Servasius Bambang Pranoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
update artikel
update artikel
Baris 3:
Per Oktober 2018, produksi minyak Kutus Kutus telah mencapai satu juta botol per tahun dengan pemasaran di seluruh [[Indonesia]] hingga [[Australia]], [[Eropa]], dan negara-negara lainnya<ref name=":2">{{Cite web|url=https://intisari.grid.id/read/031267214/kisah-di-balik-minyak-kutus-kutus-baru-berdiri-5-tahun-tapi-omzetnya-capai-rp230-miliar-per-bulan|title=Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan - Semua Halaman - Intisari|website=intisari.grid.id|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref>, kemudian pada tahun 2019 angka penjualan minyak Kutus Kutus telah mencapai 5,7 juta botol per tahun dengan perkiraan omzet Rp 570 miliar.<ref name=":3" /> Berkat minyak Kutus Kutus temuannya, Servasius Bambang Pranoto mampu membeli satu kastil di Belanda.<ref name=":3" />
 
Nama Kutus Kutus berasal dari [[Bahasa Bali]], yang berarti delapan delapan. Angka delapan dinilai sebagai bentuk angka yang unik, sempurna, dan menyerupai [[simbol infiniti]] yang berarti tanpa batas.<ref name=":0" /> dan simbol kebaikan dalam bahasa Tionghoa.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/q23ig7423|title=Membedah Minyak Kutus-Kutus dari Sang Pemilik|date=2019-12-07|website=Republika Online|access-date=2020-03-07}}</ref>
 
Ramuan minyak Kutus Kutus ditemukan Servasius Bambang Pranoto pada tahun 2011, ketika kedua kakinya lumpuh akibat terjatuh di pematang sawah saat memikul kentang seberat 10 kilogram.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://tambawaras.co/kutus-kutus-masyarakat-bertanya-heru-menjawab/|title=Frequently asked questions|last=|first=|date=|website=Kutus Kutus Tamba Waras|language=ID|access-date=2020-03-07}}</ref> Meski sudah berobat ke dokter, kedua kaki Servasius tak kunjung sembuh, sehingga dia nyaris putus asa. Inspirasi membuat ramuan dari berbagai tanaman [[herbal]] dan rempah-rempah kemudian muncul saat dirinya bermeditasi. Servasius lalu membuat minyak balur atau gosok berdasarkan resep [[leluhur]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.tribunnews.com/regional/2019/12/07/cerita-bambang-pranoto-hadirkan-minyak-kutus-kutus-ternyata-berawal-kaki-terkilir-usai-kecelakaan|title=Cerita Bambang Pranoto Hadirkan Minyak Kutus-Kutus, Ternyata Berawal Kaki Terkilir Usai Kecelakaan|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2020-03-07}}</ref> Servasius menyebut resep leluhur yang digunakannya sebagai konsep [[pohon kehidupan]], yang terdiri atas tujuh unsur dari tujuh tanaman.<ref name=":3">{{Cite news|url=|title=Bisnis Subur Minyak Balur|last=Andriani|first=Dewi|date=7 Maret 2020|work=Bisnis Indonesia, edisi 7 Maret 2020, hal 3|access-date=7 Maret 2020}}</ref>