Takhta Serunai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Takhta Krisantemum''' merupakanadalah gelaristilah yang diberikandigunakan untuk takhtamerujuk kerajaansinggasana dari Kaisar [[Jepang]]. Penggunaan istilah "Takhta Krisantemum" juga dapat digunakan untuk merujuk kepala negara dan Kekaisaran Jepang itu sendiri. [[Bunga krisantemum]] (菊花, ''kikuka'' dalam [[bahasa Jepang]]), terpapar dalam tanda kepangkatan yang digunakan oleh [[Kaisar Jepang]].
 
TakhtaKekaisaran KrisantemumJepang merupakan monarki tertua di dunia. Menurut buku sejarah Jepang, ''[[Nihonshoki]]'', Kekaisaran Jepang didirikan oleh [[Kaisar Jimmu|Kaisar Jinmu]] pada [[660 SM]] dan kaisar yang terkini, [[Akihito]], merupakanadalah keturunannyakaisar yang ke-125. Ini berdasarkan catatan yang tertulis sejak masa pemerintahan [[Kaisar Ojin]] pada awal [[abad ke-5]]. Walaupun delapan orang Maharani[[Kaisarina|kaisarina (kaisar wanita)]] pernah memerintah Jepang pada suatu masa, ini tidak mungkin lagi terjadi pada masa kini akibat undang-undang yang diciptakandibuat oleh [[Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepun|Badan Rumah Tangga Kekaisaran]] dan [[Badan Penasehat Raja (pada pertengahan abad ke-19. Kaisar Jepang (天皇, ''tennō'' , "penguasa surgawi")|Badan Penasehatbertindak Rajasebagai pendeta tertinggi dalam agama [[Shinto]], padawalaupun pertengahankuasanya abadtelah ke-19dikurangkan oleh konstitusi setelah [[Perang Dunia II]].
 
Menurut konstitusi Jepang, sang Kaisar merupakan simbol kesatuan negara dan rakyat. Ia tidak memiliki kuasa politik yang aslisebenarnya dan dianggap sebagai kepala negara seremonial dan seorang [[monarki konstitusional]].
Kaisar Jepang (tennō 天皇, "raja sorgawi") bertindak sebagai pendeta tertinggi dalam agama [[Shinto]], walaupun kuasanya telah dikurangkan oleh konstitusi setelah [[Perang Dunia II]].
 
Menurut konstitusi Jepang, sang Kaisar merupakan simbol kesatuan negara dan rakyat. Ia tidak memiliki kuasa politik yang asli dan dianggap sebagai kepala negara seremonial dan seorang [[monarki konstitusional]].
Pemerintah Jepang saat ini tengah menyusun rancangan undang-undang guna merevisi Undang-Undang Rumah Tangga Kekaisaran yang terutama bermaksud untuk memungkinkan pengangkatan kaisar wanita menjadi kaisarina, juga kaisar dari garis keturunan wanita. Rancangan undang-undang tersebut ditargetkan akan diserahkan pada badan legislatif/Diet bulan Maret 2006.
 
Badan konsultatif yang dibentuk Perdana Menteri Koizumi guna membahas revisi ini November 2005 mengajukan laporan proposal- yaitu Konferensi Pakar Mengenai Undang-Undang Rumah Tangga Kekaisaran, diketuai oleh Hiroyuki Yoshikawa, mantan Rektor Universitas Tokyo-, antara lain tentang nama sebutan untuk pria yang masuk ke dalam keluarga kaisar dengan jalan menjadi suami dari kaisar wanitakaisarina. Muncul beberapa usulan untuk menetapkan julukangelar '<nowiki/>''kouhai''<nowiki/>' (皇配) atau '''kousei''<nowiki/>' (皇婿) bagi suami kaisar wanitakaisarina.
 
Poin-poin penting dalam laporan akhir itu, yakni:
(1)Sebutan# 'tennou'Gelar kaisar (天皇,kaisar ''tennō'') dan 'koutaishi'putra mahkota (皇太子, putra mahkota''kōtaishi'') jugadapat dipergunakan untuk wanita.
(2)Sebutan# untukSuami suamikaisarina kaisarmenyandang wanitasapaan ditentukan sebagairesmi 'heikaBaginda' (陛下, yang terhormat/Majesty''heika'') sama seperti sebutansapaan resmi untuk kaisar/kaisarina dan permaisuri, sedangkan keluarga kaisar lain disebutmenyandang sapaan resmi 'denkaPaduka' (殿下,yang terhormat/Imperial Highness''denka''), dan poin lainnya.
# dan poin lainnya.
 
== Lihat pula ==