Kerajaan Sanggau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 58:
== Pada Masa Kerajaan ==
[[Berkas:Istana Surya Negara Sanggau 02.jpg|jmpl|Istana Surya Negara]]
Kedudukannya sebagai Sultan Sanggau digantikan oleh Ade Sulaiman (dari [[Istana Beringin]]) yang bergelar Panembahan Haji Sulaiman Paku Negara ([[1876]]-[[1908]]).<ref name="basilius" /> Sejak saat inilah roda pemerintahan di Sanggau mulai dipengaruhi oleh hegemoni [[Belanda]], termasuk perubahan status Kesultanan Sanggau yang pada awalnya sebagai Negara yang merdeka dan berdault berubah menjadi sebuah Kerajaan dengan gelar Panembahan. Tak sampai disitu, Belanda juga mencampuri urusan Kerajaan Sanggau dalam hal mengangkat, memecat, dan menggantikan kedudukan seorang Raja dengan cara tipu serta muslihat yang licik yang disamarkan dalam perjanjian diantara pihak Kerajaan Sanggau dengan [[Belanda]].<ref name="basilius" /> Pada tahun [[1877]], misalnya, dilakukan penandatanganan surat kontrak mengenai penyewaan tanah Kerajaan Sanggau oleh [[Belanda]], yang ditandatangani oleh Gubernur Jenderal Hindia [[Belanda]] J.W. van Lansberge ([[1875]]-[[1881]]) serta pihak Kerajaan Sanggau yang diwakili oleh Raja Sanggau, Panembahan Muhammad Saleh (Mangkubumi), Pangeran Ratu Mangku Negara (Raja di Semerangkai), Pangeran Mas Paduka Putera (Raja di Balai Karangan), dan Pangeran Adi Ningrat selaku Menteri Kesultanan Sanggau).<ref name="basilius" /> Dalam perjanjian itu, ditetapkan bahwa Tanjung Sekayam disewakan kepada [[Belanda]].<ref name="basilius" />
|