Stasiun kereta api: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wicak80 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Sby13.jpeg|rightka|thumbjmpl|200px|Stasiun Surabaya Kota pada tahun [[1905]]-an]]
[[Berkas:Stasiun_Samarang_NIS.jpeg|rightka|thumbjmpl|200px|[[Stasiun Samarang]], Stasiun kereta api pertama dan tertua di Indonesia.]]
'''Stasiun kereta api''' adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang yang menggunakan jasa transportasi [[kereta api]]. Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan '''halte kereta api''' yang memiliki fungsi nyaris sama dengan stasiun kereta api. Untuk daerah/kota yang baru dibangun mungkin stasiun portabel dapat dipergunakan sebagai halte kereta.
 
== Fasilitas di stasiun kereta api ==
[[Berkas:CNorR-TrainStation.jpg|thumbnailjmpl|rightka|Di Kanada Utara ada Stasiun Portable.]]
Fasilitas stasiun kereta api umumnya terdiri atas:
* Pelataran parkir di muka stasiun
Baris 15:
 
== Jalur rel ==
[[Berkas:Stasiun Tugu.JPG|thumbjmpl|Stasiun Tugu di Yogyakarta (stasiun utama).]]
Pada umumnya, stasiun kecil memiliki tiga jalur [[rel]] [[kereta api]] yang menyatu pada ujung-ujungnya. Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah jalur yang dikendalikan dari ruang PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian [[kereta api]], stasiun juga berfungsi bila terjadi persilangan antar [[kereta api]] sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan cadangan dan langsir. Pada stasiun besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga berguna untuk keperluan langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta percabangan. Pada masa lalu, setiap stasiun memiliki pompa dan tangki air serta jembatan putar yang dibutuhkan pada masa [[kereta api]] masih ditarik oleh [[lokomotif|lokomotif uap]].
 
Baris 23:
 
== Peron stasiun ==
[[Berkas:Stasiun Balapan - Surakarta.jpg|thumbjmpl|175px|Stasiun Solo Balapan - Surakarta]]
Peron adalah tempat naik-turun para penumpang di stasiun, jadi peron adalah lantai pelataran tempat para penumpang naik-turun dan jalur rel melintas di stasiun. Sekarang ada dua macam konstruksi lantai peron, yaitu yang dibuat sebelum Perang Dunia II umumnya dengan lantai rendah; sedangkan bentuk kedua adalah yang dibangun setelah Proklamasi umumnya dengan lantai modifikasi yang ditinggikan. Dewasa in pada stasiun besar umumnya ada dua macam lantai peron, yang asli berlantai rendah dan yang telah disesuaikan dengan lantai tinggi. Memang pada waktu itu belum ada pemikiran peron tinggi yang memudahkan para penumpang naik-turun kereta. Di stasiun Tanah Abang, seperti halnya kebanykan stasiun kereta di jepang, para penumpang tidak dapat menyeberang jalur begitu saja, harus melalui jembatan penyeberangan (dalam hal stasiun Tanah Abang stasiun berada di atas jalur rel).
 
=== Peron lama atau peron rendah (sebelum Perang Dunia II) ===
[[Berkas:Semarang Tawang station outside.jpg|thumbjmpl|Stasiun Semarang Tawang]]
Kereta buatan sebelum tahun 1920 umumnya mempunyai tanngga untuk turun ke bawah. Sedangkan kereta buatan sebelum tahun 1941 mempunyai tangga di dalam. Karena pada umumnya stasiun didirikan sebelum Perang Dunia II, maka lantai peron sama dengan lantai stasiun. Akibatnya para penumpang akan sulit turun-naik dari peron lama yang rendah, sedangkan kereta yang beroperasi kini pada umumnya dibuat setelah tahun 1965 yang berlantai dengan tangga yang tinggi.
Baris 33:
 
=== Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi) ===
[[Berkas:Stasiun Tj.Priok.jpg|thumbjmpl|rightka|Stasiun Tanjung Priok]]
Sebagian dari peron lama kemudian dilakukan penyesuaian tinggi dengan kereta yang baru. Akibatnya terlihat ada dua ketinggian peron dewasa ini di stasiun besar, hal ini karena PT KAI ingin memberi pelayanan yang baik. Pada umumnya peron tinggi dimaksudkan untuk melayani para penumpang kelas Bisnis dan Eksekuif. Sebagai contoh, Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta) atau Jebres (Solo) yang melayani kelas ekonomi tidak terdapat lantai tinggi. Namun di stasiun Tugu (Yogyakarta atau Solo Balapan terlihat ada dua macam lantai yang tinggi (modikasi) dan lantai rendah (asli). Karena Stasiun Madiun misalnya melayani semua kelas, maka di sini terdapat 2 macam tinggi lantai peron. Pada stasiun antara Bogor dan Jakarta, yang umumnya dibangun belakang ini sudah mempunyai lantai peron tinggi.
Stasiun Tanah Abang dibangun di atas jalur rel, sehingga penumpang kalau mau menyeberang jalur rel harus lewat lobi stasiun. Sedangkan Stasiun Gambir jalur rel berada di atas lobi stasiun.
Baris 39:
== Pelestarian stasiun sebagai simpul pariwisata ==
{{tone}}
[[Berkas:Station_kota.jpg|rightka|thumbjmpl|Stasiun Jakarta Kota]]
[[Berkas:Sta jatinegara.jpg|rightka|thumbjmpl|175px|rightka|Stasiun Jatinegara]]
[[Berkas:Gare de Blitar 1.jpg|rightka|thumbjmpl|200px|Stasiun Blitar]]
[[Berkas:Peron Stasiun Tambun Terbaru.jpg|rightka|thumbjmpl|200px|Inilah Stasiun Tambun Sudah Dibangun Sejak Tahun [[2013]]-an]]
[[Berkas:Stasiun Karanganyar sebagai sarana kota ini- 2014-01-31 22-38.jpeg|thumbjmpl|225px|[[Stasiun Karanganyar]] tampak depan]]
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Rijtuigen en straatverkopers in de bomenrijke straat voor het spoorwegstation van Blitar TMnr 60042291.jpg|rightka|thumbjmpl|200px|Jalan menuju stasiun Blitar di sekitar tahun [[1900]]-an]]
Stasiun-stasiun di Indonesia dibangun antara tahun 1880-1940 pada zaman Hindia Belanda dengan arsitektur Eropa, misalnya stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Tanjung Priok dan Jakarta Kota, Stasiun Bogor, dan Stasiun Tambun bahkan stasiun kecil antara Semarang dan Solo dibangun sangat indah seperti Kedung Jati, Salem, Gundih, Sumberlawang (perlu dilestarikan untuk pariwisata bersama Yogya dan Solo serta Semarang: Joglosemar). Berita teakhir bahwa di Solo akan dioperasikan lagi lokomotif uap untuk pariwisata melalui Jl. Slamet Riyadi (september 2009). Selain Baramex, maka (kalau jembatan Magelang telah dibangun kembali), maka perlu dibuka lagi untuk pariwisata dengan lokomotif uap Wonogiri-Solo-Yogyakarta-Magelang-Borobudur (buat jalur baru ke Borobudur).
 
Baris 53:
 
=== Daerah Operasi Kereta Api Indonesia I ===
* [[Stasiun Jatinegara]]
* [[Stasiun Manggarai]]
* [[Stasiun Pasar Senin]]
* [[Stasiun Gambir]]
* [[Stasiun Jakarta kota]]
* [[Stasiun Tanah Abang]]
* [[Stasiun Tanjung priok]]
* [[Stasiun Duri]]
 
* [[Stasiun Rangkasbitung]]
* [[Stasiun Tangerang]]
* [[Stasiun Tigaraksa]]