Waralaba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 36.85.78.143 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ign christian
Ign christian (bicara | kontrib)
hapus iklan & deadlink
Baris 13:
== Sejarah Waralaba ==
[[Berkas:Coca-ColaHQ.jpg|200px|thumb|right|Perusahaan Coca cola di Atlanta, Amerika Serikat.]]
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola.<ref>[http://www.referenceforbusiness.com/encyclopedia/For-Gol/Franchising.html Refrence for Business: Franchising]</ref> Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, [[General Motors Industry]] pada tahun 1898.<ref>[http://paroki-teresa.tripod.com/Tonikum_WARALABA1.htm Tonikum Waralaba]</ref>
 
Contoh lain di AS ialah sebuah sistem [[telegraf]], yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.
 
Baris 35 ⟶ 36:
 
== Waralaba di Indonesia ==
Di [[Indonesia]], sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu pewaralaba tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya.<ref>[http://www.smfranchise.com/franchise/artiwaralaba.html Arti waralaba]</ref>
Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi pengwaralaba maupun pewaralaba. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di [[Amerika Serikat|AS]] dan [[Jepang]].
Tonggak kepastian [[hukum]] akan format waralaba di [[Indonesia]] dimulai pada tanggal 18 [[Juni]] [[1997]], yaitu dengan dikeluarkannya [[Peraturan Pemerintah]] (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:<ref>[http://www.smfranchise.com/legalwaralaba.html Legal waralaba]</ref>
 
* Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
Baris 56 ⟶ 57:
* Di Indonesia waralaba yang berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang [[makanan]] (Wong Solo, Sapo Oriental, [[California Fried Chicken|CFC]], Hip Hop, Red Crispy, [[Papa Rons Pizza|Papa Rons]] dan masih banyak merek lainnya).
* Waralaba berbentuk retail mini outlet ([[Indomaret]], [[Yomart]], [[Alfamart|AlfaMart]]) banyak menyebar ke pelosok kampung dan pemukiman padat penduduk.
* Di bidang [[Telematika]] atau Information & Communication Technology, juga mulai diminati pada 3 tahun terakhir ini berkembang beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge (Inke, X4Print, Veneta, dll.), pendidikan komputer (Widyaloka, Binus), distribusi peralatan komputer ([http://www.micronics.info Micronics Distribution]), [[Warnet]] / NetCafe (Multiplus, [http://www.java-cafe.net Java NetCafe], Net Ezy), Kantor Konsultan Solusi JSI, dll.
* Yang juga menguntungkan adalah waralaba di bidang [[pendidikan]] (Science Buddies, ITutorNet, [[Primagama]], Sinotif), lebih menarik lagi terdapat Sekolah robot ([http://robota.co.id Robota Robotics School]), [[taman bermain]] (SuperKids) dan [[taman kanak-kanak]](FastractKids, Kids2success, Townfor Kids), Pendidikan Bahasa Inggris ([[EF English First|EF/English First]], [[ILP]], [[Direct English]]), dll.
* Perkembangan merek dan waralaba dalam negeri cukup pesat dan pada pameran pameran waralaba di tanah air terlihat banyak merek merek nasional Indonesia bersaing dengan merek global dan regional.