Aji Muhammad Idris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52:
Pada tahun [[1739]], Sultan A.M. Idris gugur di medan laga. Sepeninggal Sultan Idris, terjadilah perebutan tahta kerajaan oleh Aji Kado. Putera mahkota kerajaan Aji Imbut yang saat itu masih kecil kemudian dilarikan ke Wajo. Aji Kado kemudian meresmikan namanya sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan menggunakan gelar Sultan [[Aji Muhammad Aliyeddin]]. Sultan Aji Muhammad Idris dimakamkan bersama Mertua beliau Raja La Madukelleng dari Wajo dan Sultan Aji Muhammad Idris salah satu Pahlawan yang dikenang oleh masyarakat wajo atas perjuangan beliau mengusir penjajah dari tanah wajo. Semoga saja jasa-jasa beliau dihargai dan diingat oleh Republik ini Bahwa Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura berperan besar dalam Kemerdekaan Republik [[Indonesia]]
==
Untuk mengenang dan menghormati jasa perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris yang luar biasa dalam perlawanan menghadapi kolonialisme maka nama nya disematkan menjadi nama kampus baru di Kalimantan Timur yakni letaknya di Kota Samarinda dengan sebelumnya bernama IAIN Samarinda atau Institut Agama Islam Negeri Samarinda
== Penghargaan ==
|