Simon Petrus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 64:
Petrus masih belum berkarya banyak pasca kenaikan Yesus ke [[Surga]]. Petrus dan murid-murid yang lain masih tinggal di dalam kota [[Yerusalem]], berkumpul untuk bertekun dan berdoa bersama dengan sekitar seratus dua puluh orang, sampai tiba hari [[Pentakosta]], di mana [[Roh Kudus]] dicurahkan seperti lidah-lidah api. Setelah peristiwa itulah, Petrus memberikan kotbah yang akhirnya menyebabkan tiga ribu orang memberi diri dibaptis.
 
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh di gerbang Bait Allah di [[Yerusalem]] yang menimbulkan kegaduhan besar.<ref>[[Kisah Para Rasul 3]]</ref> Keduanya ditangkap dan dihadapkan ke [[Sanhedrin|Mahkamah Agama (Sanhedrin)]] tetapi dilepaskan dan terus mengabarkan Injil Yesus Kristus.<ref>[[Kisah Para Rasul 4]]</ref> Bersama Yohanes, Petrus pergi ke [[Samaria]] dan memulai pencurahan Roh Kudus bagi mereka yang percaya di sana.<ref>[[Kisah Para Rasul 8]]<ref> Petrus diberi karunia menyembuhkan banyak orang sakit dan membangkitkan [[Dorkas]] dari kematian.<ref>[[Kisah Para Rasul 9]]</ref>
Di kemudian hari Petrus pergi dan tinggal di [[Roma]]. Roma kala itu adalah pusat seluruh [[Kekaisaran Romawi]]. Di sana, Petrus mempertobatkan banyak orang. Ketika [[Penganiayaan terhadap orang Kristen|penganiayaan yang kejam terhadap orang-orang Kristen]] dimulai, jemaat di sana memohon pada Petrus untuk meninggalkan Roma dan menyelamatkan diri.
 
Orang bukan Yahudi, selain orang Samaria, sudah mulai mendengar kabar Injil sejak masa hidup [[Yesus]] [[Kristus]], tetapi pencurahan Roh Kudus baru secara nyata terjadi pada waktu Petrus mengunjungi rumah [[Kornelius]], seorang perwira Romawi, di [[Kaisarea]].<ref>[[Kisah Para Rasul 10]]</ref> Ini terjadi setelah Petrus mendapatkan penglihatan ajaib dengan pesan bahwa " "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."<ref>[[Kisah Para Rasul 10#Ayat 15|Kisah Para Rasul 10:15]]</ref> Berdasarkan peristiwa itu Injil mulai dinyatakan bagi segala bangsa dan diteguhkan dalam [[Konsili Yerusalem]].<ref>[[Kisah Para Rasul 15]]</ref>
 
Setelah rasul Yakobus, saudara Yohanes, dihukum mati oleh [[Herodes Antipas]], Petrus dilepaskan dari panjara secara ajaib oleh seorang malaikat. Ia memberikan pesan melalui keluarga [[Yohanes Markus]] agar kepemimpinan jemaat di Yerusalem dipegang oleh [[Yakobus yang adil|Yakobus]], adik [[Yesus]] [[Kristus]], kemudian ia meninggalkan Yerusalem dan pergi ke luar Yudea.<ref>[[Kisah Para Rasul 12]]</ref> Petrus sempat menghadiri [[Konsili Yerusalem]], tetapi kemudian tidak tercatat lagi keberadaannya kecuali dalam [[Surat 1 Petrus|surat pertamanya]] ia menyiratkan sedang berada di [[Babilon]]<ref>[[Surat 1 Petrus]][[1 Petrus 5#Ayat 13| pasal 5:13]]</ref>
 
DiMenurut catatan tradisi gereja, di kemudian hari Petrus pergi dan tinggal di [[Roma]]. Roma kala itu adalah pusat seluruh [[Kekaisaran Romawi]]. Di sana, Petrus mempertobatkan banyak orang. Ketika [[Penganiayaan terhadap orang Kristen|penganiayaan yang kejam terhadap orang-orang Kristen]] dimulai, jemaat di sana memohon pada Petrus untuk meninggalkan Roma dan menyelamatkan diri.
 
=== Quo Vadis ===
Baris 85 ⟶ 91:
| other =
}}
Saat itu belum disebut [[Paus (Katolik Roma)|paus]], namun Petrus telah menjadi kepala Konsili Para Rasul di [[Yerusalem]] pada tahun [[50]], meskipun dalam Konsili Yerusalem yang menjadi ketua adalah [[Yakobus yang Adil|Yakobus]], adik [[Yesus]] [[Kristus]].<ref>[[Kisah Para Rasul 15]]</ref>
 
== Karya ==
Baris 91 ⟶ 97:
 
== Kematian ==
Menurut tradisi, Petrus wafat dengan cara disalibkan terbalik (kepala di bawah, kaki di atas) di [[Roma]] saat pemerintahan [[Nero]] setelah menolak disalibkan dengan kepala di atas karena ia merasa tidak layak untuk mati dalam posisi yang sama seperti [[Yesus]]. Petrus dimakamkan di tempat yang kini persis di bawah [[altar]] utama [[Basilika Santo Petrus]] di [[Vatikan]].
 
== Lihat pula ==