Kanon Alkitab Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{for|kanon Yahudi|Perkembangan kanon Alkitab Ibrani}} {{for|kanon Perjanjian Lama|Perkembangan kanon Perjanjian Lama}} {{for|kanon Perjanjian Baru|Perkembangan kanon...'
 
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
 
[[Agustinus dari Hippo]] menyatakan bahwa seseorang seharusnya "lebih memilih apa yang diterima oleh semua Gereja Katolik daripada apa yang tidak diterima oleh beberapa dari mereka" (''[[De doctrina christiana]]'' 2.12, bab 8).<ref>{{en}} {{Citation | url = http://www9.georgetown.edu/faculty/jod/augustine/ddc2.html | last = Augustine | first = Aurelius | title = On Christian Doctrine | volume = Book II | publisher = Georgetown}}.</ref> Yang dimaksudkan Agustinus oleh "Gereja-gereja Katolik" adalah mereka yang setuju dalam penilaian ini, karena saat itu banyak [[Kekristenan Timur|Gereja Timur]] yang menolak beberapa dari kitab yang dipertahankan penerimaannya secara universal oleh Agustinus. Dalam bagian yang sama ia menegaskan bahwa gereja-gereja yang tidak sepakat ini semestinya terkalahkan oleh pendapat-pendapat dari "gereja-gereja yang lebih banyak dan lebih tinggi", yang mungkin mencakup Gereja-gereja Timur, suatu wibawa yang mana Agustinus nyatakan menggerakkannya untuk menyertakan [[Surat Ibrani|Kitab Ibrani]] di antara tulisan-tulisan kanonik, kendati ia masih bertanya-tanya mengenai kepengarangannya.<ref>{{en}} [http://www.ntgreek.org/SeminaryPapers/ChurchHistory/Criteria%20for%20Development%20of%20the%20NT%20Canon%20in%20First%20Four%20Centuries.pdf Corey Keating, The Criteria Used for Developing the New Testament Canon.]</ref>
 
Agustinus mengorganisir tiga sinode/konsili terkait kanonisitas: [[Sinode Hippo]] tahun [[393]], [[Konsili Kartago]] tahun [[397]], dan satu lagi di [[Kartago]] pada tahun [[419]] (M 237-8). Masing-masing sinode ini menegaskan hukum Gereja yang sama: "tidak ada satu pun yang dapat dibacakan dalam gereja atas nama kitab-kitab suci ilahi" selain Perjanjian Lama (dikatakan termasuk kitab-kitab yang kemudian disebut [[Deuterokanonika]]) dan kitab-kitab kanonik Perjanjian Baru. Dekrit-dekrit ini juga dinyatakan dengan ''fiat'' (semacam pemakluman) bahwa [[Surat kepada Orang Ibrani]] dituliskan oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]], untuk mengakhiri segala perdebatan seputar subjek tersebut.
 
[[Philip Schaff]] mengatakan bahwa "Konsili Hippo pada tahun 393, dan Konsili Kartago yang ketiga (yang keenam menurut perhitungan lain) pada tahun 397, di bawah pengaruh Agustinus yang mana menghadiri keduanya, menetapkan kanon [[Kitab Suci Katolik]], termasuk [[Apokrifa Alkitab|Apokrifa]] Perjanjian Lama, ... Bagaimanapun keputusan ini tunduk pada ratifikasi gereja seberang lautan (Roma); dan persetujuan dari [[Tahta Roma]] yang diterimanya pada masa [[Innosensius I]] dan [[Gelasius I]] (414 M) mengulangi daftar kitab-kitab biblika yang sama. Kanon ini tetap tak terganggu sampai abad ke-16, dan disetujui oleh [[Konsili Trente]] pada sesi keempat."<ref name=Schaff>{{en}} {{citation |chapter-url=http://www.ccel.org/s/schaff/history/3_ch09.htm |title=History of the Christian Church |chapter=Chapter IX. Theological Controversies, and Development of the Ecumenical Orthodoxy |author=Philip Schaff |publisher=CCEL}}</ref> Menurut Lee Martin McDonald, Kitab Wahyu ditambahkan ke daftar tersebut pada tahun 419.<ref>{{en}} McDonald & Sanders' ''The Canon Debate'', Appendix D-2, note 19: "Revelation was added later in 419 at the subsequent synod of Carthage."</ref> Konsili-konsili ini berada di bawah pengaruh yang cukup besar dari Agustinus, yang lalu menganggap seolah-olah kanon tersebut telah ditutup sejak saat itu.<ref name="Ferguson, Everett">{{en}} Ferguson, Everett. "Factors leading to the Selection and Closure of the New Testament Canon", in The Canon Debate. eds. L. M. McDonald & J. A. Sanders (Hendrickson, 2002) p. 320</ref><ref>{{en}} F. F. Bruce, "The Canon of Scripture" (Intervarsity Press, 1988) p. 230</ref><ref>Augustine, ''[[Kota Allah|De Civitate Dei]]'' 22.8.</ref>
 
== Adanya suatu konsensus ==
{{lihat pula|Kekristenan pada abad ke-4{{!}}Menetapkan kitab suci}}
 
Perbedaan pendapat seputar kanon bukanlah pada hal pokok, tetapi pada yang "pinggiran".<ref>{{en}} Lee M. MacDonald, "The Formation of the Christian Biblical Canon", 1995, p 132</ref> Sejak abad ke-4 telah ada kebulatan suara di [[Gereja Barat|Barat]] mengenai kanon Perjanjian Baru (sebagaimana adanya sekarang),<ref>{{en}} F. F. Bruce, "The Canon of Scripture" (Intervarsity Press, 1988) p. 215</ref> dan pada abad ke-5 di [[Kekristenan Timur|Timur]], dengan beberapa pengecualian, telah sampai pada penerimaan Kitab Wahyu dan karenanya berada dalam keselarasan dengan Barat mengenai kanon Alkitab, setidaknya untuk Perjanjian Baru.<ref>{{en}} {{cite book |title=The Cambridge History of the Bible (volume 1) |author=P. R. Ackroyd and C. F. Evans, eds. |publisher=Cambridge University Press |year=1970 |page=305}}</ref>
 
Periode ini menandai permulaan dari suatu kanon yang diakui secara lebih luas, meskipun [[Antilegomena|disertakannya beberapa kitab masih diperdebatkan]]: [[Surat Ibrani]], [[Surat Yakobus|Yakobus]], [[2 Yohanes]], [[3 Yohanes]], [[Surat Yudas|Yudas]], dan [[Kitab Wahyu|Wahyu]]. Alasan-alasan yang diperdebatkan misalnya pertanyaan atas siapa penulis kitab-kitab ini (yang disebut "Konsili Damasus di Roma" dikatakan menolak [[Yohanes sang Penginjil|Rasul Yohanes]] sebagai penulis 2 dan 3 Yohanes, namun tetap mempertahankan kitab-kitab tersebut), kelayakannya untuk digunakan (sejak masa tersebut Wahyu telah ditafsirkan dengan berbagai cara yang dipandang [[Bidah dalam Kekristenan|sesat]]), dan seberapa luas penggunaan kitab-kitab itu (2 Petrus dianggap sebagai yang paling lemah penegasannya di antara semua kitab dalam kanon Kristen).
 
Namun demikian para akademisi Kristen mengegaskan bahwa ketika para [[uskup]] dan [[konsili]] ini berbicara mengenai hal tersebut, mereka tidak mendefinisikan sesuatu yang baru, melainkan "meratifikasi apa yang telah menjadi pemikiran Gereja."<ref name="Ferguson, Everett"/><ref>{{en}} {{cite book |first=Bruce |last=Metzger |title=The Canon of the New Testament: Its Origins, Development, and Significance |location=Oxford |publisher=Clarendon |year=1987 |pages=237–238}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |first=F. F. |last=Bruce |title=The Canon of Scripture |publisher=Intervarsity Press |year= 1988| page=97}}</ref>
 
== Kanon-kanon Timur ==
[[Kekristenan Timur|Gereja-gereja Timur]] secara umum memiliki firasat yang lebih lemah dibandingkan dengan Barat berkenaan dengan kebutuhan untuk membuat suatu gambaran yang jelas terkait kanon Alkitab. Mereka lebih sadar akan adanya tingkatan kualitas rohaniah di antara kitab-kitab yang mereka terima (misalnya klasifikasi dari [[Eusebius dari Kaisarea|Eusebius]]; lihat pula [[Antilegomena]]) dan lebih jarang menegaskan bahwa kitab-kitab yang mereka tolak tidak memiliki kualitas rohaniah sama sekali.{{Citation needed|date=November 2014}}
 
Sebagai contoh [[Konsili Quinisextum]] tahun 692, yang mana ditolak oleh [[Paus Sergius I]]<ref>{{en}} Andrew J. Ekonomou (2007), ''[http://books.google.com/books?id=zomZk6DbFTIC&pg=PA222&dq=Ekonomou+%22captive+in+matters+of+religion%22&hl=en&sa=X&ei=Gw2cUI-xKsOzhAeNoIBo&redir_esc=y#v=onepage&q=Ekonomou%20%22captive%20in%20matters%20of%20religion%22&f=false Byzantine Rome and the Greek Popes]'', Lexington Books, ISBN 978-0-73911977-8, p. 222.</ref> (lihat pula [[Pentarki]]), mengesahkan kanonisitas daftar-daftar tulisan berikut ini: [[Kanon Para Rasul]] ({{circa}} 385), [[Konsili Laodikia]] ({{circa}} 363), [[Konsili Kartago]] yang Ketiga ({{circa}} 397), dan [[Surat Paskah]] Athanasius yang ke-39 (367).<ref>{{en}} {{citation |chapter-url=http://www.newadvent.org/fathers/3814.htm |chapter=Council in Trullo |title=Nicene and Post-Nicene Fathers, Second Series, Vol. 14 |editor=Philip Schaff, Henry Wace}}</ref> Dan selanjutnya daftar-daftar ini tidak disepakati. Demikian pula kanon-kanon Perjanjian Baru dari [[Gereja Ortodoks Suriah|Gereja Suriah]], [[Gereja Apostolik Armenia|Armenia]], [[Gereja Ortodoks Georgia|Georgia]], [[Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria|Koptik Mesir]], dan [[Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia|Ethiopia]] memiliki beberapa perbedaan kecil antara satu dengan yang lainnya.<ref>{{en}} {{cite book |last=Metzger |first=Bruce M. |title=The Canon of the New Testament: Its Origin, Development, and Significance |publisher=Clarendon Press |location=Oxford |year=1987}}</ref> [[Wahyu kepada Yohanes]] dikatakan sebagai salah satu kitab yang paling tidak pasti; di Timur, [[Premilenialisme|khiliasme]] dan [[Montanisme]] membuatnya dicurigai;<ref>{{en}} [http://books.google.com/books?id=AmMEhsEYHUsC&printsec=frontcover&dq=%22Eastern+Orthodox%22+Apocalypse&hl=en&sa=X&ei=fAx3VKzwGc2I7Aa54YCYCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=%22Eastern%20Orthodox%22%20Apocalypse&f=false Eugenia Scarvelis Constantinou (editor) ''Commentary on the Apocalypse'' by Andrew of Caesarea (CUA Press 2011 ISBN 978-0-81320123-8), p. 3]</ref> kitab tersebut tidak diterjemahkan ke dalam [[bahasa Georgia]] sampai dengan abad ke-10, dan tidak pernah dimasukkan dalam [[leksionari]] resmi [[Gereja Ortodoks Timur]] sejak [[Kekaisaran Bizantium|zaman Bizantium]] hingga saat ini. Namun demikian status kanoniknya diakui.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.pravoslavieto.com/docs/eng/Orthodox_Catechism_of_Philaret.htm#ii.xv.iii.i.p41|title=The Longer Catechism of The Orthodox, Catholic, Eastern Church • Pravoslavieto.com|publisher=}}</ref>
 
=== Peshitta ===
{{utama|Peshitta}}
 
[[Peshitta]] adalah versi standar Alkitab yang digunakan dalam gereja-gereja dengan [[Kekristenan Siria|tradisi Siria]]. Sebagian besar kitab [[deuterokanonika]] dari Perjanjian Lama ditemukan dalam Alkitab Siria; [[Sirakh|Kebijaksanaan Sirakh]] diterjemahkan dari teks [[bahasa Ibrani|Ibrani]], bukan dari [[Septuaginta]].<ref>{{en}} [http://www.bible-researcher.com/syriac-isbe.html Syriac Versions of the Bible by Thomas Nicol]</ref> Bagian Perjanjian Baru, awalnya tanpa memuat sejumlah [[Antilegomena|kitab yang saat itu masih diperdebatkan]] (2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu), telah menjadi standar pada awal abad ke-5. Kelima kitab itu ditambahkan dalam [[Versi Harklean]] (tahun 616 M) karya [[Thomas dari Harqel]].<ref>{{en}} Geoffrey W. Bromiley, ''The International Standard Bible Encyclopedia'': Q-Z 1995- Page 976 "Printed editions of the Peshitta frequently contain these books in order to fill the gaps. D. Harklean Version. The Harklean version is connected with the labors of Thomas of Harqel. When thousands were fleeing Khosrou's invading armies, ..."</ref>
 
Perjanjian Baru Peshitta dari [[United Bible Societies]] 1905 didasarkan pada edisi-edisi yang dipersiapkan oleh [[Philip E. Pusey]], [[George Gwilliam]], dan [[John Gwynn (profesor)|John Gwynn]].<ref>''Corpus scriptorum Christianorum Orientalium: Subsidia'' Catholic University of America, 1987 "37 ff. The project was founded by Philip E. Pusey who started the collation work in 1872. However, he could not see it to completion since he died in 1880. Gwilliam,</ref> Keseluruhan 27 kitab yang termasuk dalam [[Kitab dalam Alkitab#Perjanjian Baru|kanon Perjanjian Baru]] pada umumnya termasuk dalam edisi Peshitta tahun 1905 dari [[British and Foreign Bible Society]] ini.
 
=== Kanon Armenia ===
Alkitab Armenia memuat satu tambahan: [[Surat Paulus yang Ketiga kepada Jemaat di Korintus|sebuah surat yang ketiga kepada Jemaat di Korintus]], juga ditemukan dalam [[Kisah Paulus]], yang mana dikanonisasikan dalam Gereja Armenia, tetapi tidak termasuk dalam Alkitab Armenia masa kini. Namun Kitab Wahyu tidak termasuk dalam Alkitab Armenia hingga {{circa}} 1200 M ketika Uskup Agung Nerses mengorganisir suatu Sinode Armenia di [[Konstantinopel]] untuk memperkenalkan teks tersebut.<ref name = "Perspectives">{{en}} {{cite web |url=http://theologicalperspectives.com/RELIABILITY4.html |archiveurl=http://wayback.archive.org/web/20090615222247/http://theologicalperspectives.com/RELIABILITY4.html |archivedate=2009-06-15 |title=Reliability |publisher=Theological Perspectives}}</ref> Meskipun demikian ada upaya-upaya yang menemui kegagalan, bahkan sampai tahun 1290 M, untuk memasukkan beberapa kitab [[apokrif]] ke dalam kanon Armenia, yaitu: Nasihat Bunda Allah kepada Para Rasul, Kitab Criapos, dan [[Surat Barnabas]] yang pernah populer.
 
[[Gereja Apostolik Armenia]] terkadang memasukkan [[Perjanjian Kedua Belas Patriark]] dalam Perjanjian Lama dan [[Surat Paulus yang Ketiga kepada Jemaat di Korintus]], tetapi tidak selalu memasukkannya bersama dengan 27 kitab kanonik Perjanjian Baru yang lain.
 
=== Kanon-kanon Afrika Timur ===
* Perjanjian Baru Alkitab Koptik, yang mana digunakan oleh [[Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria|Gereja Mesir]], tidak memasukkan kedua [[Surat Klemens]].<ref name = "Perspectives"/>
* Kanon Gereja-[[Gereja Tewahedo]] agak longgar dibandingkan dengan kelompok Kristen tradisional lainnya; pengurutan, penamaan, pembagian pasal/ayat dari beberapa kitabnya juga sedikit berbeda.
* Kanon Ethiopia "yang lebih sempit" mencakup 81 kitab sekaligus: 27 kitab Perjanjian Baru; kitab-kitab Perjanjian Lama yang terdapat dalam [[Septuaginta]] dan diterima oleh kalangan Ortodoks; serta [[Kitab Henokh]], [[Kitab Yobel|Yobel]], [[1 Esdras]], [[2 Esdras]], [[Paralipomena Barukh]] dan 3 kitab [[Makabian]] (ketiga kitab Makabe Ethiopia ini sama sekali berbeda isinya dengan keempat [[Kitab Makabe]] yang dikenal oleh kalangan lainnya).
* Kanon Perjanjian Baru Ethiopia yang "lebih luas" mencakup 4 kitab "Sinodos" (praktek menggereja), 2 "Kitab Kovenan", "Klemens Ethiopik", dan "Didaskalia Ethiopik" ([[Ordinansi-Gereja Apostolik]]). Namun kitab-kitab ini tidak pernah dicetak atau dipelajari secara luas. Kanon yang "lebih luas" ini terkadang dikatakan memasukkan juga, dalam Perjanjian Lama, suatu kisah sejarah Yahudi dalam 8 bagian yang berdasarkan pada tulisan [[Flavius Yosefus]], dan dikenal sebagai "Pseudo-Yosefus" atau "Joseph ben Gurion" (''Yosēf walda Koryon'').<ref name = "Islamic">{{en}} [http://www.islamic-awareness.org/Bible/Text/Canon/ethiopican.html Ethiopian Canon], Islamic Awareness.</ref><ref name = "CCEL">{{en}} {{cite web |url=http://www.ccel.org/p/pearse/morefathers/harden_ethiopic_literature.htm#CHAPTER%20IV |title=Fathers |publisher=Christian Classics Ethereal Library (CCEL)}}</ref>
 
== Referensi ==