Sejarah Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
Pada [[masa Keemasan Belanda|Zaman Keemasan Belanda]] yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1667, terjadi perkembangan di bidang perniagaan, industri, seni rupa, dan [[Daftar tokoh dari Zaman Keemasan Belanda#Ilmu pengetahuan dan filsafat|ilmu pengetahuan]]. Negara Belanda berkembang menjadi sebuah [[imperium Belanda|imperium]] yang makmur dengan wilayah-wilayah jajahan yang tersebar di seluruh dunia, dan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Kongsi Dagang Hindia Timur]] atau Kompeni Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang berasaskan kewirausahaan dan perniagaan.
 
Pada abad ke-18, kekuasaan dan kemakmuran Belanda mengalami kemerosotan. Negara ini melemah akibat berulang kali berperang melawan negara-negara tetangganya yang lebih kuat, yakni [[Peperangan Inggris-Belanda|Inggris]] dan [[Perang Perancis-Belanda|Perancis]]. Kerajaan Inggris merebut [[Nieuw Amsterdam]], koloni Belanda di Amerika Utara, dan mengganti namanya menjadi [[New York]]. Kerusuhan dan [[Periode Tanpa Mangkubumi Kedua#Krisis dan revolusi kaum pendukung Pangeran Oranje pada 1747|konflik]] timbul di antara [[Orangisme (Republik Belanda)|kaum pendukung Pangeran Oranje]] dan [[Patriottentijd|kaum Patriot]]. Revolusi Perancis meluber ke Belanda selepas 1789, dan [[Republik Batavia]] pun didirikan pada 1795. Napoleon menjadikannya sebuah negara satelit dengan nama [[Kerajaan Hollandia|Kerajaan Holland]] pada 1806, namun di kemudian hari hanya menjadi salah satu provinsi Imperium Perancis.<!--
 
Setelah Napoleon tumbang pada 1813–1815, [[Kerajaan Bersatu Belanda|Kerajaan Kesatuan Belanda]] didirikan dengan wilayah yang diperluas, dan diperintah oleh [[Wangsa Oranye-Nassau|wangsa Oranje]] sebagai kepala monarki yang juga memerintah atas Belgia dan Luksemburg. Sang Raja memaksa memberlakukan pembaharuan-pembaharuan Protestan di Belgia, sehingga rakyat negeri itu [[Revolusi Belgia|bangkit memberontak pada 1830]] dan akhirnya merdeka pada 1839. Selepas kurun waktu pemerintahan konservatif, konstitusi tahun 1848 mengubah Belanda menjadi negara [[demokrasi perwakilan|demokrasi parlementer]] yang dikepalai oleh seorang [[kerajaan konstitusional|kepala monarki konstitusional]]. Negara Luksemburg modern secara resmi merdeka dari Belanda pada 1839, namun masih mengakui Raja Belanda sebagai kepala negaranya sampai dengan 1890. Semenjak 1890, jabatan kepala negara Luksemburg beralih ke cabang lain dari wangsa Nassau.
After the collapse of Napoleon in 1813–15, an expanded "[[United Kingdom of the Netherlands]]" was created with the [[House of Orange-Nassau|House of Orange]] as monarchs, also ruling Belgium and Luxembourg. The King imposed unpopular Protestant reforms on Belgium, [[Belgian Revolution|which revolted in 1830]] and became independent in 1839. After an initially conservative period, in the 1848 constitution the country became a [[parliamentary democracy]] with a [[constitutional monarch]]. Modern Luxembourg became officially independent from the Netherlands in 1839, but a personal union remained until 1890. Since 1890 it is ruled by another branch of the House of Nassau.
 
Belanda bersikap netral pada [[Perang Dunia I]], namun diserbu dan diduduki oleh Nazi Jerman pada [[Perang Dunia II]]. Nazi, termasuk sejumlah besar antek-anteknya, menangkapi dan membunuh hampir semua orang Yahudi (yang paling terkenal adalah [[Anne Frank]]). Manakala perlawanan rakyat Belanda semakin meningkat, Nazi membendung aliran pasokan pangan ke banyak daerah di negeri Belanda, sehingga menimbulkan bencana kelaparan yang dahsyat pada kurun waktu 1944–1945. Pada 1942, Hindia Belanda ditaklukkan oleh Jepang, namun orang-orang Belanda sudah lebih dahulu menghancurkan sumur-sumur minyak yang sangat dibutuhkan Jepang. [[Indonesia]] memproklamasikan kemerdekaannya pada 1945. [[Suriname]] mendapatkan kemerdekaannya pada 1975. Pada tahun-tahun pascaperang terjadi pemulihan perekonomian (dibantu oleh [[Rencana Marshall|Rancangan Marshall]] dari Amerika Serikat), disusul penerapan [[negara kesejahteraan|negara berkesejahteraan]] pada kurun waktu yang damai dan makmur. Belanda membentuk persekutuan ekonomi yang baru dengan Belgia dan Luksemburg yang dinamakan [[Benelux|Uni Beneluks]], dan ketiga negara ini menjadi anggota pendiri [[Uni Eropa]] serta [[NATO]]. Pada beberapa dasawarsa terakhir ini, perekonomian Belanda telah terjalin erat dengan perekonomian Jerman, dan kini sangat makmur.
The Netherlands was neutral during the [[First World War]], but during the [[Second World War]], it was invaded and occupied by Nazi Germany. The Nazis, including many collaborators, rounded up and killed almost all the Jews (most famously [[Anne Frank]]). When the Dutch resistance increased, the Nazis cut off food supplies to much of the country, causing severe starvation in 1944–45. In 1942, the Dutch East Indies was conquered by Japan, but first the Dutch destroyed the oil wells that Japan needed so badly. [[Indonesia]] proclaimed its independence in 1945. [[Suriname]] gained independence in 1975. The postwar years saw rapid economic recovery (helped by the American Marshall Plan), followed by the introduction of a [[welfare state]] during an era of peace and prosperity. The Netherlands formed a new economic alliance with Belgium and Luxembourg, the [[Benelux]], and all three became founding members of the [[European Union]] and [[NATO]]. In recent decades, the Dutch economy has been closely linked to that of Germany, and is highly prosperous.
 
<!--{{Sejarah Negeri-Negeri Ranah}}-->
{{History Benelux states}}
 
== PrehistoryPrasejarah (beforesebelum 800 BCSM) ==
 
=== Perubahan-perubahan bersejarah atas bentang alam ===<!--
===Historical changes to the landscape===
The prehistory of the area that is now the Netherlands was largely shaped by its constantly shifting, low-lying geography.
{|cellspacing="0" border="0" style="background: white"