Serangan lintas perbatasan di Sabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 12 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 27:
{{flag|Brunei}} (bantuan moral dan material)<ref>{{cite book|author=Ranjit Singh|title=Brunei, 1839–1983: the problems of political survival|url=http://books.google.com/books?id=XXUfAAAAMAAJ|year=1984|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-582571-8}}</ref><ref>{{cite book|author=Steven Runciman|title=The White Rajah: A History of Sarawak from 1841 to 1946|url=http://books.google.com/books?id=m4_O9GB4KBoC&pg=PA116|date=3 Februari 2011|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-12899-5|pages=116–}}</ref><ref>{{cite book|author=Nicholas Tarling|title=Southeast Asia and the Great Powers|url=http://books.google.com/books?id=h0jNY-uPXKoC&pg=PA58|date=17 Juni 2013|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-22941-2|pages=58–}}</ref><ref name="present">{{cite web|url=http://airheadsfly.com/2015/01/23/brunei-gives-four-black-hawks-as-present-to-malaysia/|title=Brunei gives four Black Hawks as present to Malaysia|author=Marcel Burger|publisher=AIRheads|date=23 Januari 2015|accessdate=24 Januari 2015}}</ref><br>
{{flag|Filipina}}<ref name = "not allow">{{cite web|url = http://globalnation.inquirer.net/67373/aquino-i-wont-allow-sulu-sultan-to-drag-ph-into-war-with-malaysia|title = Aquino: I won’t allow Sulu sultan to drag PH into war with Malaysia|first = Michael Lim|last = Ubac|publisher = The [[Philippine Daily Inquirer]]|date = 7 Maret 2013|accessdate = 5 November 2014|archiveurl = https://web.archive.org/web/20140724170821/http://globalnation.inquirer.net/67373/aquino-i-wont-allow-sulu-sultan-to-drag-ph-into-war-with-malaysia|archivedate = 2014-07-24|deadurl = no|quote = President Aquino said in a statement, ‘I appeal to you (Jamalul Kiram III) — we should be really clear on this — this incident is wrong. If this is wrong, why should we (the government) lend support to this? We should support what is right… which will lead us to brighter prospects; the wrong option will only bring us ruin. That's it, that's my simple message.’ He also added ‘Let's not forget: What they (the Jamalul Kiram III faction) are pushing for is their right as so-called heirs of the sultan of Sulu. It's not yet clear if their rights have been transferred to the Philippines. But we (the Philippines citizens and our nation) will all be affected by their conflict (with Malaysia).’}}</ref><br />
{{flag|Amerika Serikat}} (bantuan material)<ref name="usaid">{{cite web|url=http://english.astroawani.com/malaysia-news/12-boats-esscom-u-s-15697|title=12 boats for ESSCom from U.S.|work=Bernama|publisher=[[Astro Awani]]|date=28 Februari 2015|accessdate=1 Maret 2015}}</ref><ref name="usboat">{{cite web|url=http://www.freemalaysiatoday.com/category/nation/2015/02/28/12-boats-from-us-for-sabah-security-command/|title=12 boats from US for Sabah security command|publisher=[[Free Malaysia Today]]|date=28 Februari 2015|accessdate=1 Maret 2015|archive-date=2017-02-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20170224055134/http://www.freemalaysiatoday.com/category/nation/2015/02/28/12-boats-from-us-for-sabah-security-command/|dead-url=yes}}</ref>
|combatant2 = {{flagicon image|18th Century Flag of Sulu.svg}} [[Bajak laut Moro]] (sejak 1846)
----
Baris 137:
Kedatangan imigran ilegal pertama di Sabah pada tahun 1960 dikatakan terkait dengan presiden Filipina saat itu [[Ferdinand Marcos]] dan klaim negaranya untuk wilayah utara pulau Kalimantan.<ref name="illegals1"/> Pada saat yang sama, Suluk dari selatan Filipina, [[Mustapha Harun]] menjadi [[Ketua Menteri Sabah|Ketua Menteri]] ketiga bagi Sabah. Selama masa jabatannya dari tahun 1967 sampai tahun 1975, ia diyakini telah mendorong banyak warga Suluk untuk pindah ke bagian utara pulau Kalimantan untuk mendirikan sebuah komunitas Muslim yang kuat yang diwakili oleh [[Organisasi Nasional Bersatu Sabah]] (USNO).<ref name="illegals1"/> Migrasi tinggi mendadak ke Sabah dapat dijelaskan dengan niat individu politisi berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan politik dan pribadi mereka.<ref name="illegals1"/>
 
Faktor-faktor lain yang menyebabkan migrasi yang tinggi ini disebabkan oleh ketidakstabilan Filipina pada tahun 1977 yang telah menyebabkan masalah ekonomi utama untuk Sabah.<ref name="attacks"/> Serangan tentara Filipina terhadap fraksi anti-[[Ferdinand Marcos|Marcos]] di Pulau [[Kepulauan Sulu|Sulu]] dan [[Mindanao]] telah meninggalkan banyak infrastruktur hancur, memaksa sekitar 100,000 orang Moro di Selatan Filipina mengungsi ke Sabah. Sementara mereka yang tidak meninggalkan pulau Filipina telah terlibat dalam kegiatan kriminal, terutama pada penyelundupan dan [[perampokan bersenjata]].<ref name="attacks"/> Sampai hari ini, sejumlah besar imigran ilegal Moro hadir di sebagian besar kota Sabah seperti [[Kota Kinabalu]], [[Kinarut]], [[Lahad Datu]], [[Sandakan]], [[Semporna]], [[Tawau]] dan [[Telipok]].<ref>{{cite book|author=Kamal Sadiq|title=Paper Citizens: How Illegal Immigrants Acquire Citizenship in Developing Countries|url=http://books.google.com/books?id=xDa6LrF1yCIC&pg=PA47|date=2 Desember 2008|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-970780-5|pages=47–}}</ref><ref>{{cite book|title=Examiner|url=http://books.google.com/books?id=UEU_AAAAMAAJ|year=1979|publisher=L.O. Ty.}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2012/10/09/Deal-sealed-but-to-most-Filipinos-Malaysia-is-home/|title=Deal sealed but to most Filipinos, Malaysia is home|publisher=The Star|date=9 Oktober 2012|accessdate=16 Desember 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.bt.com.bn/news-asia/2014/12/07/uncertainty-sabah%E2%80%99s-kinarut-settlement|title=Uncertainty at Sabah’s Kinarut settlement|work=The Star/Asia News Network|publisher=The Brunei Times|date=7 Desember 2014|accessdate=16 Desember 2014|archive-date=2014-12-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20141216105651/http://www.bt.com.bn/news-asia/2014/12/07/uncertainty-sabah%E2%80%99s-kinarut-settlement|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/65247|title=Berjaya govt let 73,000 refugees into Sabah|author=Paul Mu|publisher=New Sabah Times|date=7 Desember 2014|accessdate=16 Desember 2014}}</ref>
 
Selain itu, kesenjangan ekonomi antara selatan Filipina dan Sabah menjadi alasan utama mengapa banyak warga ilegal Moro menyelinap ke Malaysia. Beberapa warga Moro ini juga masih menganggap bagian timur Sabah adalah bagian dari negara Filipina yang membuat mereka merasa bahwa mereka bisa masuk Sabah karena hak istimewa atau hak sejarah mereka.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58848|title=RCI: Job opportunities attract illegal immigrants to Sabah|publisher=New Straits Times|date=3 Desember 2014|accessdate=3 Desember 2014}}</ref>
Baris 159:
Pada tahun 2000, kelompok Abu Sayyaf menculik sejumlah besar sandera. 10 daripadanya adalah para wisatawan dari Eropa dan Timur Tengah, sementara 11 adalah pekerja resort Malaysia. Semua sandera kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan Filipina di [[Jolo]], Sulu. Pada tahun 2003, enam orang asing diculik oleh 10 bajak laut Moro. Pada tahun 2004, dua warga Serawak dan seorang warga Indonesia diculik oleh kelompok berbasis Abu Sayyaf. Pada tahun 2005, lima warga Filipina menculik tiga awak Indonesia dari sebuah perusahaan perdagangan berbasis Sandakan di [[Pulau Mataking]] berhampiran Semporna. Pada tahun 2010, sekumpulan kru kapal nelayan ditangkap kelompok bersenjata Filipina ketika perahu mereka tersesat ke perairan Filipina dekat [[Pulau Boan]]. Semua kru kemudian dibebaskan tanpa sebarang uang tebusan dibayarkan. Juga pada tahun yang sama, seorang manajer dan pengawasan rumput laut diculik oleh empat warga Filipina bersenjata di [[Pulau Sebangkat]]. Kedua korban dibebaskan 11 bulan kemudian. Pada tahun 2011, sepuluh warga Filipina bersenjata menculik seorang pengusaha Malaysia.<ref name="major"/> Pada 11 Februari 2013, sekelompok warga Filipina berada dalam sekitar 100-200 orang, yang mana beberapa dari mereka bersenjata, tiba dengan perahu di Lahad Datu, Sabah dari pulau [[Simunul, Tawi-Tawi|Simunul]], [[Tawi-Tawi]], di selatan Filipina.<ref>{{cite news|url=http://globalnation.inquirer.net/64577/heirs-of-sultan-of-sulu-pursue-sabah-claim-on-their-own|title=Heirs of Sultan of Sulu pursue Sabah claim on their own|publisher=Philippine Daily Inquirer|date=16 Februari 2013|accessdate=5 November 2014}}</ref> Mereka dikirim oleh [[Jamalul Kiram III]], salah satu pengadu ke tahta Kesultanan Sulu. Tujuan mereka adalah untuk menegaskan [[Persengketaan Sabah|klaim teritorial yang belum terselesaikan pada Sabah]]. Selama kebuntuan, 68 pengikutnya tewas termasuk 2 warga sipil dan 10 polisi dan tentara Malaysia.<ref name="SultanObjective">{{cite web|author=Mike Frialde|url=http://www.philstar.com/headlines/2013/02/23/912045/sultanate-sulu-wants-sabah-returned-phl|title=Sultanate of Sulu wants Sabah returned to Phl|date=23 Februari 2013|publisher=The Philippine Star|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.astroawani.com/videos/show/buletin-awani/kronologi-pencerobohon-lahad-datu-25523|title=Kronologi pencerobohon Lahad Datu|language=Melayu|publisher=[[Astro Awani]]|date=15 Februari 2014|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.astroawani.com/news/show/dakwaan-anggota-tentera-terbunuh-hanya-taktik-musuh-panglima-tentera-darat-20183|title=Dakwaan anggota tentera terbunuh hanya taktik musuh – Panglima Tentera Darat|language=Melayu|publisher=Astro Awani|date=12 Agustus 2013|accessdate=5 November 2014}}</ref> Pada November 2013, tersangka militan [[Abu Sayyaf]] menewaskan seorang warga [[Taiwan]] di Pulau Pom Pom dan membebaskan istrinya sebulan kemudian di selatan Filipina.<ref name=southchina>{{cite news|title= Chinese tourist kidnapped in Malaysia is rescued by security forces|url=http://www.scmp.com/news/asia/article/1522303/rescue-chinese-tourist-and-filipino-worker-held-hostage-2-months-after|date= 31 Mei 2014|last= Pinghui|first= Zhuang|publisher=[[South China Morning Post]]|accessdate=24 Juni 2014}}</ref>
 
Pada bulan Januari 2014, sebuah percobaan penyusupan lebih lanjut oleh unsur-unsur asing di Sabah dapat diblokir oleh pasukan keamanan Malaysia.<ref>{{cite news|title= Another Sabah intrusion warded off|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/01/11/Another-Sabah-intrusion-warded-off-Security-on-east-coast-of-state-to-be-increased-to-prevent-furthe/|date= 11 Januari 2014|last= Zolkepli|first= Farik|publisher=The Star|accessdate=24 Juni 2014}}</ref> Pada 2 April 2014, seorang turis Cina dan warga Filipina diculik dari Singamata Adventures Reef and Resort, [[Semporna]]. Dua bulan kemudian, mereka diselamatkan oleh pasukan keamanan Malaysia dan Filipina. Pada tanggal 6 Mei 2014, penculikan yang melibatkan seorang warga negara Cina terjadi di Silam, dekat daerah [[Lahad Datu]] di Sabah.<ref name=southchina/> Ia kemudian dibebaskan pada 10 Juli.<ref>{{cite news|title= Filipino gunmen free kidnapped Chinese fish farm manager|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/07/10/Chinese-fish-farm-manager-released-by-gunmen/|date= 10 Juli 2014|last= Lee|first= Stephanie|publisher=The Star|accessdate=29 Juli 2014}}</ref> Pada tanggal 16 Juni, seorang peternak ikan dan pekerja Filipina diculik dari [[Kunak]].<ref name="extremists"/><ref>{{cite news|title= Kunak kidnap: Filipino gunmen kidnap fish breeder, worker in Sabah east coast|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/06/16/Sabah-Kidnapped-Kunak/|date= 16 Juni 2014|last= Vanar|first= Muguntan|publisher=The Star|accessdate=29 Juli 2014}}</ref> Manajer peternakan ikan dibebaskan pada tanggal 13 Desember dengan bantuan dua perunding Filipina, dengan salah satu dari mereka adalah pemimpin dari [[Front Pembebasan Nasional Moro]].<ref name="released"/> Pada tanggal 12 Juli, seorang polisi ditembak mati dan polisi laut lainnya diculik di Mabul Water Bungalows Resort, Pulau Mabul.<ref name="extremists">{{cite web|url=http://www.mindanaoexaminer.com/news.php?news_id=20141210092845|title=Abu Sayyaf frees Malaysian hostage in Philippines despite massive military campaign|publisher=Mindanao Examiner|date=10 Desember 2014|accessdate=11 Desember 2014|archive-date=2014-12-11|archive-url=https://archive.is/20141211070539/http://www.mindanaoexaminer.com/news.php?news_id=20141210092845|dead-url=yes}}</ref><ref name="released">{{cite web|url=http://www.gulf-times.com/asean-philippines/188/details/410437/extremists-threaten-to-kill-malaysian-hostage|title=Extremists threaten to kill Malaysian hostage|publisher=[[Gulf Times]]|date=30 September 2014|accessdate=7 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://tvnz.co.nz/world-news/malaysian-cop-killed-another-kidnapped-in-sabah-6026311|title=Malaysian cop killed, another kidnapped in Sabah|work=[[One News (Selandia Baru)|One News]]|publisher=[[Televisi Selandia Baru]]|date=13 Juli 2014|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite news|title= Mabul attack: Massive hunt for gunmen after cop killed, another feared kidnapped during shootout|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/07/13/Mabul-island-massive-hunt-for-cop-killer/|date= 13 Juli 2014|last= Vanar|first= Muguntan|publisher=The Star|accessdate=29 Juli 2014}}</ref> Polisi itu kemudian dibebaskan pada tanggal 7 Maret 2015, setelah 9 bulan di penangkaran. Pada bulan Oktober 2014, dua nelayan Vietnam yang bekerja untuk majikan Malaysia, telah ditembak oleh bajak laut Filipina. Semua dari mereka kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan Malaysia dan dikirim ke [[Rumah Sakit Queen Elizabeth, Kota Kinabalu|Rumah Sakit Queen Elizabeth]] di Kota Kinabalu, Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.thanhniennews.com/society/filipino-pirates-shoot-vietnamese-fishermen-off-malay-coast-32694.html|title=Filipino pirates shoot Vietnamese fishermen off Malay coast|publisher=[[Thanh Nien News]]|date=17 Oktober 2014|accessdate=5 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://hanoitimes.com.vn/social-affair/2014/10/81E088A4/vietnamese-vessel-attacked-in-malaysia/|title=Vietnamese vessel attacked in Malaysia|publisher=[[Hanoi Times]]|date=17 Oktober 2014|accessdate=5 November 2014|archive-date=2015-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20151105121349/http://hanoitimes.com.vn/social-affair/2014/10/81E088A4/vietnamese-vessel-attacked-in-malaysia/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Taktik serangan ==
Baris 182:
{{quote|Kamp pengungsi ini telah menjadi masalah bagi penduduk daerah. Kamp ini telah menjadi sarang narkoba dan kegiatan kriminal lainnya. Selama bertahun-tahun, banyak perampokan terjadi di desa-desa terdekat dan pelaku yang ditangkap sebagian besar dari kamp ini. Seharusnya, situasi membaik di Filipina saat ini telah dipertanyakan apakah orang Filipina ini masih bisa dianggap sebagai pengungsi. Kamp ini didirikan di atas lahan seluas 40 hektar dekat Kampung Laut di awal tahun 1980-an oleh [[Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi]] (UNHCR). Namun UNHCR telah lama berhenti memberikan dana ke kamp dan sebagai hasilnya, banyak orang asing ini telah bekerja di luar kamp. Para pengungsi ini bahkan berani memperluas wilayah kamp, melanggar batas tanah desa terdekat dan hari ini, kamp ini telah menjadi sumber terbesar distribusi [[Metamfetamina|sabu-sabu]] di Papar.<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/6485|title=Shut Kinarut Refugee Camp, says Rosnah|publisher=[[New Sabah Times]]|accessdate=6 November 2014}}</ref>|[[Rosnah Shirlin]], Anggota Parlemen Sabah.}}
 
Pemimpin Partai Bersatu Rakyat Sabah, [[Joseph Kurup]] berbagi pandangan yang sama tentang hal ini, menambahkan pengungsi dan imigran Moro harus kembali dan mengembangkan tanah air mereka di [[Mindanao]], Filipina kerana situasi perdamaian semakin dipulihkan di sana.<ref>{{cite web|url=http://www.theborneopost.com/2013/01/21/moro-refugees-immigrants-in-sabah-should-return-develop-homeland-kurup/|title=Moro refugees, immigrants in Sabah should return, develop homeland — Kurup|work=Bernama|publisher=The Borneo Post|date=21 Januari 2013|accessdate=8 November 2014}}</ref> Mantan Ketua Menteri Sabah, [[Yong Teck Lee]] telah menyarankan untuk menangguhkan layanan feri di Sandakan untuk memblokir migrasi warga Moro dari selatan Filipina yang kini telah menjadi masalah utama bagi Sabah apabila mereka tidak mahu pulang dan tinggal secara ilegal.<ref>{{cite web|url=http://www.gmanetwork.com/news/story/39013/ulatfilipino/balitangpinoy/closure-of-filipino-refugee-camps-in-malaysia-sought|title=Closure of Filipino refugee camps in Malaysia sought|publisher=[[GMA Network]]|date=19 April 2007|accessdate=6 November 2014|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140329110524/http://www.gmanetwork.com/news/story/39013/ulatfilipino/balitangpinoy/closure-of-filipino-refugee-camps-in-malaysia-sought|archivedate=29 Maret 2014|deadurl=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.sabah.org.my/mpgaya/press/2002/scrapferry.htm|title=SCRAP FERRY SERVICES: YONG|publisher=Sabah.org.my|date=2 Februari 2002|accessdate=6 November 2014|author=[[Yong Teck Lee]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140329110927/http://www.sabah.org.my/mpgaya/press/2002/scrapferry.htm|archivedate=29 Maret 2014|deadurl=yes}}</ref> Pada bulan Oktober 2014, [[Departemen Dalam Negeri (Malaysia)|Menteri Dalam Negeri]], [[Ahmad Zahid Hamidi]] mengumumkan bahwa semua anak tanpa kewarganegaraan di Sabah akan diberikan akta kelahiran untuk keperluan sekolah.<ref>{{cite web|url=http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/zahid-looks-to-tribunal-for-answer-to-sabahs-stateless-children|title=Zahid looks to tribunal for answer to Sabah’s stateless children|author=Jennifer Gomez|publisher=[[The Malaysian Insider]]|date=29 Oktober 2014|accessdate=8 November 2014|archive-date=2014-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20141107200815/http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/zahid-looks-to-tribunal-for-answer-to-sabahs-stateless-children|dead-url=yes}}</ref> Usulan itu segera ditentang oleh sejumlah politisi Sabah baik dari pihak oposisi ataupun pemerintah seperti [[Joseph Pairin Kitingan]], [[Ignatius Dorrel Leiking|Darell Leiking]] dan Yong Teck Lee, sambil mengutip bahwa tindakan itu hanya akan membawa masalah besar bagi Sabah pada masa depan.<ref>{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/10/31/sabah-leaders-seeing-red-issuance-birth-certs-stateless-children/|title=Sabah leaders seeing red over issuance of birth certs to stateless children|publisher=[[The Rakyat Post]]|date=31 Oktober 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/10/31/future-generations-bear-consequences-foolish-humane-decision-says-pkr-lawmaker/|title=Future generations to bear consequences of foolish ‘humane’ decision, says PKR lawmaker|publisher=The Rakyat Post|date=31 Oktober 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/11/03/issuing-bcs-stateless-kids-worsens-illegals-problem-sabah/|title=‘Issuing BCs to stateless kids only worsens illegals problem in Sabah’|publisher=The Rakyat Post|date=3 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref> Sementara pemimpin partai oposisi lain Sabah, Jeffrey Kitingan telah mencadangkan akta kelahiran berbeda dikeluarkan untuk orang asing.<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/print/81871|title=Jeffrey calls for different birth cert for foreign children|author=Michael Teh|publisher=New Sabah Times|date=2 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref> Anggota Legislatif Sabah bagi bagian Kamunting di Sandakan, [[Charles O Pang]] percaya sistem pendidikan akan terbebani jika kemungkinan anak-anak tanpa kewarganegaraan diberikan akta kelahiran. Dia memberitahu;
 
{{quote|Menurut survei [[tak bernegara]] bagian Sabah, diperkirakan bahwa sekitar 36,000 anak tanpa kewarganegaraan asal Indonesia tinggal di negara bagian ini dan sebagian besar majikan tahu mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit. Sementara anak-anak tanpa kewarganegaraan dari Filipina diperkirakan jauh lebih tinggi. Dia tidak menyangkal bahwa kebanyakan mereka datang ke Sabah untuk mencari kehidupan yang lebih baik tetapi masalah yang ditimbulkan oleh gelombang manusia ilegal hanya akan membawa masalah besar. Jelasnya, skenario ini menciptakan situasi yang tidak adil bagi Malaysia dalam arti kata bahwa kita adalah pembayar [[pajak]], dan siapa yang harus membayar biaya tinggi bagi anak-anak ilegal ini tidak hanya di sekolah, tetapi juga bagi hal pemeliharaan hidup mereka?<ref>{{cite web|url=http://www.newsabahtimes.com.my/nstweb/fullstory/82021|title=Charles: Sistem pendidikan terbeban jika anak tanpa kerakyatan diberi sijil lahir|language=Melayu|publisher=New Sabah Times|date=6 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref>|[[Charles O Pang]], Anggota Legislatif Sabah bagi bagian Kamunting di Sandakan.}}