Guguak, Lima Puluh Kota: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 16:
 
=== Batas ===
Batas Kecamatan sebagai berikut :
{{batas USBT
|utara=[[Mungka, Lima Puluh Kota|Kecamatan Mungka]]
Baris 33:
Si Jambi ini lahir bersamaan dengan sebilah pisau. Pisau tersebut berikut baju Si Jambi hanyut disaat mandi-mandi di Batang Sinamar. Kesaktian dari si Jambi adalah tidak mempan oleh benda tajam sehingga pada saat si Jambi telah cukup umurnya untuk bersunat tidak ada seorangpun ahli sunat di wilyah Ranah yang pisaunya mampu untuk menyunatkan si Jambi, sehingga menurut saran orang agar dapat mempergunakan pisau yang dibawa oleh si Jambi disaat ia lahir. Mengetahui Pisau tersebut telah hanyut maka Dt. Bandaro Hitam menyuruh rakyatnya untuk menyelami dan mencari pisau Si Jambi yang hanyut tersebut di dalam Batang Sinamar.
 
Berbagai cara dilakukan supaya pisau tersebut didapatkan, ada yang mempergunakan tangguak, menyerakkan jalo rambang dan jalo panjang tujuah, bermain pukek dengan mayang, menanam lukah dengan tingkalak , dan berkat kesungguhan maka ditemukanlah pisau si Jambi berikut bajunya oleh orang yang sedang melukah di bawah pinang nan sabatang, pinang nan tungga tidak berkawan , dekat durian di takuak rajo di hilia Lareh Sitanang Muaro Lakin di atas Koto Tujuah Sijunjuang. Tempat ditemukannya pisau itu kemudian bernama si Pisau Hanyuik.
 
Sewaktu upacara sunatan si Jambi ,di Ranah Talago Gantiang dipancang galangang rami. Seluruh utusan Luhak Limopuluah hadir dalam keramaian itu. Termasuk Rajo di Hulu dari Situjuah Banda Dalam Dt. Marajo Simagayur, Rajo di Luhak dari Aie Tabik Dt. Rajo Indo nan Mamangun, Rajo di Lareh dari Sitanang Muaro Lakin Dt. Paduko Marajo,Rajo di Sandi dari Si Pisang Koto Nan Gadang Dt. Parmato Alam Nan Putiah, mereka datang dengan kebesaran adat ulayat masing-masing
 
Disebutkan dalam Ranah ''Tigo Buhua di Mudiak dan Tigo Jalua di Hilia'' yang disebut Tiga Buhul di Mudiak adalah :
# Dt. Bandaro Nan Hitam di Talgo Gantiang dengan kebesarannya Gajah Dompak di Talago.
# Dt. Rajo Mangkuto di Balai Talang guguak VIII Kota dengan kebesarannya Cumati di Balai Talang.
Baris 54:
 
=== Zaman Belanda ===
Di zaman Belanda, guguak adalah salah satu kelarasan dari 13 kelarasan di [[Luhak Limopuluah]] dengan 4 nagari yaitu : Guguak VIII Koto, VII Koto Talago, Kubang dan Sungai Talang dengan Tuanku Lareh terakhir bernama Nindiah Dt. Bagindo suku Sikumbang di Balai Talang.
 
Setelah Kelarasan dihapus pada bulan November 1914. Maka Guguak dijadikan Onderdistrict Guguak, District Suliki, Onderafdeling Suliki, Afdeling Limopuluah Koto dengan asisten demang bernama Said Dt. Cumano di Dangung-dangung.
 
=== Zaman kemerdekaan ===
Sejak kemerdekaan wilayah Kecamatan guguak terdiri dari 8 [[nagari]] yaitu : Guguak VIII Koto, VII Koto Talago, Kubang, Sungai Talang, Mungka, Jopang Manganti, Talang Maur dan Simpang Kapuak. Berdasarkan Perda No. 14 Tahun 2001 tangal 29 Oktober Kecamatan guguak dipecah menjadi dua, yaitu Kecamatan guguak dan [[Mungka, Lima Puluh Kota|Kecamatan Mungka]].
 
== Situs megalitik ==
Baris 95:
 
== Kesehatan ==
Di bidang kesehatan, fasilitas dan sarana kesehatan di Kecamatan Guguak juga masih sangat terbatas. Untuk melayani 5 nagari yang ada hanya terdapat 2 unit Puskesmas, 11 unit Puskesmas Pembantu (Pustu) , Polindes 17 unit dan Posyandu 56 unit. Adapun tenaga medis yang terdapat di kecamatan ini terdiri dari 6 orang dokter, perawat 16 orang, 28 orang bidan.
 
== Ekonomi ==