Penaklukan Kerajaan Jaffna oleh Portugal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 33:
== Kontak awal ==
{{See also|Ceylon Portugal}}
Para pedagang Portugal mencapai [[Sri Lanka]] pada tahun 1505; penyerangan awal mereka adalah terhadap [[Kerajaan Kotte]] pantai barat daya, yang menikmati [[monopoli]] yang menguntungkan dalam [[perdagangan rempah]], yang juga menarik bagi Portugis.<ref name=TA2 /> Kerajaan Jaffna menjadi perhatian para pejabat Portugis di Kolombo karena berbagai alasan, termasuk campur tangan mereka dalam kegiatan-kegiatan misionaris [[Katolik Roma]] (yang dianggap mendukung kepentingan Portugal), pasar yang menggiurkan dan manfaat strategis dari daerah-daerah kepala suku [[Vanni Nadu|Vannimai]] di Jaffna, dan dukungan mereka terhadap faksi anti-Portugal di dalam Kerajaan Kotte, seperti kepala suku dari [[Avissawella|Sitawaka]].<ref name=TA2 /> Pada akhir abad ke-16, pengaruh Portugal diperkuat di istana kerajaan Kandy dan Kotte dan beberapa daerah kepala suku Vannimai di Jaffna ditaklukkan oleh raja-raja ini. Kerajaan Jaffna berfungsi sebagai pangkalan logistik untuk [[Kerajaan Kandy]], yang terletak di dataran tinggi bagian tengah tanpa akses ke pelabuhan mana pun. Mereka memperoleh akses ke pelabuhan [[Trincomalee]] dan [[Batticaloa]] di timur, tetapi Semenanjung Jaffna terbukti lebih nyaman sebagai pelabuhan masuk untuk bantuan militer yang datang dari [[India Selatan]].<ref name=TA2 /><ref name=Discoveries>[https://books.google.co.uk/books/about/Portuguese_Encounters_with_Sri_Lanka_and.html?id=xc8oW6pedrwC&redir_esc=y De Silva, ''Portuguese Encounters with Sri Lanka and the Maldives''], p. 95, 110, 111 & 137</ref> Selain itu, dikhawatirkan oleh Portugal bahwa (karena lokasinya yang strategis) Kerajaan Jaffna mungkin menjadi tumpuan pantai untuk pendaratan [[Imperium Belanda|Belanda]].<ref name=TA2>Abeysinghe, T. ''Jaffna Under the Portuguese'', p. 2</ref> Adalah Raja [[Sankili Segarajasekaran|Cankili I]] yang menentak kontak dengan Portugal, dan bahkan membantai enam hingga tujuh ratus [[umat Katolik]] [[Paravar]] di [[Pulau Mannar]]. Orang-orang Katolik ini telah dibawa dari India ke Mannar untuk mengambil alih [[perburuan mutiara|perikanan mutiara]] yang menguntungkan membentang hingga [[Puttalam]] dari raja-raja Jaffna.<ref>Kunarasa, K ''The Jaffna Dynasty'', pp. 82–4.</ref><ref>Gnanaprakasar, S. ''A critical history of Jaffna'', pp. 113–7.</ref>
 
== Catatan ==