Ikon Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 61:
{{utama|Sitti Nurbaya}}
 
''Sitti Nurbaya'' adalah sebuah novel roman karya [[Marah Rusli]] terbitan [[Balai Pustaka]] pada tahun 1922 yang amat dikenal di Indonesia. Novel yang bercerita tentang kisah cinta kasih Siti Nurbaya dengan tema kasih tak sampai, anti-pernikahan paksa, pengorbanan, kolonialisme, dan kemodernan itu juga dipelajari di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. TokohKarena utamakepopulerannya, Sitikarya NurbayaMarah dalamRusli novelini itujuga kemudiandijadikan menjadiidiom ikonoleh [[Bundomasyarakat Kanduang|perempuanuntuk Minangkabau]]menyatakan penolakan terhadap orang tua yang mengorbankan,masih sertasuka mencarimenjodohkan dananaknya membeladengan cintanyaseseorang hinggayang ajalbukan menjemputnyapilihan setelahsi dibunuhanak.<ref suaminyaname=tamanismailmarzuki.co.id>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/marahrusli.html sendiri,"Seniman Sastra; Marah Rusli"] ''Situs [[Taman Ismail Marzuki|TIM]]''. Diakses 18 DatukSeptember Maringgih2015.</ref>
 
Tokoh utama Siti Nurbaya dalam novel itu kemudian menjadi ikon [[Bundo Kanduang|perempuan Minangkabau]] yang mengorbankan, serta mencari dan membela cintanya hingga ajal menjemputnya setelah diracun suaminya sendiri, Datuk Maringgih. Novel roman ''Sitti Nurbaya'' juga telah menjadi salah satu ikon sastra Indonesia.
 
== Tuanku Imam Bonjol ==
[[File:Tuanku Imam Bonjol.jpg|thumb|leftright|234px|Tuanku Imam Bonjol, ulama, dan pemimpin [[Perang Padri]].]]
{{utama|Tuanku Imam Bonjol}}