Chaebol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah: perbaikan terjemahan |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 4:
Sebuah '''''chaebol''''' ({{IPAc-en|ˈ|tʃ|eɪ|b|ɒ|l|,_|ˈ|dʒ|ɛ|b|əl}},<ref name="ODE">{{cite web |title=chaebol |url=https://en.oxforddictionaries.com/definition/chaebol |website=[[Oxford Dictionaries]] |publisher=Oxford University Press |access-date=15 August 2017}}</ref><ref name="MW">{{cite web |title=Chaebol |url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/chaebol |website=[[Dictionary by Merriam-Webster]] |publisher=[[Merriam-Webster]] |access-date=30 August 2011}}</ref> {{korean|재벌|lit="keluarga kaya"}}; {{IPA-ko|tɕɛ̝.bʌl|Ko-재벌.oga}}) adalah sebuah [[Konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] industrial besar yang dijalankan dan dikendalikan oleh seorang pemilik atau suatu keluarga di [[Korea Selatan]].<ref name="MW" /> Sebuah chaebol kerap terdiri dari sejumlah afiliasi yang terdiversifikasi, dan dikendalikan oleh pemilik yang kekuasaannya kerap melampaui pemerintah.<ref name="Jung 2004 299–303">{{cite journal|last=Jung|first=Dong-Hyeon|title=Korean Chaebol in Transition|journal=China Report |date=August 2004|volume=40|issue=3|pages=299–303|doi=10.1177/000944550404000306}}</ref> Kata "chaebol" pertama kali digunakan di teks berbahasa Inggris pada tahun 1972.<ref name="MW" /> Terdapat sejumlah grup perusahaan besar asal Korea Selatan yang dikendalikan oleh keluarga dan dapat disebut sebagai chaebol.
Chaebol juga memainkan peran penting dalam kancah politik di Korea Selatan. Pada tahun 1988, seorang anggota keluarga chaebol, [[Chung Mong-joon]], presiden [[Hyundai Heavy Industries]], berhasil menjadi anggota [[Majelis Nasional Korea Selatan]]. Sejumlah pemimpin bisnis lain juga dipilih menjadi anggota Majelis Nasional melalui [[representasi proporsional]].<ref name=loc/> [[Hyundai Group|Hyundai]] telah berupaya berkontribusi mencairkan [[hubungan Korea Utara–Korea Selatan|hubungan dengan Korea Utara]],
== Etimologi ==
Baris 18:
Perusahaan-perusahaan tersebut, serta sejumlah perusahaan lain yang dibentuk pada akhir dekade 1940-an dan awal dekade 1950-an, memiliki hubungan dekat dengan Republik Pertama [[Syngman Rhee]], yang eksis dari tahun 1948 hingga 1960. Dibenarkan bahwa sejumlah perusahaan tersebut menerima perlakuan khusus dari pemerintah sebagai imbalan atas suap dan pembayaran lain.<ref name=loc/>
Saat militer mengambil alih pemerintah pada tahun 1961, pemimpinnya mengumumkan bahwa mereka akan menghapus korupsi yang kerap terjadi di masa kepemimpinan Rhee dan menghapus "ketidakadilan" di masyarakat. Sejumlah industrialis terkemuka pun ditahan dan dituntut atas tindakan korupsi,
Kerja sama pemerintah dan chaebol pun penting untuk menumbuhkan ekonomi dan mencapai kesuksesan besar yang dimulai pada awal dekade 1960-an. Didorong oleh kebutuhan untuk mengalihkan ekonomi Korea Selatan dari industri barang konsumen dan industri ringan ke industri berat, industri kimia, dan industri substitusi impor, para pemimpin politik dan perencana pemerintah pun mengandalkan ide dan kerja sama antar pemimpin chaebol. Pemerintah menyusun rencana induk ekspansi industrial, dan chaebol lah yang merealisasikan rencana induk tersebut. Namun, industrialisasi yang dipimpin oleh chaebol juga mempercepat pemusatan modal dan bisnis ke sejumlah chaebol saja.<ref name=loc/>
Baris 26:
Chaebol dapat tumbuh karena dua faktor, yakni pinjaman asing dan bantuan khusus. Akses ke teknologi asing juga penting untuk menumbuhkan chaebol selama dekade 1980-an. Di bawah kebijakan "kapitalisme terpandu," pemerintah menunjuk perusahaan untuk mengerjakan proyek tertentu dan menyalurkan dana dari pinjaman asing. Pemerintah juga menjamin pelunasan pinjaman, jika perusahaan yang telah ditunjuk tidak dapat melunasi pinjamannya ke kreditur asing. Tambahan pinjaman juga dapat diperoleh dari bank domestik di Korea Selatan. Pada akhir dekade 1980-an, chaebol telah mendominasi sektor industrial, terutama di bidang manufaktur, perdagangan, dan industri berat.<ref name=loc/>
Chaebol mengalami pertumbuhan pesat mulai awal dekade 1960-an, dengan makin meningkatnya ekspor dari Korea Selatan. Pertumbuhan dihasilkan dari produksi berbagai macam barang, bukan satu atau dua barang saja. Inovasi dan kemauan untuk mengembangkan jajaran produk baru juga penting. Pada dekade 1950-an dan awal dekade 1960-an, para chaebol fokus pada bisnis rambut palsu dan tekstil,
Ekspor para chaebol terus tumbuh pesat pada dekade 1980-an. Pada akhir dekade 1980-an, para chaebol telah independen dan aman secara finansial, sehingga tidak lagi membutuhkan kredit dan bantuan pemerintah.<ref name=loc/>
Baris 32:
Pada dekade 1990-an, Korea Selatan menjadi salah satu [[negara industri baru]] terbesar dan standar hidupnya makin mirip dengan negara yang telah lama terindustrialisasi.
[[File:Seoul Square.jpg|220px|thumb|Bekas kantor pusat [[Daewoo]] Group, yang pernah menjadi konglomerat terbesar kedua di Korea Selatan]]
Presiden [[Kim Young-sam]] kemudian mulai menantang para chaebol, namun baru pada [[krisis keuangan Asia 1997]], banyak yang menyadari kelemahan sistem chaebol. Dari 30 chaebol terbesar di Korea Selatan, 11 chaebol di antaranya runtuh antara bulan Juli 1997 hingga Juni 1999. Awalnya, krisis tersebut disebabkan oleh anjloknya nilai tukar mata uang, selain akibat kekhawatiran ketersediaan kas untuk membayar utang luar negeri, biaya yang lebih rendah pada akhirnya membantu chaebol yang lebih kuat untuk memperluas ekspansi mereka ke negara-negara Barat, tetapi pada saat yang sama, terjadi penurunan ekspor ke Asia Tenggara, yang telah lama menjadi sumber pertumbuhan, sehingga membuat utang menumpuk, dan berakibat fatal bagi beberapa chaebol. Chaebol yang tersisa pun menjadi makin fokus pada keahliannya. Contohnya, sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-26 di dunia, sebelum krisis, Korea Selatan memiliki tujuh produsen [[mobil]] besar. Setelah krisis, hanya ada dua produsen yang masih utuh, dan dua produsen lain beroperasi dengan kapasitas yang lebih kecil, di bawah [[General Motors]] dan [[Renault]]. Chaebol pun tidak hanya berutang pada bank milik pemerintah,
Investigasi kemudian mengungkap korupsi besar-besaran di internal chaebol, terutama penyuapan dan [[penipuan]] [[akuntansi]].
Walaupun begitu, Korea Selatan dapat pulih dari krisis, sebagian besar kesalahan atas masalah ekonomi dialihkan ke IMF. Chaebol yang tersisa pun dapat tumbuh kembali,
Pada tahun 2014, chaebol terbesar, yakni [[Samsung]], dapat menyumbang sekitar 17% ekonomi Korea Selatan dan kasnya mencapai sekitar US$17 milyar. Walaupun begitu, laporan keuangan dari para chaebol sebenarnya menunjukkan bahwa mereka perlahan-lahan kehilangan kekuatannya, karena kompetisi dari perusahaan asing maupun disrupsi dari [[perusahaan rintisan]] asal Korea Selatan. Laba bersih para chaebol terbesar di Korea Selatan pun terus menurun dari tahun 2012 hingga 2015.<ref>{{Cite web|url=http://www.innovationiseverywhere.com/south-korean-startups-save-conglomerates/|title=Can South Korean Startups (and the government) Save its Flailing Giant Tech Conglomerates? |publisher=Innovation is Everywhere|last=Pasquier |first=Martin |date=June 2016 |access-date=2016-07-12}}</ref> Tidak hanya menurun, sejumlah chaebol, seperti LG, bahkan merugi dan kehilangan pekerjanya.
Baris 48:
* Kepemilikan chaebol lebih tersentralisasi, sementara keiretsu lebih terdesentralisasi.
* Chaebol kerap membentuk anak usaha untuk memproduksi komponen ekspor, sementara keiretsu biasanya menyerahkan produksi komponen ke perusahaan lain.<ref name=loc/>
* Perbedaan struktural besar antara chaebol asal Korea Selatan dan keiretsu asal Jepang adalah bahwa chaebol tidak memiliki lembaga keuangan sendiri. Sebagian besar chaebol pada awalnya sangat tergantung pada pinjaman dan jaminan pemerintah, sehingga memiliki hubungan yang cukup dekat dengan pemerintah. Chaebol biasanya dilarang memiliki bank, salah satunya untuk meminimalisasi resiko dan meningkatkan pengaruh pemerintah atas bank di sejumlah bidang, seperti alokasi kredit. Pada tahun 1990, peraturan yang diterapkan pemerintah mempersulit chaebol untuk mengembangkan hubungan perbankan,
Chaebol sangat tergantung pada sistem kepemilikan silang. Pemilik chaebol, dengan bantuan dari keluarganya, yayasan milik keluarganya, dan manajer senior di [[anak usaha]]nya, hanya mengendalikan tiga dari empat perusahaan, yang mana perusahaan tersebut juga mengendalikan perusahaan lain yang mengendalikan anak usaha. Contohnya adalah pemilik [[Doosan]], yang mengendalikan lebih dari 20 anak usaha, dan hanya memegang sedikit saham 5 perusahaan lain.<ref>{{cite journal|last=Kim|first=Dong-Woon|date=April 2003|title=Interlocking Ownership in the Korean Chaebol|journal=Corporate Governance: An International Review|volume=11|issue=2|pages=132–142|doi=10.1111/1467-8683.00014}}</ref>
Baris 56:
=== Budaya kerja ===
Budaya kerja chaebol biasanya sangat paternalistik. Sebagian besar pekerjaan ditentukan oleh chairman yang bertindak sebagai "figur ayah" untuk para pegawainya. Hal tersebut berasal dari nilai-nilai [[Neo-Konfusianisme]] yang diterapkan oleh masyarakat Korea Selatan. Sikap pimpinan chaebol terhadap karyawannya dapat digambarkan sebagai "penuh kasih", sembari tetap mempertahankan "ketegasan dan rasa tanggung jawab". Pegawai chaebol biasa bekerja lembur, terutama di akhir pekan dan hari libur, untuk memuaskan atasannya.<ref name=":0">{{Cite book|title=Korea: The Impossible Country|last=Tudor|first=Daniel|publisher=Tuttle|year=2012|location=UK}}</ref> Acara tamasya dan minum hampir pasti diadakan untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan rasa memiliki di antara karyawan. Chaebol percaya bahwa meningkatkan hubungan antar pegawai dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas perusahaan. Praktek lain meliputi pemberian hadiah untuk pegawai dan mengatur kencan untuk pegawai yang belum menikah. Chaebol juga sangat hierarkis, sehingga jarang dijumpai pegawai mempertanyakan keputusan atasannya. Hal tersebut pun terkadang dapat mengarah pada situasi yang tidak diharapkan. Contohnya, kecelakaan [[Asiana Airlines Penerbangan 214]] yang memunculkan spekulasi bahwa faktor budaya mencegah pilot untuk membatalkan pendaratan berkecepatan rendah, karena itu berarti tidak menjalankan perintah atasannya.<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-asiana-culture-idUSBREA1906U20140210|title=Asiana Airlines seeks cockpit culture changer after U.S. crash|date=2017-02-10|newspaper=Reuters|access-date=2016-12-01}}</ref> Promosi di chaebol jarang didasarkan pada kinerja,
==Referensi==
|