Heiho: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
 
{{nihongo|'''Heiho'''|兵補|Heiho|tentara pembantu}} adalah [[pasukan]] yang terdiri dari bangsa [[Indonesia]] yang dibentuk oleh tentara pendudukan [[Jepang]] di Indonesia pada masa [[Perang Dunia II]]. Heiho juga termasuk salah satu [[organisasi]] [[militer]] yang dibentuk selain [[PETA]] dan [[Gyugun]]. Tapi, pemuda-pemuda Indonesia yang bergabung dengan Heiho tidak pernah diberi pangkat atau jabatan yang tinggi. Berbeda bagi pemuda yan tergabung dalam PETA atau Gyugun yang selalui ada promosi kenaikan pangkat atau jabatan. Diskriminasi ini berlanjut ketika seluruh Heiho angkatan darat atau angkatan laut harus memberi hormat kepada warga Jepang, baik itu sipil maupun militer. Selain itu, ada juga perbedaan gaji, akomodasi, dan makanan dengan heitai yang disesuaikan dengan strata sosial anggota Heiho sendiri. Dalam satu bulan, gaji seorang Heiho hanya 30.000 rupiah untuk bujangan dan 35.000 rupiah untuk anggota yang telah berumah tangga.<ref>{{Cite book|last=Oktorino|first=Nino|date=2019-02-25|url=https://books.google.co.id/books?redir_esc=y&id=5zaLDwAAQBAJ&q=Heiho#v=snippet&q=Heiho&f=false|title=Nusantara Membara "Heiho" - Barisan Pejuang Indonesia yang Terlupakan|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-602-04-9064-9|language=id}}</ref> Padahal para pemuda berharap, perekrutan masuk heiho ini sebagai pijakan karier militer untuk meningkatkan strata sosial (digaji Jepang) dan terhindar dari sistem romusha (kerja paksa).<ref name=":0">{{Cite web|last=Okezone|date=2015-04-22|title=Kronik Heiho dari Front Pasifik Hingga Revolusi : Okezone Nasional|url=https://nasional.okezone.com/read/2015/04/21/337/1138012/kronik-heiho-dari-front-pasifik-hingga-revolusi|language=id-ID|access-date=2020-08-17}}</ref>
==Pembentukkan==
Pasukan ini dibentuk berdasarkan instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang pada tanggal [[2 September]] [[1942]] dan mulai merekrut anggota pada [[22 April]] [[1943]].<ref name=":0" /> Syarat menjadi anggota Heiho adalah seorang pemuda yang memiliki usia 18-25 tahun, sehat jasmani dan rohani, berperilaku baik, dan berpendidikan minimal tamatan sekolah dasar. Para pemuda yang terpilih dijanjikan menjadi anggota Angkatan Darat dan Angkatan Laut Tentara Jepang. Tapi, kenyataannya Heiho malah membantu pekerjaan kasar militer pada satuan angkatan perang Jepang, seperti membangun kubu, parit pertahanan, dan menjaga tahanan. Oleh karena itu, Heiho diesbut juga barisan tenaga pekerja yang tidak diberi senjata kemiliteran lengkap. Senjata yang diberikan hanya satu ''taikeng'' (sangkur) yang sudah menjadi bagian mutlak seragam yang dipakai. Kemudian, para anggota ''Heiho'' diberi senjata ketika Jepang sudah terdesak oleh pasukan Sekutu. Mereka pun ikut berperang bersama para serdadu Jepang.<ref>{{Cite book|last=Sihombing|first=O. D. P.|date=1962|url=https://books.google.co.id/books?redir_esc=y&id=6ipNVMtlUakC&focus=searchwithinvolume&q=Heiho|title=Pemuda Indonesia menantang fasisme Djepang|publisher=Sinar Djaya|language=ms}}</ref> Selain itu, Heiho justru turut diikutkan ke berbagai medan pertempuran Perang Pasifik yang sesungguhnya, seperti di Filipina, Thailand, Morotai, Rabaul (kini Papua Nugini), Balikpapan dan Burma (kini Myanmar). Lantaran masih kurangnya pelatihan, mereka lebih sering dijadikan tameng peluru atau martir bom bunuh diri ketika Jepang menyerah. Seiring semakin sengitnya pertempuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang, bahkan hingga ke [[Morotai]] dan [[Burma]]. Menjelang akhir pendudukan Jepang di Indonesia, jumlah pasukan Heiho diperkirakan mencapai 42.000 orang(Jawa 24.873, Timor 2.504, dan 15.000 daerah lain) dengan lebih dari setengahnya terkonsentrasi di pulau Jawa. Heiho dibubarkan oleh PPKI setelah Jepang menyerah pada [[Belanda]] dan sebagian anggotanya dialihkan menjadi anggota [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR).<ref>{{Cite web|title=Amat Jantan Indonesia|url=https://historia.id/politik/articles/amat-jantan-indonesia-DrZED|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-08-17}}</ref>
 
== Referensi ==