Pulau Bungin, Alas, Sumbawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambahan (?)
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 16:
 
== Sejarah ==
Verai pertama sejarah pulau ini adalah Suku Bajo dari [[Sulawesi]], cikal bakal pemukim pulau ini, yang dulu hanya menggunakan pulau ini (semula disebut ''gusung'') untuk menjemur jala. Kemudian ''gusung'' yang sering timbul-tenggelam itu ditimbun dengan batu karang, jadilah dataran yang sampai sekarang disebut lokasi.
 
Versi kedua sejarah pulau ini adalah datangnya 12 orang bersaudara dari [[Pulau Selayar]] sebelum Gunung Tambora meletus, yakni sekitar tahun 1800. Dari mereka hanya 7 orang yang diingat namanya oleh sumber yang diteliti, masing-masing Mbo Leso, Mbo Beda Mangintan, Mbo Sakati, Mbo Mamaha, Pua Maha, Mbo Gigih, Mbo Punggawa, dan Mbo Salina, si bungsu yang terkenal. Pada suaru saat ia diculik bajak laut dari [[Johor]] dan dibawa ke Labuan Bajo di Manggarai, Florea Barat. Kerika diadu dengan sesama tawanan, Mbo Dalina bersepakat secara rahasia dengan bakal lawannya untuk menyerang orang yang mengadu mereka. Ia melarikan diri dan kembali ke Pulau Bungin. Berkat kekebalan dan keampuhannya bertarung, ia menugaskan diri sebagai pengawal perairan [[Pulau Sumbawa|Sumbawa]] dari serbuan bajak laut. Akibatnya, Belanda justru mencurigai Pulau Bungin sebagai tempat persembunyian bajak laut. Mbo Salina dituduh bersekongkol dengan bajak laut dan dijatuhi hukuman mati.
 
Pulau ini juga pernah dilanda kebakaran tahun 1904.
 
== Rujukan ==