Candi Mendut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
Baris 13:
== Hiasan pada candi Mendut ==
[[Berkas:Buddha Mendut.jpg|thumb|left|Tiga arca di dalam candi Mendut, arca Dhyani Buddha Wairocana diapit Boddhisatwa Awalokiteswara dan Wajrapani.]]
Hiasan yang terdapat pada candi Mendut berupa hiasan yang berselang-seling. Dihiasi dengan ukiran makhluk-makhluk kahyangan berupa [[dewata]] [[gandarwa]] dan [[apsara]] atau [[bidadari]], dua ekor kera dan seekor garuda.
 
Pada kedua tepi tangga terdapat relief-relief cerita [[Pancatantra]] dan [[jataka]].
Baris 21:
 
[[Berkas:Mendhut-Buddha02.jpg|thumb|Buddha dalam posisi ''dharmacakramudra''.]]
Di dalam induk candi terdapat arca Buddha besar berjumlah tiga: yaitu Dhyani Buddha [[Wairocana]] dengan sikap tangan (''[[mudra]]'') ''dharmacakramudra''. Di depan arca Buddha terdapat relief berbentuk roda dan diapit sepasang rusa, lambang Buddha. Di sebelah kiri terdapat arca Awalokiteśwara (Padmapāņi) dan sebelah kanan arca Wajrapāņi.
 
== Relief-relief ==
Di bawah ini pembicaran mendetail beberapa relief akan disajikan.
 
 
== Relief 1 (Brahmana dan seekor kepiting) ===
Baris 32 ⟶ 31:
 
:''Maka adalah seorang brahmana yang datang dari dunia bawah dan bernama Dwijeswara. Ia sangat sayang terhadap segala macam hewan.
:''Maka berjalanlah beliaudia untuk bersembahyang di gunung dan berjumpa dengan seekor kepiting di puncak gunung yang bernama Astapada, dibawa di pakaiannya. Maka kata sang brahmana: “Kubawanya ke sungai, sebab aku merasa kasihan.” Maka iapun berjalan dan berjumpa dengan sebuah balai peristirahatan di tepi sungai. Lalu dilepaslah si kepiting oleh sang brahmana. Si Astapada merasa lega hatinya. Sedangkan sang brahmana beristirahat di balai-balai ini. Ia tidur dengan nikmat, hatinya nyaman.
 
:''Adalah seekor ular yang berteman dengan seekor gagak dan merupakan ancaman bagi sang brahmana. Maka kata si ular kepada kawannya si gagak: “Jika ada orang datang ke mari untuk tidur, ceritakan padaku, aku mangsanya.”