Sarekat Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 39:
== Sejarah awal ==
=== Sarekat Dagang Islam ===
Tentang kapan tanggal berdirinya Sarekat Dagang Islam memiliki beberapa versi tergantung siapa pendirinya pertama kali. Berdasarkan pendapat [[Samanhudi]] yang dia sampaikan pada tahun 1955 kepada [[Tamar Djaja]] dan tertulis pada Majalah Daulah Islamiyah No.1, Januari 1957, dia mengatakan bahwa SDI sendiri telah dia dirikan pada tanggal 16 Oktober 1905. Pada 1955, Haji Samanhudi mengaku kepada dalam terbitan Jakarta, SDI lahir pada 16 Oktober 1905.<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=13 Oktober 2020|title=Kiprah Haji Samanhudi, Pedagang Batik dan Perintis Sarekat Islam|url=https://tirto.id/kiprah-haji-samanhudi-pedagang-batik-dan-perintis-sarekat-islam-f5EM|website=tirto.id|language=id|access-date=26 November 2021}}</ref> Akan tetapi, bila mengikuti versi dari pendiri [[Tirto Adhi Soerjo]], SDI dimulai sejak rapat perdana pada tanggal 27 Maret 1909 di kediamannya yang berada di Buitenzorg. Meskipun begitu, organisasi ini baru secara resmi berdiri saat dua cabang telah terbentuk di [[Batavia]] dan [[Kota Bogor|Buitenzorg]] pada tanggal 5 April 1909. Sebelumnya. Soerjo sendiri telah mendirikan Sarekat Priyayi pada tahun 1906 yang bertujuan menampung kaum priyayi pribumi dan mendirikan ''studiefonds'' atau lembaga bantuan dana pendidikan yang terpusat di Betawi untuk memajukan pribumi.<ref>{{Cite web|last=Ahsan|first=Ivan Aulia|date=8 Desember 2018|title=Peran Besar Tirto Adhi Soerjo dalam Sejarah Pergerakan Nasional|url=https://tirto.id/peran-besar-tirto-adhi-soerjo-dalam-sejarah-pergerakan-nasional-dbnq|website=tirto.id|language=id|access-date=26 November 2021}}</ref>
Organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh [[Samanhudi|Haji Samanhudi]] di [[Surakarta]] pada 16 Oktober [[1905]], dengan tujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim (khususnya pedagang batik) agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar [[Tionghoa]]. Pada saat itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi daripada penduduk Hindia Belanda lainnya. Kebijakan yang sengaja diciptakan oleh pemerintah [[Hindia]]-[[Belanda]] tersebut kemudian menimbulkan perubahan sosial karena timbulnya kesadaran di antara kaum pribumi yang biasa disebut sebagai Inlanders.
 
Organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh [[Samanhudi|Haji Samanhudi]] di [[Surakarta]] pada 16 Oktober [[1905]], dengan tujuanbertujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim (khususnya pedagang batik) agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar [[Tionghoa]]. Pada saat itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi daripada penduduk Hindia Belanda lainnya. Kebijakan yang sengaja diciptakan oleh pemerintah [[Hindia]]-[[Belanda]] tersebut kemudian menimbulkan perubahan sosial karena timbulnya kesadaran di antara kaum pribumi yang biasa disebut sebagai Inlanders.
 
SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi, perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh. [[Tirto Adhi Soerjo|R.M. Tirtoadisurjo]] pada tahun [[1909]] mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di [[Batavia]]. Pada tahun [[1910]], Tirtoadisuryo mendirikan lagi organisasi semacam itu di [[Buitenzorg]]. Demikian pula, di Surabaya [[H.O.S. Tjokroaminoto]] mendirikan organisasi serupa tahun [[1912]]. Tjokroaminoto masuk SI bersama Hasan Ali Surati, seorang keturunan India, yang kelak kemudian memegang keuangan surat kabar SI, Oetusan Hindia. Tjokroaminoto kemudian dipilih menjadi pemimpin, dan mengubah nama SDI menjadi Sarekat Islam (SI).