Kausalitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nzrdnd (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nzrdnd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
 
David Hume melakukan kritik terhadap hukum kausalitas yang menjelaskan bahwa ada esensi kedua setelahnya merupakan dampak atau keniscayaan atas esensi pertama. Menurutnya, kausalitas terjadi karena proses keterurutan secara stagnan.<ref>{{Cite journal|last=Suyudi|first=M|last2=Putra|first2=Wahyu Hanafi|date=2020-11-21|title=Kritik Nalar Kausalitas dan Pengetahuan David Hume|url=http://dx.doi.org/10.37680/adabiya.v15i02.569|journal=Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan|volume=15|issue=02|pages=201–214|doi=10.37680/adabiya.v15i02.569|issn=2540-9204}}</ref> David Hume berpendapat hubungan kausal sangat penting dan secara ''a priori'' tidak menafikan bahwa semua perubahan memiliki sebab dan penting untuk ilmu pengetahuan tetapi gagasan keterkaitan sebab dan akibat bukan terdapat pada objek yang diamati, melainkan hanya pada subjektifitas. Misalnya, api dan rasa terbakar pada jari. Setelah mengalami A diikuti oleh B secara berulang kali dengan penggabungan gagasan dapat diketahui bahwa B terjadi setelah A. Dan meskipun terpaksa, terdapat perasaan dorongan untuk mengharapkan terjadinya B. Hubungan kausal bukanlah hubungan ibjektif antara benda dan lebih merupakan dorongan inter-subjektif.<ref>{{Cite book|last=Nawawi|first=Ahmad|date=November 2011|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2233/1/Nawawi2.pdf|title=Perspektif Teologi dan Filsafat Al-Ghazali dan Hume Kritik Dekonstruktif Nalar Kausalitas dalam Teologi dan Filsafat|location=Malang|publisher=Madani (kelompok Penerbit lntrans)|isbn=978-602-95805-9-4|pages=194|url-status=live}}</ref> Objek-objek tidak memiliki keterkaitan juga tidak berasal dari prinsip apapun kecuali kebiasaan subjek untuk menarik kesimpulan.<ref>{{Cite book|last=Hume|first=David|date=1964|url=http://dx.doi.org/10.1093/oseo/instance.00046221|title=A Treatise of Human Nature|publisher=Oxford University Press|pages=78|url-status=live}}</ref>
 
== Metode Induksi Mill ==
[[John Stuart Mill]] mempertemukan sistem induksi dengan sistem deduksi pada tahun 1843. Setiap pangkal pikir besar dalam sistem deduksi memerlukan induksi begitupun sebaliknya, sistem induksi memerlukan deduksi bagi penyusunan pikiran mengenai hasil eksperimen dan penyelidikan. Jadi, keduanya bukan bagian yang saling terpisah melainkan saling membantu.<ref>{{Cite journal|last=Sobur|first=Kadir|date=2015-11-02|title=LOGIKA DAN PENALARAN DALAM PERSPEKTIF ILMU PENGETAHUAN|url=http://tajdid.uinjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/28|journal=TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin|language=|volume=14|issue=2|pages=387-414|doi=10.30631/tjd.v14i2.28|issn=2541-5018}}</ref> Mill mengusung metode induktif dengan lima kaidah yang dinamakan Metode Inferensi Induktif Mill atau disingkat menjadi Metode Mill. Sebab suatu kejadian bagi Mill dimaknai sebagai seluruh jumlah kondisi positif dan negatif yang diperlukan.<ref>{{Cite journal|last=Hidayat|first=Ainurrahman|date=2016-06-30|title=METAFISIKA SUBSTANSI ILMU LOGIKA|url=http://103.162.55.7/index.php/nuansa/article/view/878|journal=NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam|language=Id|volume=13|issue=1|pages=75–106|doi=10.19105/nuansa.v13i1.878|issn=2442-8078}}</ref> Metode ini didasarkan pada dua asumsi, pertama, tidak ada sesuatu disebut sebab bagi suatu akibat bila tidak ditemukan pada saat akibat tejadi. Kedua, tidak ada sesuatu disebut sebab bagi akibat bila ditemukan pada saat akibat tidak terjadi.<ref>{{Cite book|last=Sou'yb|first=Joesoef|date=1966|title=Peladjaran Logika|location=Medan|publisher=Intisari|pages=226|url-status=live}}</ref> Metode ini harus dilihat sebagai metode untuk menemukan sebab yang perlu atau sebab yang cukup dari kejadian yang diberikan.<ref>{{Cite book|last=Skyrms|first=Brian|date=2000|url=http://fitelson.org/confirmation/skyrms_choice_and_chance.pdf|title=Choice and Chance: An Introduction to Inductive Logic|location=Belmont|publisher=Wadsworth|edition=4|pages=73|url-status=live}}</ref> Kelima metode tersebut, yaitu:
 
# Metode Persetujuan ''(Method of Agreement),'' jika ada dua atau lebih kejadian dari gejala yang diselidiki hanya memiliki satu keadaan yang sama, maka keadaan yang sama dalam kejadian itu adalah sebab (atau akibat) dari gejala yang bersangkutan.
# Metode Perbedaan ''(Method of Difference),'' jika suatu kejadian mengandung gejala yang diselidiki dan suatu kejadian lain yang tidak mengandung gejala tersebut memiliki keadaan yang sama, kecuali satu, yaitu terdapat pada keadaan yang hanya terjadi dalam kejadian yang disebut terdahulu; keadaan yang membedakan kejadian itu adalah akibat atau sebab atau bagian yang tidak terpisahkan dari sebab, dari gejala tersebut.
# Metode Gabungan Kesamaan dan Perbedaan ''(The Joint Method of Agreement and Difference),'' jika dua atau lebih kejadian dalam gejala tertentu hanya memiliki satu keadaan yang sama, sedangkan dua atau lebih kejadian di mana gejala itu tidak terjadi tidak memiliki keadaan apapun yang sama kecuali ketidakadaan keadaan itu, maka keadaan yang hanya di dalamnya kedua kejadian tersebut berbeda yaitu akibat, atau sebab, atau suatu bagian yang tidak terpisahkan dari sebab gejala itu.
# Metode Residu ''(Method of Residues)'', sisihkanlah dari gejala manapun yang berdasarkan induksi terdahulu dikeatahui sebagai akibat dari faktor terdahulu dan residu dari gejala itu adalah akibat dari faktor lainnya.
# Metode Persamaan Variasi ''(Method of Concomitant Variations),'' gejala apapun yang dengan cara apapun berubah bila suatu gejala lain berubah adalah sebuah sebab atau akibat dari gejala itu atau berkaitan dengannya melalui hubungan kausal.<ref>{{Cite book|last=Mill|first=John Stuart|url=https://www.gutenberg.org/files/26495/26495-pdf.pdf|title=A System of Logic, Ratiocinative and Inductive: Being A Connected View of the Principles of Evidence and the Methods of Scientific Investigation|location=London|isbn=978-3-337-91102-7|pages=396-434|oclc=1155551354|url-status=live}}</ref>
 
== Kekeliruan Penalaran Kausalitas ==