari di SMP,
selain itu juga menjuarai serampang dua belas. Poppy belajar menari sejak kelas
IV SR, pernah menjadi juara di Jakarta. Suatu ketika diminta menari di Gedung
Wanita dan Kesenian diiringi biola gesekan violanis Emma Gangga. Dia mengguasai
tari Tanjung Katong dari Sumatra. Ketika kuliah, di Taman Ismail Marzuki (TIM)
dari Bernard. Erica Sutoyo, seorang mantan murid penari dunia Martha Graham
dari Amerika Serikat sempat menjadi guru menarinya. Ibunda beliau adalah
penyuting dari surat-surat RA Kartini. Guru keseniannya sendiri semasa SMP pada
tahun 1063-1965 adalah Nurman Atmasulistya yang juga seorang pembawa acara di
TVRI. Karena memiliki dasar yang kuat di bidang kesenian maka dikemudian hari
memilih untuk belajar di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ).
Kepandaiannya dalam berkesenian diakui sehingga Pak Nurman dan Pak Kasur datang
kerumahnya dan meminta menggajari seoarang Jerman Tari Piring dan tari Payung.
 
Setelah menyelesaikan sekolah
SMPnya, dia melanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMA)  7 di JL. Galeri Nasional depan stasiun
Gambir, Jakarta Pusat yang cukup jauh dari rumahnya. Segala urusan pendaftaran
diselesaikannya sendirian dan berhasil masuk jurusan ilmu pasti dan ilmu alam
(Paspal). Sewaktu SMA-lah Poppy dibelikan Vespa untuk kendaraan ke sekolah
sehari-hari. Sayangnya suatu hari dia tabrakan yang menyebabkan kendaraan
andalannya mengalami kerusakan. Sekarang ini ketika berkendaraan, Poppy kadang
memperhatikan Vespa yang sering berlalu lalang dijalan, terutama ketika
bentuknya masih mulus dan unik. 
 
Kelas satu SMA, sebagai siswi
baru dia menjadi korban dari mapras kaka kelasnya, termasuk oleh Ryamizard
Ryacudu. Kemudian hari menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Kejadian itu
membuatnya cukup trauma, walaupun pada akhirnya mereka menjadi teman-temannya
semasa SMU.
 
Sewaktu SMU Poppy menyukai
permainan Base Ball dan menjadi maskot dari timnya kerana yang lain adalah
laki-laki semua. Dia juga belajar bermain canasta, poker dan bridge, permainan
ini diajarkan oleh Willy, adik Roy Tirtadji seorang eksekutif dari Lippo Group.
Berbagai hal baru juga coba dirasakan seperti mengayuh becak di JL. Teuku Umar,
Menteng bersama Yasmin Tambunan sebagai penumpangnya.
 
'''MULAI
BERKERJA'''
 
Semasa kuliah di LPKJ, Poppy
mulai bekerja untuk menunjang hidupnya. Dia bekerja sebagai foto model dan
peragawati. Pertama kali pengalaman profesional didapat adalah ketika difoto
oleh Nurman Diah, putera almarhum wartawan senior BM Diah dan Marzuki Arifin
untuk majalah Ekspress yang mereka kelola. Setelah itu hampir semua fotografer terkenal
memintanya berpose untuk penerbitan yang ada didalam maupun luar negeri. Begitu
pula perancang mode terkenal pada saat itu seperti Peter Sie, Prayudi, Baby
Huwae dan pemilik butik seperti keluarga Supit pemilik butik Micmac di Menteng.
Pengusaha Batik Keris Tjokro Saputra dari Solo sering memintanya menjadi model
dari Tina Malikmas yang lulusan Jepang ketika dia lulus SMA.
 
Poppy juga ikut pagelaran busana
Batik di beberapa kota di Tokyo, Fukuoka, Kyushu dilanjutkan ke Hongkong. Acara
ini digelar oleh Pak Tjokro, Farah model yang terkenal pada masa itupun
terlibat. Sewaktu sedang dilaksanakannya pagelaran terjadi bencana tanah
longsor yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Dana dari fashion show
Hongkong diserahkan untuk para korban. Dia juga pernah ikut fashion show di
Kuala Lumpur bersama perancang mode No Kawilarang, ibu dari artis Rima Melati,
disertai Bob Tutupoli. Pengalaman paling menyakitkan bagi pragawati waktu itu
adalah sering para penyelenggara fashion show menahan paspor dan sering juga
tidak dibayar karena uangnya diselewengkan panitia. Setelah menjadi perancang
busana, Poppy yang telah mengalami pengalaman pahit menjadi model, langsung
membayar model setelah mereka turun dari panggung. Apa yang menjadi hak dari
orang bekerja diberikan sesuai ketentuan.
 
Bayangan publik tentang kehidupan
model dan pragawati selalu dibayangi tentang glamour dan kehidupan sex bebas
dan bersedia dibayar untuk melakukannya. Poppy termasuk dibayangkan seperti
itu, ada kesalahpengertian yang terjadi dalam memandang kehidupan sesorang.
Suatu ketika seorang temannya, seorang penyanyi pop keturunan Arab yang berasal
dari Bogor mengatakan akan memperkenalkan kepada seorang produser film. Dia
dibawa ke daerah Kemang. Ternyata orang yang didatangi bukanlah produser seperti
yang dijanjikan tetapi seorang jendral berkuasa. Ternyata oleh temannya, Poppy
akan diumpankan kepada jendral tersebut. Sadar akan apa yang terjadi, dia
buru-buru melarikan diri sebelum terjadi apa-apa.
 
Baby Huwae bagaikan ibu bagi
Poppy, tetapi ada pelajaran pahit yang didapat dari kehidupannya. Kekayaan
sebesar apapun akan habis ketika pemiliknya tidak mampu mengelolanya. Baby
Huwae mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah dua hari sekali.
Setelah mengalami penderitaan dia meninggal dunia. Pelajaran dari peristiwa ini
adalah janganlah terlena oleh kesuksesan.
 
Didukung oleh kerja kerasnya
selama menjadi model sehingga mampu membiayai perjalananya dan dasar dari
dirinya yang memang suka berpetualangan. Yan Djorgi, agen penerbangan di Belgia
memberinya tiket gratis. Setelah kembali dia memberinya karpet Tibet sebagai
oleh-oleh. Pada tahun 1972 dia bertekad pergi seorang diri ke Nepal. Sebelum melakukan
pendakian dia tinggal di Oriental Lodge yang terletak di Khatmandu. Dari kota
Pokara pendakian dimulai. Dari Nepal Poppy pergi ke Bombay, Goa, New Delhi,
Agra dan Calcutta di India. Setelah itu dia ke Myanmar selama satu minggu dan
mengakhiri ke Mekong. Sewaktu mendaki Himalaya terjadi situasi yang
menengangkan. Dia sempat salah mengambil jalan dan tertinggal cukup jauh oleh
penunjuk jalannya. Sementara hari telah mulai gelap dan terdengar lolongan
serigala dimana-mana menambah suasana ketegangan. Nasib baik mendatanginya, dia
bertemu dengan keluarga Nepal yang akan menuju ke Gorepani. Poppy mengikuti
keluarga itu. Kemudian temannya Constantino Ruspoli menyusulnya sehingga dia
terselamatkan.
 
Poppy melanjutkan sekolahnya di
Paris, untuk belajar film mengikuti nasehat dari D.A. Peransi, fotografer
terkenal didikan Belanda dan dosen Fotografi di akademi sinematografi LPKJ.
Paris-lah industri film bermula sebelum menyebar keseluruh dunia. mempersiapkan
pemberangkatannya demi meraih cita-citanya dengan serius mempelajari bahasa
Prancis di Allience Francaise , Salemba, Jakarta. supaya lebih menguasainya
maka private di rumahnya.
 
Begitu tiba di Paris dia menemui
Ratna Cartier Brensson temen dekat mertuanya yang telah tinggal di Paris. Kepadanya
diutarakan keinginanya untuk memperdalam sinematografi. Setelah berdiskusi
panjang, nasib berbicara lain. Ratna menasehati bahwa fashionlah jalan baginya.
Setalah berhasil diyakinkan maka didaftarkanlah disekolah mode di Paris. Dia
belajar dari tahun 1973-1977. Baginya mempelajari mode tidak menemukan
kesulitan yang berarti karena telah memiliki dasar yang kuat dengan membantu
ibunya selama di Jakarta. pelajarannya tinggal diperluas untuk mempelajari
masalah teknis, kraetifitas, manajemen produksi, pemasaran dan keuangan.
Industri mode tidak hanya membahas warna dan garis, didalmnay didukung
kemampuan dalam memanajemen.
 
Bagi Poppy mode dan kreatifitas
harus memiliki identitas tertentu yang menjadi ciri khas. Dia membawa sebuah
khas tersendiri dengan sentuhan seni dan identitas Indonesia. Karena identitas
ini maka karyanya disukai dan laku. Para perancang mode Indonesia lainnya harus
kreatif dan bagus dalam karya mereka, tetapi kadang lemah dalam menebak selera
pasar dan pengembangan pemasaran.
 
Karena berdekatan dengan Belanda,
Poppy sering ke Belanda untuk menemui Firman. Disanalah dia terlibat dalam
Komite Indonesia yang memiliki konsentrasi terhadap gerakan hak asasi manusia.
Perkenalan dengan pergerakan Indonesia di Parancis adalah salah satu yang
membuatnya berpihak terhadap kepantingan kaum miskin. Paris sendiri dimasa
Poppy disana hidup tokoh-tokoh dunia yang terkenal pemikirannya seperti Michel
Foucault, Jacques Derrida, Fernand Braudel, dan Jean Paul Sarte. Sarte sendiri
mengembangkan konsep bahwa seorang intelektual “Must be Engaged”, mengambil
sikap aktif dalam membela yang lemah, miskin dan diperlakukan tidak adil.
Pemahaman ini yang membuatnya terlibat semakin jauh dalam upaya penyelesaian
masalah sosial. diluar persoalan wacana dan pergerakan sosial, Poppy mendorong
Firman untuk menekuni fotografi dan hasilnya sekarang bisa dilihat. Firman
menjadi salah satu fotografer model yang terkenal di tanah air.
 
Hubungan Sarte dengan pasanganya
Simone de Beauvoir yang melahirkan teori feminisme terkenal seperti Le Deuxisme
sexe menjadi sumber inspirasi dalam membangkitkan kesadaran dalam kesetaraan
hubungan gender. Pikiran utamanya adalah respek terhadap hak hidup
masing-masing dalam kehidupan pasangannya, adanya sikap saling mendukung dan
mempercaya, tidak mau selingkuh dalam hubungan mereka.
 
Kuliah sinematografi membuatnya
mengenal dan mendiskusikan berbagai film dari berbagai belahan dunia. sampai
suatu ketika dia ditantang oleh salah satu dosennya, Wahyu Sihombing, untuk
terlibat dalam pembuatan film matinya seorang bidadari bersama Rudy Hartono.
Akhirnya dia memutuskan untuk terlibat dalam film tersebut. Tahun 1973 Poppy
menolak tawaran bermain film dari Teguh Karya. Penolakan ini diperkuat oleh
ketidaksetujuan mertuanya agar Poppy lebih memilih kuliah dan belajar. Tetapi
dia tidak dapat menolak permintaan dari Syumanjaya ketika diminta bermain untuk
film Yang Muda Yang bercinta dengan alasan dan persahabatan. Bahkan Poppy
membawa film atheis karya Syumanjaya ke festival film internasional di Cannes. Setelah
menyelesaikan film terakhir yang mengundang polemik. Poppy tidak melanjutkan
karirnya dalam dunia perfilman. Ada sebuah kisah pembuatan film dimana kita
dapat melihat sosok mantan menteri yang merakyat dan susah ditemukan pada saat
ini. Pak Ichsan yang mantan menteri sekretariat negara mau duduk bersama dan
makan nasi bungkus berramai-ramai dengan kru film.
 
Selesai sekolah mode di paris,
pada tahun 1977, Poppy membuka bisnis bidang mode dengan skala kecil di Jl.
Terogong No 22 Cilandak jakarta Selatan, dengan menggunakan namanya sendiri
sebagai produk, tentunya juga dipatenkan. Poppy memang sudah meniatkan diri
menjadi pengusaha tulen dalam hal ini memiliki alat produksi berupa pabrik,
tidak sekedar broker semata.  awal
karirnya sebagai perancang busan, ibunya terlibat dan mantan pegawai ibunya
direkut untuk membantunya. Para pelanggan petama Poppy adalah Gwat Wijaya, Mini
Wijaya, Ros kadarisman, ibu Ginanjar Kartasasmita, Tuti Nurhadi dan banyak
ibu-ibu menteri. Meski pendatang baru, dalam pemikiranya sudah tersedia
strategi ampuh untuk membangun kerajaanya sendiri. fasilitas dan jaringan
bisnis yang disediakan pemerintah secara legal untuk pengembangan pengusaha
awasta yang mandiri dimanfaatkanya. Diantaranya adalah Badan pengembangan
Ekspor Nasional (BPEN) dibawah kementerian perdagangan.
 
Poppy juga diminta bergabung oleh
KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) Marsekal Suwoto Sukendar bersama
pengusaha Baramuli. Berbagai event pagelaran mode didalam dan luar negeri
dilakukannya. Dubes Indonesia untuk Jerman Jendral (Pol) Awaluddin Djamin
memintanya untuk mengadakan event di kota Essen dan Duseldorf. Setelahnya
berbagai kota diluar negeri didatanginya Los Angles, Singapore dan Belgia.
Paling menantang bagimya adalah mengadakan show di Paris. Pagelaran diadakan
pada tahun 1982 di Hotel Warwick, Rue De Berry. Pada tahun 1989, dua kali
dilakukan show di New York dengan KADIN dan Pemerintah DKI Jakarta. Para
kritikus memuji karyanya dengan mengatakan “khas Indonesia dengan sentuhan
Eropa”.
 
Poppy sendiri memiliki
konsentrasi untuk memperjuangkan UMKM. Dia mendirikan Rumah Indonesia, sebuah
tempat permanen untuk memperagakan kerajinan tangan terbaik dari seluruh
Indonesia. banyak kritik diajukan kepadanya tapi dia memilih untuk maju terus.
 
Poppy sendiri memiliki pandangan
ketika baik dengan orang maka kebaikan itu akan terbalaskan dengan sendirinya.
Tuhan memang membalas melalui hal-hal yang tidak terduga. Dia ingat suatu malam
pernah memberikan tumpangan kepada dua lelaki Indonesia yang kehabisan taksi di
Paris setelah menonton Cabaret Crazy Horse. Setelah 15 tahun kemudian baru diketahui
bahwa yang diberikan tumpangan adalah T.B Silalahi dan Ir Ciputra. Merekalah
yang memberitahu kepadanya setelah dalam suatu kesempatan sempat bertemu
kembali. Suatu ketika ketika sedang di Arsip Nasional seorang ibu yang tidak
dikenalnya dan sudah tak bisa jalan tanpa tongkat  diajak masuk mobil serta diantar sampai
rumahnya. Kemudian ibu itu diundang ke acara pameran foto Firman Ichsan.
 
Dalam bisnis diperlukan juga
keberanian, teman-temannya juga mengingat keberaniannya karena berkelahi dengan
dirjen di departemen keuangan untuk membela perusahaan sekuritas yang dibuatnya
dengan teman-teman di Rana Sangkara. Perusahaan itu didirikan tahun 1990 dengan
nama Nusantara Sekuritas yang kemudian bermitra dengan Panin Bank. Setelah
masuk BEJ menjadi Panin Sekuritas. Rembahan bisnisnya mencapai Papua dengan
mendirikan peternakan buaya yang dapat digunakan untuk perlengkapan mode kelas
tinggi. sayangnya karena persoalan perizinan yang panjang dan permasalahan
internal, peternakan yang dibangun mengalami kerugian. Meski kehilangan bisnis,
Poppy mendapat teman-teman baik seperti jendral Wismoyo yang menjabat Pangdam
di Cendrawasih dan Jendral Tarub mantan Pangkostrad yang pada saat itu menjabat
sebagai Korem di Papua. Semuanya berawal dari rekomendasi dari sahabatnya
Jendral Suryadi Sudirdja yang waktu itu menjabat sebagai pangdam Jaya di
Jakarta. dikemudian hari jendral Wismoyolah yang secara terus terang memberikan
dukungan ketika terjadi polemik “Yang Muda Yang Bercinta”.
 
Pendidikan juga menjadi perhatian
dari Poppy dan memiliki cita-cita untuk mendidik desainer muda. Dia menanam
modal dan duduk sebagai komisaris di sekolah mode Lassale yang berkerja sama
dengan lembaga dari Kanada. Indonesian International Fashion Institute (IIFI)
didirikan dan menjadi direktur utamanya. Poppy juga mendirikan Asosiasi
Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang mempunyai cabang dibeberapa
wilayah Indonesia. sampai sekarang dia masih menjadi ketua umum APGAI Asosiasi
oemasok Garmen Indonesia. asosiasi yang didirikan untuk memperkuat daya tawar
terhadap suplayer saingannya. Ada juga Asosiasi Appareal Manufaktur Indonesia
(AAMI), yang didirikan Poppy bersama teman-teman di industri garmen yang
bertujuan memperkenalkan desain Indonesia untuk diperkenalkan di luar negeri.
Dengan PT. Hasta Bumi Mandiri dia membangun perumahan untuk pegawai (BTN). Sebagai
pengusaha tentunya aktif di KADIN, tidak kurang selama 10 tahun dia aktif
menjadi pengurus dan ketua kompartemen Industri Kecil dan pengerajin. Dia juga
mempelopori penggunaan baju seragam bagi berbagai kantor di Indonesia seperti
Hotel Santika, Pertamina, rumah Sakit Husada, Bank BNI, Syariah Mandiri, dan
lain-lain. Namun dalam pembuatan seragam pernah dikecewakan oleh Garuda
Indonesia karena pembatalan. Padahal persiapannya telah dilakukan selama dua
tahun lamanya. Poppy Dharsono juga adalah pembuat desain seragam Indonesia
untuk South East Asian Games di Chiangmai,Thailand. Dan tim Olympic Indonesia
di Atlanta, USA serta di Melbourne, Australia. Dalam bidang ready to wear karyanya
dipakai oleh kepala negara sahabat, seperti Nelson mendela, Lee Kuan Yew,
Pejabat Indonesia yang memakai adalah Arifin Siregar, Ginanjar, Moerdiona dan
dutabesar negara sahabat seperti Prancis, Inggris, Italia, Maroko, Afrika
Selatan dan Nigeria.
 
Poppy percaya asosiasi dan
jaringan bisnis akan membantu usaha keras para pengusaha. Karena itu dia tidak
letih-letih memimpin sendiri organisasi bisnis. Misalnya di Forum kelapa
Indonesia FOKPI yang memperkenalkan produk Virgin coconut Oil yang merupakan minyak
yang khasiatnya bermacam-macam. Sayangnya pemerintah kurang peduli terhadap
perkembangan potensi dan hanya sekedar memberi janji-janji.
 
'''BERPOLITIK'''
 
Setelah malang melintang dalam
dunia bisnis Poppy memutuskan untuk terjun kedunia politik praktis. Setelah
sebelumnya sempat berkeinginan menjadi Gubernur Jawa Tengah, sayangnya karena
pertimbangan memilih untuk tidak melanjutkan. Berbekal jaringan yang terbentuk
sejak lama Poppy memutuskan berkompetisi dalam pemilihan anggota Dewan
Perwakilan Daerah dan pada akhirnya terpilih. Memenuhi kewajibanya dan
keberpihakkanya pada masyarakat Jawa Tengah, dalam setiap agenda politik, dia
berusaha sebaik mungkin. Menjadi anggota DPD telah memperkenalkan dirinya
dengan seluruh masyarakat Jawa Tengah dari berbagai kalangan. Jalan-jalan yang
tidak pernah dilaluinya, desa-desa dipelosok yang mungkin tidak pernah
terdengar namanya disambanginya demi memenuhi kewajibanya dan berkontribusi
bagi perbaikan negeri ini. sekarang ini poppy Dharsono memutuskan untuk
berkompetisi lagi dalam pemilu selanjutnya untuk menjadi anggota DPD periode
berikutnya. Selama menjadi DPD sedikit banyak telah memiliki kontribusi bagi
perbaikan Jawa Tengah, minimal telah membuka dialog dan memperjuangkan aspirasi
masyarakat. Keikutsertaan dirinya dalam pemilu selanjutnya adalah untuk
mempertahankan komitment perjuangan yang telah dirintisnya selama ini.
 
===Pendidikan ===
Baris 466 ⟶ 70:
==Referensi==
*http://www.poppydharsono.com/index.php?__init=profile&__x=2
* perempuan abad 21
*http://celebrity.okezone.com/read/2012/04/05/33/606661/keluarga-poppy-dharsono-satu-satunya-istri-moerdiono
*http://www.tempo.co/read/news/2012/04/16/219397273/Kencan-Pertama-Moerdiono-Jadi-Sopir-Poppy