Luwuk, Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wlimarjo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 14:
Fasilitas dan Prasarana yang tersedia saat ini:
 
# Fasilitas [[Bandar_Udara_Bubung|Bandar Udara Bubung]] yang dilayani oleh Merpati dengan pesawat Fokker-100 (Lwk-Mks pp), Casa-212 (Lwk-Palu pp dan Lwk-Mdo pp)
# Fasilitas Pelabuhan container dan penumpang yang saat ini dilayani oleh pelayaran Mentari (Sby-Lwk), pelayaran Tanto (Sby-Ternate-Gorontalo-Lwk), dan kapal penumpang Pelni
# Fasilitas transportasi darat baik angkutan barang dan penumpang dengan rute Lwk-Palu pp, Lwk-Mks pp dan Lwk-Mdo pp
Baris 21:
# Fasilitas perbankan yang dilayani oleh Bank Mandiri, BNI, BRI, Danamon, Panin, Bank Sulteng, dan Mandiri Syariah
 
== Referensi ==
<div class="references-small"><references/></div>
 
Suku asli kota Luwuk yakni suku Balantak, Saluan, dan Banggai (red-sebelum banggai menjadi kabupaten sendiri). mereka dapat berinteraksi dan berbagi dengan suku pendatang seperti Gorontalo, Makassar-bugis(sul-sel), Jawa, Buton-muna-raha(sultra), Mori(poso), Kaili(palu-sekitarnya), Manado dan Tionghoa.
Masyarakat asli kota Luwuk hampir hilang identitas diri, sangat memprihatinkan; jangan karena majemuknya masyarakat kota mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya yang menjadi identitas diri. Oleh karena itu upaya Pemkab dan kerja keras tokoh-tokoh adat serta respon aktif masyarakat harus disinergikan untuk mempertahankan, memajukan Luwuk kota tercinta yang sudah baik ini menjadi lebih baik kedepannya.
 
[[Kategori:Kabupaten Banggai|Luwuk]]
Baris 29 ⟶ 32:
[[en:Luwuk]]
[[pl:Luwuk]]
 
Suku asli kota Luwuk yakni suku Balantak, Saluan, dan Banggai (red-sebelum banggai menjadi kabupaten sendiri). mereka dapat berinteraksi dan berbagi dengan suku pendatang seperti Gorontalo, Makassar-bugis(sul-sel), Jawa, Buton-muna-raha(sultra), Mori(poso), Kaili(palu-sekitarnya), Manado dan Tionghoa.
Masyarakat asli kota Luwuk hampir hilang identitas diri, sangat memprihatinkan; jangan karena majemuknya masyarakat kota mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya yang menjadi identitas diri. Oleh karena itu upaya Pemkab dan kerja keras tokoh-tokoh adat serta respon aktif masyarakat harus disinergikan untuk mempertahankan, memajukan Luwuk kota tercinta yang sudah baik ini menjadi lebih baik kedepannya.