TVRI Jawa Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syaifulanam55 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 67:
Pada tahun 1975-1977, dalam rangka peringatan dan perluasan jaringan TVRI di Jawa Timur, Departemen Penerangan telah membangun Studio Televisi Hitam Putih di Surabaya, stasiun dan Pemancar di Gunung Banono (Tulungagung), Gunung Brengik (Pamekasan), Gunung Gending (Jember) dan Gunung Duk (Probolinggo) serta Stasiun Link di Saradan. Sedangkan daya Pemancar Stasiun Surabaya di tingkatkan menjadi 10 Killowatt, sehingga jangkauan penyiaranya lebih luas lagi. Biaya pembangunan jaringan Siaran Televisi di Jawa Timur, selain berasal dari DIP, juga memperoleh bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur serta Pemerintah Daerah Tingkat II yang kebetulan menjadi lokasi pembangnan Stasiun Pemancar Relay ataupun Stasiun Penghubung.
 
Sebagai persiapan menyongsong Stasiun penyiaran, terutama utuk mempersiapkan perangkat lunak, pada tahun 1975 talah dilakukan seleksi calon pegawai TVRI. Sekitar 85 orang calon pegawai hasil seleksi kemudian di kirim untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan di Balai Diklat TVRI di Jakarta selama 1 tahun , dan 1 tahun lagi praktik kerja di TVRI Stasiun Pusat Jakarta untuk berbagai profesi. Sekembalinya dari Diklat, dilakukan produksi paket-paket acara sebagai bahan siaran TVRI Stasiun Surabaya. Produksi dilakukan di dalam maupun di luar Studio dengan peralatan untuk siaran Hitam-Putih. Siaran percobaan selama 1 Jam, dilakukan pada tanggal 27 Pebruari 1978 pada pukul 16.40 WIB, sedang acara selebihnya hanya merelay siaran dari TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Siaran percobaan ini di nilai berhasil karena berlangsung mulus tanpa kesulitan teknis. Kemudian pada hari jum’at tanggal 3 Maret 1978 TVRI Stasiun Surabya diresmikan menjadi Stasiun Produksi dan Penyiaran oleh Sekjen Departemen Penerangan Bpk. Soetikno Lukitodisastro. Berdasarkan Surat keputusan Mentri Penerangan R.I Nomor 28/SK/BK1978, ditetapkan Sa’dullah sebagai Kepala TVRI Stasiun Surabaya yang pertama.
 
Pada tahun 1978, TVRI Stasiun Surabaya telah memiliki 26 mata acara yang setiap hari mengudara rata-rata 52 menit dalam siaran Hitam-Putih. Pada tahun 1979, Jumlah mata acara meningkat menjadi 40 mata Acara dengan total jam siaran 88 menit setiap hari yang seluruhnya masih dalam siaran Hitam-Putih. Di banding dengan tahun 1978, komposisi siaran sedikit mengalami perubahan. Kelompok acara Berita Penerangan menurun dari 18 persen menjadi 13 persen. Kelompok Musik Hiburan juga menurun dari 30% menjadi 21%, sedang acara Bapora Drama (Budaya, Agama, Pendidikan, Olahraga dan Drama) meningkat dari 42% menjadi 49%. Untuk siaran iklan meningkat dari 7% menjadi 16% dari total jam siaran. Pada tahun 1980, jam siaran rata-rata mencapai 110 menit dengan mata acara yang seluruhnya mencapai 55 mata acara. Kelompok siaran iklan meningkat menjadi 21%, sedangkan kelompok acara Berita Penerangan, Musik Hiburan dan Bapora Drama hanya sedikit mengalami perubahan.
Baris 133:
Telepon: (62-31) 567 8298, 567 8515, 567 8216, 567 7552<br/>
Faksimili: (62-31) 561 6774<br/>
Jangkauan Siaran : 38.409-kilometer = 80.15 %<br/>
Kekuatan Transmisi : antara 1 sampai dengan 10.000-watt<br/>
Jangkauan Penduduk : 29.461.159 jiwa = 85.38 %
 
== Ketersediaan terestrial ==