Pengejaran SMS Goeben dan SMS Breslau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
======Kondisi Diplomatik Kekaisaran Ottoman di Perang Dunia I======
[[Berkas:Sultan Osman I fitting out.jpg|jmpl|''HMS Agincourt'' atau yang sebelumnya bernama ''Sultan Osman I'' merupakan salah satu dari dua kapal pesanan Kekaisaran Ottoman yang ditahan oleh Inggris.]]
Posisi diplomatik Kekaisaran Ottoman pada saat-saat awal meletusnya Perang Dunia I dapat dikatakan mengambang. Kekaisaran Ottoman pada satu sisi memiliki hubungan baik bersama Jerman terkait pembangunan [[Jalur kereta api Baghdad|jalur kereta api di Baghdad]] (''Baghdad Railways'').{{sfn|Ulrich}} Namun, disisi lain Kekaisaran Ottoman juga memiliki kerjasama militer dan ekonomi yang cukup baik dengan Inggris akibat letak geografis wilayah Ottoman yang dianggap sangat strategis. Meskipun kemudian Inggris menolak permintaan aliansi permanen dari Kekaisaran Ottoman pada tahun 1911.{{sfn|the Malta garrison}} Hubungan Inggris-Ottoman mulai tegang ketika Inggris menunda-nunda penyerahan dua buah kapal perang yang dipesan dan telah dibayar lunas oleh Kekaisaran Ottoman.{{sfn|Tuchman|p=164}}{{sfn|Maisse|p=21-22}} Pada tanggal 28 Juli 1914, saat Kekaisaran Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia, Kekaisara Ottoman diketahui secara resmi menawarkan perjanjian aliansi rahasia kepada Jerman untuk membatasi gerak Rusia dalam perang yang tengah berkecamuk.{{sfn|Tuchman|p=163}}
 
Kedua kapal yang sebelumnya dipesan kepada Inggris dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting untuk melawan provokasi Yunani serta meredam aktivitas separatisme yang sedang berlangsung di berbagai wilayah Kekaisaran Ottoman.{{sfn|Strachan|p=652-655}} Kekaisaran Ottoman ditaksir telah mengeluarkan dana senilai $30.000.000 pada saat itu untuk membeli kedua kapal tersebut, yang mana dana tersebut dihimpun dari sektor publik.{{sfn|Tuchman|p=164}} Inggris yang menyadari dirinya berada diambang perang besar, lebih mementingkan kedua kapal ini untuk dipergunakan sendiri ketimbang diserahkan kepada Kekaisaran Ottoman.{{sfn|Tuchman|p=164}}{{sfn|the Malta garrison}} Sir [[Edward Grey]] yang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri Inggris meyakini bahwasannya, dengan mengganti jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk pembelian kapal, Kekaisaran Ottoman akan menerima dan memaklumi keputusan terkait pembatalan penyerahan kapal ini. Telegram pemberitahuan tersebut dikirimkan Inggris pada 3 Agustus 1914, tepat pada tanggal dimana Kekaisaran Ottoman menandatangani kesepakatan aliansi untuk bergabung bersama Kekaisaran Jerman di Blok Sentral.{{sfn|Tuchman|p=164}}