SMA Negeri 2 Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{kotak info sekolah
|nama=SMA Negeri 2 Surabaya
|kepsek= DraDrs. HjH. Tatik KustiniKasnoko, MMM.Si.
| akreditasi =A
|gambar=[[Berkas:Cover-Web-Depan1.gif]]
Baris 18:
|kurikulum=IPA dan IPS ([[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan]])
MIA dan IIS ([[Kurikulum 2013]])
MIA dan IIS ([[Kurikulum SKS]])
|murid=± 1000 siswa
| situs web = {{URL|http://www.sman2-sby.sch.id}}
|NPSN = 20532230}}
'''SMA Negeri 2 Surabaya''' adalah salah satu [[Sekolah Menengah Atas]] Negeri favorit yang ada di Kota [[Surabaya]] [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. SMAN 2 Surabaya terkenal baik di bidang akademis maupun non akademis. SMAN 2 Surabaya didirikan pada tanggal 1 Agustus 1950 dan terkenal dengan julukan Smada. Bersama dengan SMAN 1, SMAN 5, dan SMAN 9, SMAN 2 merupakan pecahan dari sekolah masa penjajahan Belanda yaitu ''[[Hoogere Burgerschool]]'' ([[HBS]]). Mulai dari tahun pelajaran 2010 SMA Negeri 2 Surabaya telah resmi menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Sekolah ini dipandang sebagian besar orang sebagai sekolah para kaum "''Borjuis''".
 
== Sejarah ==
 
Baris 31 ⟶ 29:
Gedung SmadaBaya diperkirakan dibangun pada masa penjajahan Belanda. Gedung berarsitektur Eropa yang berdiri di jalan Wijaya Kusuma No. 48 ini dikenal oleh masyarakat Surabaya dengan sebutan SMA Kompleks. Sebutan tersebut tidaklah salah karena area yang dibatasi jalan Wijaya Kusuma pada sebelah barat, sebelah timur jalan Kusuma Bangsa, selatan dan utara jalan Jimerto dan jalan Ambengan, ditempati empat sekolah yaitu [[SMA Negeri 1 Surabaya]], SMA Negeri 2 Surabaya, [[SMA Negeri 5 Surabaya]], dan [[SMA Negeri 9 Surabaya]]. Pada zaman dahulu hanya ada dua sekolah, yaitu [[HBS]] ( Hogere Burger School ) dan HVO.
 
HBS atau setingkat SMA pada saat ini murid-muridnya adalah orang Belanda, tetapinamun ada beberapa bumi putera yang sekolah di sini. Ini dikarenakan orang tuanya seorang pamong praja yang memiliki kedudukan. Salah satu di antaranya Soekarno, mantan Presiden RI pertama. Selain Ir. [[Soekarno]], masih banyak lagi nama-nama siswa HBS yang sukses di pemerintahan. Di antaranya Dr. Roeslan Abdulgani, mantan Sekjen Deparlu, Menlu dan Penasehat Presiden Urusan BP7 Pusat. Dr. [[Soedjatmoko]], mantan Dubes RI di PBB dan Rektor Universitas PBB di Tokyo. Dr. [[Widjojo Nitisastro]], mantan Menteri Keuangan dan Ketua [[Bappenas]] RI.
 
Saat terjadi pertempuran 10 November, sekolah ini dijadikan Markas Tentara Republik Indonesia Pelajar. Untuk mengenang yang telah gugur pada peristiwa pertempuran di kota Surabaya, telah dibangun prasasti batu yang diletakkan di depan sekolah.
 
Setelah kemerdekaan sekolah ini masih menggunakan nama HBS dan direkturnya tetap orang Belanda yaitu P.J Velson yang menjabat direktur pada tahun 1944-1948, setahun kemudian diserahkan kepada B.J Pieters. Pada tanggal 1 Agustus 1950 telah terjadi serah terima direktur sekolah dari B.J Pieters kepada Marah KaminMarakamil S.P. Mulai saat itu selalu dipimpin olehleh bangsa sendiri. Nama sekolah pun berubah menjadi SMA II B Surabaya. Tanggal penyerahan dari belanda kepada bangsa Indonesia dijadikan logo sekolah tersebut.
 
Penyerahan sekolah dari pihak Belanda ke Pribumi, bukanlah kesadaran penuh pihak Belanda namun harus melalui perebutan. Untuk jelasnya berikut ini penuturan Bapak Samadi : " Setelah penyerahan kedaulatan HBS dipindah ke Jalan Genteng Kali 33. Di Jalan Wijaya Kusuma pemerintah telah menyiapkan untuk mendirikan sekolah negeri yang pertama, yaitu SMA Negeri 1. SMA Dr. Soetomo ( SMA Partikelir ) yang tidak terletak di Jalan Wijaya Kusuma dipindah ke Jalan Wijaya Kusuma untuk dijadikan sekolah negeri. Kedua sekolah tersebut berebut untuk mendapatkan sebutan SMA Negeri 1. Guna menghindari perebutan tersebut, maka didirikan SMA Negeri A dan SMA Negeri B. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 50-an. "
 
Murid-murid yang tidak berbakat eksakta dimasukkan keSMA Negeri bagian A, sedang yang berbakat eksakta dimasukkan ke SMA Negeri bagian B. Selanjutnya menjadi SMA Negeri IA ( SMA Negeri 1 ) dan SMA Negeri IIB ( SMA Negeri 2 ). Guru-guru yang mengajar sebagian dipinjam dari sekolah-sekolah yang lebih dulu ada. bahkan ada juga mahasiswa yang menjadi guru.
Baris 57 ⟶ 55:
Pada saat ini kepemimpinan dipegang oleh Alm. Bapak Djuhari. Dia juga mampu membangun gedung tiga lantai untuk keperluan siswa agar semuanya dapat masuk di pagi hari. Pada masa ini pula dia dapat membangun masjid dengan tiga lantai, dengan memugar bangunan masjid yang sebelumnya. Dan konon masjid yang ada sekarang adalah masjid terbesar di lingkungan SMU di Jawa Timur bahkan mungkin di Indonesia ( Jawa Pos 1997 ). Dengan dibangunnya masjid tersebut maka seluruh siswa dapat salat secara bersamaan. Dan tidak lupa pula Bapak Djuhari membangun kantin di sebelah parkiran sepeda motor, sehingga siswa tidak perlu keluar setelah bel istirahat berbunyi.
 
Masa jabatan dia berakhir pada tahun 1997. Dan kemudian digantikan oleh Bu Tjinong Masloman, pada masa jabatan Kepala Sekolah ini dia membangun gedung tiga lantai. Untuk kelas baru dan Laboratorium, dia juga membenahi parkiran sepeda motor. Selama berdirinya SMA Negeri 2 baru kali ini Kepala Sekolah dijabat oleh seorang wanita, tetapinamun dia juga tidak kalah dengan kepala sekolah - kepala sekolah sebelumnya.
 
== Akreditasi ==
Baris 150 ⟶ 148:
:* Mustakim ([[Persebaya]])
:* [[Glenn Victor Sutanto]] (perenang)
:* [[Sopo Jarwo]] (komedian)
 
== Referensi ==
Baris 157 ⟶ 154:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|http://www.sman2-sby.sch.id/}}
* {{id}} [http://www.ikasmadabaya.org/ika/ Situs web alumnia]lumni
 
{{SMA Negeri di Surabaya}}
 
{{DEFAULTSORT:Negeri 2 Surabaya}}