Crew Dragon Demo-2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Johnyiskandar (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 50:
 
== Latar belakang ==
Setelah program [[Space Shuttle]] berakhir dengan misi [[STS-135]] pada tahun 2011, badan antariksa Amerika Serikat [[NASA]] tidak lagi memiliki sistem penerbangan antariksa yang mampu mengirim manusia ke luar angkasa. Sejak itu, NASA menggunakan fasilitas milik Rusia untuk mengirimkan astronaut-astronautnya ke [[Stasiun Luar Angkasa Internasional]] (ISS) dengandan biaya nya pun mencapai $80 juta per astronaut menggunakan [[Program Soyuz|sistem Soyuz]]. Alhasil, NASA mulai mencari alternatif baru dari perusahaan-perusahan swasta seperti SpaceX sambil mencoba menurunkan biaya hingga 50% lebih murah daripada Soyuz ketika sistem milik perusahaan swasta telah beroperasi penuh.<ref name=wired>{{cite news|url=https://www.wired.com/story/spacex-launched-two-astronauts-changing-spaceflight-forever |title=SpaceX Launched Two Astronauts—Changing Spaceflight Forever|author=Daniel Oberhaus|date=30 May 2020|work=[[Wired (magazine)|Wired]]}}</ref>
 
Hingga peluncuran Demo-2, NASA telah memberikan bantuan sebesar 3,1 miliar dolar AS untuk pengembangan wahana Dragon.<ref name="program_stats">{{cite web|url=https://www.bloomberg.com/news/storythreads/2020-05-22/spacex-s-first-crewed-flight|title=SpaceX’s First Crewed Flight: What you need to know|date=27 May 2020|access-date=30 May 2020|work=Bloomberg News|author=Dimitra Kessenides}}</ref> Misi Demo-2 direncanakan sebagai ujian terakhir untuk SpaceX sebelum perusahaan tersebut mendapat sertifikasi NASA untuk operasi misi luar angkasa berawak ke orbit. Selain SpaceX, perusahaan [[Boeing]] juga mengembangkan penerbangan luar angkasa berawak di bawah program NASA yang sama.<ref name="bloomberg" />