Bahasa Jawa Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Bahasa Jawa di Banten terdapat dua tingkatan. Yaitu tingkatan bebasan (krama) dan standar.<br />
Dalam bahasa Jawa dialek Banten (Jawa Serang/Jaseng), pengucapan huruf 'e', ada dua versi. ada yang diucapkan 'e' saja, seperti pada kata "teman". Dan juga ada yang diucapkan 'a', seperti pada kata "Apa". Daerah yang melafalkan 'a' adalah [[Kragilan, Serang|kecamatan Keragilan]], [[Kibin, Serang|Kibin]], [[Cikande, Serang|Cikande]], [[Kopo, Serang|Kopo]], [[Pamarayan, Serang|Pamarayan]], dan daerah timurnya. Sedangkan daerah yang melafalkan 'e' adalah [[Serang, Serang|kecamatan Serang]], [[Cipocok Jaya, Serang|Cipocok Jaya]], [[Kasemen, Serang|Kasemen]], [[Bojonegara, Serang|Bojonegara]], [[Kramatwatu, Serang|Kramatwatu]], [[Ciruas, Serang|Ciruas]], [[Anyer, Serang|Anyer]], dan seberang baratnya.
 
Selain sub-dialek tersebut, ada pula yang menggunakan akhiran o.
Pengguna sub-dialek ini antara lain berdomisili di :
 
Kampung Bogeg, Kel. Banjar Agung, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang
Kampung Pakel dan Tanengko, Kel. Gelam, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang
Lingkungan Sinaba dan Kaiipangpang,Kel. Kilasah, Kec. Kasemen, Kota Serang
Lingkungan Lemah Abang, Kel. Warung Jaud, Kec. Kasemen, Kota Serang
Sebagian Wilayah Kel. Pipitan dan Tegal Wangi, Kec. Walantaka, Kota Serang.
Sebagian Wilayah Lontar, Kec. Tirtayasa, Kabupaten Serang.
 
Namun berbeda dengan bahasa Jawa Tengah dan Jogjakarta, pengucapannya tetap mengikuti Dialek Jawa Banten, misal :
 
Sapo (siapa), bukan Sopo
Sango (Sembilan), bukan Songo
 
Yang unik, pengucapan ora, justru menjadi Oro.
 
Contoh: