Jamila dan Sang Presiden: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Santomulti (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Nooviiaan
Tag: Pengembalian
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 24:
Film ini diadaptasi dari sebuah karya drama berjudul ''Pelacur dan Sang Presiden'', yang ditulis Ratna setelah menerima sebuah hibah dari [[UNICEF]] untuk menelaah [[perdagangan anak]] di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah tersebut. Dalam mempersiapkan skenario, Ratna menghabiskan beberapa bulan untuk mewawancarai PSK di berbagai kota. Film ini menghabiskan waktu tiga tahun untuk diproduksi, biarpun sebagian besar pemain dan [[kru film|kru]] sudah ikut serta dalam pementasan drama tersebut sebelumnya.
 
Setelah dirilis pada tanggal 30 April 2009, ''Jamila'' mendapatkan respon yang cukup hangat di Indonesia. Di kancah internasional, film ini ditampilkan di beberapa festival film dan mendapatkan penghargaan di [[PerancisPrancis]], [[Italia]], dan [[Taiwan]].{{sfn|The Jakarta Post 2010, RI movie wins}}{{sfn|Kompas 2009, Film-film Indonesia Berjaya}} Film ini juga sempat diajukan ke [[Academy Award]] ke-82 untuk [[Film Berbahasa Asing Terbaik (Oscar)|Film Berbahasa Asing Terbaik]], tetapi tidak dinominasikan.{{sfn|The Jakarta Post 2009, 'Jamila dan Sang Presiden'}}{{sfn|Antara 2010, Jamila dan Sang Presiden}}
 
== Alur ==
Baris 73:
''Jamila'' diluncurkan di FX Plaza di Jakarta pada tanggal 27 April 2009 dan dirilis secara luas pada tanggal 30 April.{{sfn|Sofyan 2009, Suara Getir Sang}} Film ini mendapat respon yang cukup hangat. Yazid menulis bahwa film ini "sudah tentu salah satu film Indonesia yang penting akhir-akhir ini" dan memuji peranan Hakim; namun, dia merasa bahwa peranan Atiqah terlalu teatris.{{sfn|Yazid 2009, A very irresistible 'Jamila'}} Sebuah resensi dalam ''Jakarta Globe'' menyatakan bahwa film ini "menarik karena subjek dramatisnya dan perjalanan cerita yang pas", tetapi tidak menjawab semua pertanyaan penonton karena jumlah tokoh yang diwujudkan.{{sfn|Jakarta Globe 2009, A Portrait of Human}} Marcel Thee dan Armando Siahaan, yang menulis dalam koran yang sama pada bulan Desember 2009, memilih ''Jamila'' sebagai film Indonesia terbaik tahun 2009; mereka merasa bahwa perjuangan tokoh utama "menyajikan cerita bak naik ''roller coaster''".{{sfn|Thee and Siahaan 2009, Three Cheers for the Top}} Aguslia Hidayah, yang menulis dalam majalah ''Tempo'', menyatakan bahwa film ini terasa seakan tidak memiliki [[Klimaks (naratif)|klimaks]]; dia juga merasa bahwa peranan Atiqah terlalu teatris dan peranan Hakim datar.{{sfn|Hidayah 2009, Jamila tanpa Presiden}} Eko Hendrawan Sofyan, yang membuat resensi untuk ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'', menulis bahwa film ini mengingatkan penonton bahwa kemiskinan dan prostitusi masih menjadi masalah besar yang harus ditangani secepatnya.{{sfn|Sofyan 2009, Suara Getir Sang}}
 
Di Indonesia, ''Jamila'' mendapatkan nominasi beberapa penghargaan. Pada [[Festival Film Indonesia 2009]], film ini memperoleh nominasi untuk enam penghargaan, yaitu Film Bioskop Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik, Penyuntingan Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Tata Artistik Terbaik;{{sfn|Kompas 2009, Siapa Jagoan Anda}} tetapi tidak ada satu pun yang diraih.{{sfn|Kompas 2009, "Identitas" Film Terbaik}} Di luar negeri, ''Jamila'' ditayangkan di beberapa festival film, termasuk di [[Bangkok]], [[Hong Kong]], dan [[Australia]]; pada Asiatica Film Mediale 2009 di [[Roma]], [[Italia]], ''Jamila'' meraih [[NETPAC Award]].{{sfn|The Jakarta Post 2010, RI movie wins}} Pada Asia Pacific Film Festival ke-53 di [[Taipei]], [[Taiwan]], film ini meraih penghargaan Penyuntingan Terbaik.{{sfn|Kompas 2009, Film-film Indonesia Berjaya}} ''Jamila'' diajukan untuk [[Film Berbahasa Asing Terbaik (Oscar)|Film Berbahasa Asing Terbaik]] pada [[Academy Award]] ke-82,{{sfn|The Jakarta Post 2009, 'Jamila dan Sang Presiden'}} tetapi tidak dinominasikan.{{sfn|Antara 2010, Jamila dan Sang Presiden}} Pada [[Vesoul International Film Festival of Asian Cinema]] 2010 di [[Vesoul]], [[PerancisPrancis]], ''Jamila'' meraih dua penghargaan, yaitu Prix de Public (pilihan penonton) dan Prix Jury Lyceen (penghargaan juri sekolah menengah atas);{{sfn|The Jakarta Post 2010, RI movie wins}}{{sfn|Palmares 2010}} menurut ''The Jakarta Post'', film ini membuat para penonton Eropa syok karena temanya tentang perdagangan anak, yang sudah umum di Asia.{{sfn|The Jakarta Post 2010, Sarumpaet bags two}}
 
== Referensi ==
Baris 188:
|title=Palmarès 2010
| trans_title = Daftar peraih penghargaan 2010
|language=PerancisPrancis dan Inggris
|url=http://festival.vesoul.pagesperso-orange.fr/palmares.htm#2010
|work=FICA - Festival International des Cinémas d'Asie de Vesoul
Baris 196:
* {{cite news
|title=RI movie wins two film festival honors in France
|trans_title=Film RI mendapatkan dua penghargaan festival film di PerancisPrancis
|language=Inggris
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/05/ri-movie-wins-two-film-festival-honors-france.html