Pandemi Covid-19 di Sri Lanka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agathavidya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Agathavidya (bicara | kontrib)
Baris 21:
Pada 28 Maret 2020, pemerintah Sri Lanka mengumumkan kasus pasien koronavirus yang meninggal untuk pertama kalinya. Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 60 tahun asal [[Marawila]] yang memiliki riwayat penyakit diabetes, [[tekanan darah tinggi]], dan pernah melakukan [[transplantasi ginjal]]. Pada 30 Maret 2020, diumumkan kasus kematian kedua, yaitu pria berusia 60 tahun dari [[Negambo]]. Pada 31 Maret 2020, Sri Lanka mengumumkan bahwa ada penambahan 21 kasus baru, sehingga jumlah kasus positif hingga akhir Maret terdapat 142 kasus. Pada 1 April 2020, kasus naik menjadi 147 kasus dan bersamaan dengan itu, diumumkan pula kasus meninggal dunia menjadi 3 kasus.<ref>{{Cite web|url=http://www.dailymirror.lk/breaking_news/Third-COVID-19-death-reported-in-Sri-Lanka/108-186099|title=Third COVID-19 death reported in Sri Lanka|website=www.dailymirror.lk|language=English|access-date=2020-06-12}}</ref> Sepanjang bulan April, kasus terus bertambah dan pada 23 April 2020, terdapat penambahan kasus. Penyumbang kasus terbesar saat itu adalah para pelaut dari Angkatan Laut dari kamp Walinara yang dikarantina karena ada satu orang yang positif sebelumnya. Pada bulan April, ada kasus ibu hamil yang dinyatakan positif dan mengalami keguguran saat melahirkan bayinya.<ref>{{Cite web|url=https://www.newsfirst.lk/2020/04/23/30-sailors-from-welisara-navy-camp-tested-positive-for-covid-19/|title=30 sailors from Welisara Navy Camp tested positive for COVID-19|date=2020-04-23|website=Sri Lanka News - Newsfirst|language=en|access-date=2020-06-12}}</ref> Sepanjang Mei 2020, kasus orang yang terinfeksi terus bertambah dan terdapat klaster penyebaran virus, yaitu di kamp Angkatan Laut Walinara. Banyak pelaut dan keluarga mereka dikarantina secara bersama dan dilakukan tes. Setelah diumumkannya klaster penyebaran virus di kamp tersebut, pihak Angkatan Laut mengumumkan bahwa kamp tersebut menjadi area terisolasi.<ref>{{Cite web|url=https://economynext.com/welisara-navy-camp-declared-isolated-area-navy-spokesman-68090,%20https://economynext.com/welisara-navy-camp-declared-isolated-area-navy-spokesman-68090/|title=Welisara navy camp declared isolated area: Navy spokesman|date=2020-04-24|website=EconomyNext|access-date=2020-06-12}}</ref>
== Kebijakan ==
Pada 12 Maret 2020, pemerintah mulai memerintahkan untuk menutup semua sekolah sampai dengan 20 April 2020 hingga berakhirnya semester dan pemerintah menunda dibukanya tahun ajaran baru.
Pada 16 Maret 2020, Asosiasi Pekerja Medis Pemerintah atau ''Government Medical Officers Association'' (GMOA) Sri Lanka meminta Presiden [[Gotabaya Rajapaksa]] untuk menutup semua akses masuk menuju Sri Lanka, seperti pelabuhan dan bandara. Pemerintah mengambil kebijakan untuk memperpanjang masa liburan karena adanya kasus baru yang terus bertambah.<ref>{{Cite web|url=http://www.colombopage.com/archive_20A/Mar17_1584386009CH.php|title=Sri Lanka : Sri Lankan government declares three-day special public holiday to contain COVID-19 spread|website=www.colombopage.com|access-date=2020-06-12}}</ref> Pemerintah Sri Lanka juga mulai melarang kedatangan para wisatawan dari beberapa negara Eropa yang menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Wisatawan asing dari [[Korea Selatan]], [[India]], dan [[Iran]] untuk sementara juga dilarang masuk ke Sri Lanka. Beberapa maskapai Sri Lanka juga membatalkan jadwal penerbangannya dari negara-negara terjangkit, kecuali jadwal penerbangan untuk kargo. Setelah itu, mulai 22 Maret 2020 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan, pemerintah Sri Lanka menutup semua akses kedatangan bagi penumpang kapal dan pesawat.<ref>{{Cite web|url=https://colombogazette.com/2020/03/22/sri-lanka-bans-entry-to-all-passenger-flights-and-ships/|title=Sri Lanka bans entry to all passenger flights and ships {{!}} Colombo Gazette|last=admin|date=2020-03-22|language=en-GB|access-date=2020-06-12}}</ref>
 
Pada 16 Maret 2020, Asosiasi Pekerja Medis Pemerintah atau ''Government Medical Officers Association'' (GMOA) Sri Lanka meminta Presiden [[Gotabaya Rajapaksa]] untuk menutup semua akses masuk menuju Sri Lanka, seperti pelabuhan dan bandara. Pemerintah mengambil kebijakan untuk memperpanjang masa liburan karena adanya kasus baru yang terus bertambah.<ref>{{Cite web|url=http://www.colombopage.com/archive_20A/Mar17_1584386009CH.php|title=Sri Lanka : Sri Lankan government declares three-day special public holiday to contain COVID-19 spread|website=www.colombopage.com|access-date=2020-06-12}}</ref> Pemerintah Sri Lanka juga mulai melarang kedatangan para wisatawan dari beberapa negara Eropa yang menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Wisatawan asing dari [[Korea Selatan]], [[India]], dan [[Iran]] untuk sementara juga dilarang masuk ke Sri Lanka. Beberapa maskapai Sri Lanka juga membatalkan jadwal penerbangannya dari negara-negara terjangkit, kecuali jadwal penerbangan untuk kargo. Setelah itu, mulai 22 Maret 2020 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan, pemerintah Sri Lanka menutup semua akses kedatangan bagi penumpang kapal dan pesawat.<ref>{{Cite web|url=https://colombogazette.com/2020/03/22/sri-lanka-bans-entry-to-all-passenger-flights-and-ships/|title=Sri Lanka bans entry to all passenger flights and ships {{!}} Colombo Gazette|last=admin|date=2020-03-22|language=en-GB|access-date=2020-06-12}}</ref> Kebijakan jam malam telah ditetapkan oleh pemerintah mulai 18 Maret 2020.
Kebijakan jam malam telah ditetapkan oleh pemerintah mulai 18 Maret 2020.
 
== Statistik ==