Kerajaan Pagan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan konten dan referensi
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
Selama era kerajaan [[Pyu]], antara tahun 500 hingga 950, [[Bamar]], bagian dari grup etnis Burma, mulai menginfiltrasi wilayah utara hingga tengah [[Burma]], yang sebelumnya diduduki oleh orang Pyu dibawah pengaruh [[Buddha Mahayana]] dari [[Bihar]] dan [[Benggala]]. Pada tahun 849, kota [[Bagan|Pagan]] muncul sebagai ibu kota sebuah kerajaan yang kuat yang akan menyatukan Burma.
 
Kerajaan ini tumbuh dalam isolasi hingga era kekuasaan [[Anawrahta]] (1044 - 1077) yang berhasil menyatukan seluruh Myanmar dengan menaklukan kota [[Thaton]] tahun 1057, menandai dominasi Burma di wilayah tersebut yang terus berlanjut hingga kini. Konsolidasi dilakukan oleh penerusnya [[KyanzitthaKyansittha]] (1084-1112) dan [[Alaungsithu]] (1112-1167), sehingga pada pertengahan abad ke-12, [[Asia Tenggara]] daratan berada dibawah kekuasaan baik Kerajaan Pagan maupun [[Kekaisaran Khmer]].
 
Kerajaan Pagan mengalami kemunduran karena semakin banyak wilayah dan sumber daya alam yang jatuh ke tangan [[sangha]] (kependetaan) yang kuat dan ancaman [[Mongol]] dari utara. Penguasa Pagan terakhir, [[Narathihapate]] (berkuasa 1254-1287) merasa percaya diri dalam kemampuannya melawan Mongol dan bergerak ke [[Yunnan]] pada 1277 untuk berperang melawan mereka. Tentaranya dihancurkan pada [[Pertempuran Ngasaunggyan]], dan perlawanan Pagan berhasil dipadamkan. Raja dibunuh oleh anaknya sendiri tahun 1287, mempercepat serangan Mongol dalam [[Pertempuran Pagan]]. Mongol berhasil merebut hampir seluruh kekaisaran, termasuk ibu kotanya, dan Pagan tidak pernah berhasil memulihkan posisi dominannya. Dinasti Pagan berakhir pada tahun 1289 ketika Mongol memasang pemimpin boneka di Myanmar.