Surah Al-Hujurat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 20:
Imam Bukhari dari lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Ibnu Juraij yang bersumber dari Ibnu Abu Mulaikah, bahwasanya Abdullah bin Zubair menceritakan kepadanya, bahwa pada suatu hari datang menghadap kepada Rasulullah saw. utusan atau delegasi dari Bani Tamim, Abu Bakar berkata, "Jadikanlah Qa'qa' bin Ma'bad sebagai amir atas kaumnya." Umar mengusulkan "Tidak, tetapi jadikanlah Aqra' bin Habis sebagai amirnya." Abu Bakar berkata, "Kamu tidak lain hanyalah ingin berselisih denganku." Umar menjawab, "Aku tidak bermaksud untuk berselisih denganmu." Akhirnya keduanya saling berbantah-bantahan sehingga suara mereka berdua makin keras karena saling berselisih. Lalu turunlah berkenaan dengan peristiwa itu firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian mendahului di hadapan Allah dan Rasul-Nya..." (Q.S. Al Hujurat, 1) sampai dengan firman-Nya, "Dan kalau sekiranya mereka bersabar..." (Q.S. Al Hujurat, 5). Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis lainnya yang juga melalui Qatadah, bahwa para sahabat selalu mengeraskan suaranya kepada Rasulullah saw. bila berbicara dengannya, maka Allah swt. segera menurunkan firman-Nya, "Janganlah kalian meninggikan suara kalian ..." (Q.S. Hujurat 2).
 
== Pokok-pokok terjemahanTerjemahan ==
# Wahai orang-orang yang beriman, jangan mendahului Allah serta RasulNya; oleh sebab itu bertaqwalah kalian terhadap Allah; sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.<br> Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi, serta janganlah kalian berbicara kepadanya mempergunakan suara keras sebagaimana suara keras sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, supaya tindakan-tindakanmu tidak menjadi sia-sia sewaktu kalian tidak menyadari. Ketahuilah bahwa orang-orang yang merendahkan suara di sisi Rasul Allah, kalbu mereka merupakan orang-orang yang telah Allah uji untuk ketakwaan; untuk mereka telah disediakan pengampunan serta upah yang luar biasa, sedangkan orang-orang yang memanggil dirimu dari luar kamar, bahwa sebagian besar mereka tidaklah memahami; dan sekiranya orang-orang itu bersabar sampai kamu hadir menemui mereka sungguh hal itu adalah lebih baik untuk mereka. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ayat:1-5)
# Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian, orang fasik yang membawa suatu berita, maka periksalah secara teliti, agar kalian tidak menimpakan suatu keburukan kepada suatu kaum tanpa memahami keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas hal-hal yang kalian perbuat itu; Dan ketahuilah bahwa di kalangan kalian terdapat seorang Rasul Allah, sekiranya ia menuruti kalian dalam banyak hal tentulah kalian dilaknat, akan tetapi Allah menjadikan kalian gemar terhadap keimanan serta menjadikan hal itu sebagai perhiasan dalam kalbu kalian sehingga kalian membenci kekafiran, kefasikan, maupun kedurhakaan, demikianlah orang-orang yang beradab sebagai sebuah karunia serta anugerah dari Allah; sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana (Ayat:6-8)