Jerman Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 91:
{{Utama|Sejarah Jerman Timur}}
{{Further|Sejarah Jerman}}
[[Berkas:Soviet Sector Germany.png|jmpl|'''Jerman dikalahkan:''' Berdasarkan [[Konferensi Potsdam]] , Sekutu bersama-sama menduduki Jerman sebelah barat [[perbatasan Oder-Neisse]].]]
 
Untuk menjelaskan dampak internal pemerintahan Jerman Timur dari sudut pandang sejarah Jerman jangka panjang, sejarawan Gerhard A. Ritter (2002) berpendapat bawha Jerman Timur dibentuk oleh dua kekuatan dominan – [[Ideologi Partai Komunis Uni Soviet|Komunisme Soviet]] dan tradisi Jerman yang dipilah dengan pengalaman komunis Jerman selama dua perang dunia. Perubahan yang dilakukan oleh pemerintah komunis yang terlihat jelas adalah mengakhiri kapitalisme dan mentransformasikan industri dan pertanian, dan mengubah sistem pendidikan dan media massa. Di sisi lain, relatif tidak terdapat perubahan dalam bidang yang tidak berkaitan dengan sejarah seperti sains, profesi insinyur, gereja Protestan, dan sebagian besar gaya hidup borjuis. Menurut Ritter, kebijakan sosial menjadi alat legitimasi penting dalam dekade terakhir.<ref>Gerhard A. Ritter, "Die DDR in der deutschen Geschichte," [The GDR in German history] ''Vierteljahrshefte für Zeitgeschichte,'' Apr 2002, Vol. 50 Issue 2, pp 171–200; this author is the son of historian [[Gerhard Ritter]].</ref>
Baris 263:
=== ''Kampfgruppen der Arbeiterklasse'' ===
 
''[[Kampfgruppen der Arbeiterklasse]]'' (grup tempur kelas pekerja) memiliki anggota sebanyak 202.000–211.000 per tahun 1980<ref>Torsten Diedrich, Hans Ehlert, Rüdiger Wenzke: "Im Dienste der Partei: Handbuch der bewaffneten Organe der DDR" ISBN 978-3861531609 ,page 318</ref>. KdA merupakan instrumen militer-politik SED. Perintah dan keputusan mengenai KdA dibuat oleh ''[[Politbiro|Politbüro]]''. Mereka menerima pelatihan dari Volkspolizei dan Kementerian Dalam Negeri. Keanggotaan bersifat sukarela, tetapi anggota SED diwajibkan untuk bergabung sebagai kewajiban anggota.
 
=== Amerika Serikat sebagai ancaman utama ===
Baris 346:
Dalam sejarahnya, Jerman mayoritas beragama [[Protestan]] (utamanya [[Gereja Lutheran|Lutheran]]) dari tahap awal [[Reformasi Protestan]] hingga seterusnya. Pada tahun 1948, setelah terbebas dari [[Nazisme]], [[Gereja Lutheran|Lutheran]], [[Calvinisme]], dan [[Persatuan Gereja Prusia]] membentuk [[Gereja Injili Jerman]] (EKD) pada Konferensi Eisenach (''Kirchenversammlung von Eisenach'').
 
Pada tahun 1969, gereja Protestan di Jerman Timur dan [[Berlin Timur]]<ref>Gereja di Jerman Timur antara lain [[Gereja Injili Anhalt]], [[Gereja Injili di Berlin, Brandenburg dan Dataran Atas Lusatia#Gereja Injili di Berlin-Brandenburg]] , [[Gereja Injili Schlesien]], [[Gereja Injili Pommern#Gereja Injili di Greifswald|Gereja Injili di Greifswald]], [[Gereja Lutheran Injili Mecklenburg]], [[Gereja Lutheran Injili Sachsen]], dan [[Gereja Lutheran Injili Thüringen]].</ref> memisahkan diri dari EKD dan membentuk ''Federasi Gereja Protestan di Republik Demokratik Jerman'' ({{lang-de|link=no|[[:de:Bund der Evangelischen Kirchen in der DDR|Bund der Evangelischen Kirchen in der DDR]]}}, BEK), pada tahun 1970 juga bergabung dengan [[Gereja Moravia]] ''Herrnhuter Brüdergemeine''. Pada tahun 1991, setelah [[reunifikasi Jerman]], gereja BEK bergabung kembali dengan EKD.
 
Antara tahun 1956 dan 1971, gereja Lutheran Jerman Timur secara bertahap mengubah hubungannya dengan negara dari permusuhan ke kerja sama.<ref>Martin Onnasch, "Konflikt und Kompromiss: Die Haltung der evangelischen Kirchen zu den gesellschaftlichen Veränderungen in der DDR am Anfang der fünfziger Jahre," ["Conflict and compromise: the position of the Protestant churches with regard to social changes in the GDR at the beginning of the 1950s"], ''Kirchliche Zeitgeschichte / Halbjahresschrift für Theologie und Geschichtswisseschaft,'' 1990, Vol. 3 Issue 1, page 152–165</ref> Dari berdirinya RDJ pada tahun 1949, SED berusaha untuk melemahkan pengaruh gereja terhadap generasi selanjutnya. Gereja mengadopsi sikap konfrontasi dan menjauh dari negara. Sekitar tahun 1956 gereja mulai bersikap lebih netral untuk mengakomodasi loyalitas kondisional. Pemerintah tidak lagi dianggap ilegal; dan pemimpin gereja mulai memandang pemerintah telah dimandatkan oleh Tuhan, maka, berhak menerima sikap tunduk dari umat Kristen. Namun untuk masalah ketika negara meminta sesuatu di mana gereja merasa tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, gereja berhak untuk mengatakan tidak. Terdapat penyebab struktural dan niat dibalik perkembangan ini. Penyebab struktural adalah memanasnya Perang Dingin di Eropa pada pertengahan 1950-an, yang membuat jelas bahwa Jerman Timur bukanlah hal yang bersifat sementara. Menurunya anggota gereja juga membuat jelas para pemimpin gereja bahwa mereka harus mengadakan dialog dengan negara. Niat dibalik perubahan sikan bervariasi dari Lutheran liberal tradisional yang menerima kekuasaan sekuler sampai sikap positif terhadap gagasan sosialisme.<ref name="Stephen R. Bowers 1982, pp 73-86">Stephen R. Bowers, "Private Institutions in Service to the State: The German Democratic Republic's Church in Socialism," ''East European Quarterly,'' Spring 1982, Vol. 16 Issue 1, page 73–86</ref>
Baris 514:
== Pranala luar ==
* [http://www.grenzmuseum.de/ Museum Perbatasan di Schifflersgrund]
* [http://www.axishistory.com/index.php?id=5528 AHF&nbsp;– Nationale Volksarmee : NVA]
* {{de icon}} [http://www.auferstanden-aus-ruinen.de/ ''Auferstanden aus Ruinen'']
* {{de icon}} [http://www.ddr.innerdeutsche-grenze.info/ ''That was the GDR (in German)'']