Kereta rel listrik Inka-Hitachi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fged10 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Fierly V.T (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
| collectionmethod = Pantograf
| gauge = {{RailGauge|1067}}
|transmission = VVVF-IGBT|maxspeed = 100 km/jam|coupling = Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour|carbody = Stainless Steel|yearscraped = 2014|carlength = 20.000 mm|height = 3.830 mm|width = 2.990 mm}}
'''Kereta rel listrik Inka-Hitachi''' adalah [[kereta rel listrik]] (KRL) non-AC yang pernah dioperasikan di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini diproduksi pada tahun 1997 oleh [[PT Inka]] [[Kota Madiun|Madiun]], bekerja sama dengan [[Hitachi, Ltd.]] KRL ini adalah KRL non-AC dengan tingkat keandalan dan kenyamanan paling baik sepanjang lintas Jabodetabek selain KRL Rheostatik.<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref>
 
KRL ini termasuk jarang mengalami gangguan dan masalah. Namun, selamaSelama 1997-2013, hanya ada satu set KRL ini yang bermasalah dan tidak bisa dioperasikan sehingga tersisa 5 set yang beroperasi.
 
KRL ini memiliki ''bogie'' yang sangat nyaman untuk sebuah KRL non-AC karena menggunakan ''bogie'' setara ''bogie'' K8 pada kereta jarak jauh. Pada awal operasinya, KRL ini digunakan untuk layanan kereta kelas bisnis (KL2). Sejak dihapuskannya KRL Ekspres non-AC, KRL ini berubah menjadi KRL ekonomi (KL3). Seringnya KRL ini beroperasi di lintas timur ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Bekasi|Bekasi]], pp) membuat KRL ini disebut sebagai "keretanya orang Bekasi", padahal KRL ini sudah berpengalaman untuk beroperasi di seluruh lintas Jabodetabek, meskipun biasanya di lintas Bogor karena kelistrikannya tidak cocok dengan lintas Serpong dan Tangerang.
 
Saat ini, KRL sudah dibawa ke Purwakarta untuk dirucat bersama KRL ekonomi lainnya, namun ada 2 unit kereta berkabin tanpa ''bogie'' di emplasemen Pengawas Urusan Kereta (PUK) di [[stasiun Manggarai]], lalu dijadikan ruang serbaguna.