Kekuatan pangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agung Snd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Agung Snd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
 
=== Penggunaan kekuatan pangan sebagai senjata ekonomi ===
Ada beberapa strategi penggunaan kekuatan pangan sebagai senjata ekonomi dalam hubungan antarnegara. Pertama, penggunaan yang berkaitan dengan tawar-menawar oleh penjual/pembeli dalam sebuah kontrak [[bisnis]]. Strategi dalam bentuk ini menyangkut soal [[harga]] barang, [[transportasi]], jadwal pengiriman dan pembayaran. Meskipun hal ini adalah contoh penerapan kekuatan pangan yang berhasil, tetapi bukan merupakan tujuan politik.<ref name=":7" /><ref name=":14">{{Cite book|date=1986|url=https://www.google.co.id/books/edition/Global_Resources_and_International_Confl/Xpypu9qqDncC?hl=en&gbpv=1&dq=scarce+goods+wallensteen&pg=PA146&printsec=frontcover|title=Global Resources and International Conflict|publisher=Oxford University Press|editor-last=Westing|editor-first=Arthur H.|pages=146|url-status=live}}</ref>
 
Penerapan kedua menyangkut kebijakan ekonomi negara pembeli yang tidak berkaitan dengan [[Kontrak serah|transaksi]] barang. Kaitannya yaitu dengan keseimbangan [[neraca pembayaran]], masalah umum seperti [[inflasi]] atau [[Pajak|perpajakan]] dan [[penguasaan tanah]]. Perbedaannya dengan yang pertama yaitu tidak ada hubungan antara latar belakang kondisi-kondisi yang terjadi dengan proses transfer produk.<ref name=":0" /><ref name=":7" />
Baris 50:
Pada saat Amerika Serikat menjadi negara yang dominan di berbagai bidang seperti [[militer]], [[energi]], ekspor, dll. kekuatan pangan tidak terlalu dihiraukan. Namun, karena dominasi beberapa aspek telah berkurang, wacana kekuatan pangan kemudian mengemuka. Dalam bidang pangan pun AS unggul dan tak tertandingi.<ref>{{Cite book|last=McDonalds|first=Bryan R.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Food_Power/m7ZjDQAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=scarce+goods+wallensteen&pg=PT166&printsec=frontcover|title=Food Power, The Rise and Fall of The Postwar American Food System|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|isbn=9780190600686|url-status=live}}</ref><ref name=":9">{{Cite journal|last=Paarlberg|first=Robert L.|date=1982|title=Food as an Instrument of Foreign Policy|url=https://www.jstor.org/stable/1173726|journal=Proceedings of the Academy of Political Science|volume=34|issue=3|pages=25-39|doi=10.2307/1173726|jstor=1173726}}</ref> Amerika Serikat memiliki posisi sebagai produsen dan pengekspor makanan terbesar.<ref name=":9">{{Cite journal|last=Paarlberg|first=Robert L.|date=1982|title=Food as an Instrument of Foreign Policy|url=https://www.jstor.org/stable/1173726|journal=Proceedings of the Academy of Political Science|volume=34|issue=3|pages=25-39|doi=10.2307/1173726|jstor=1173726}}</ref> Sementara itu negara-negara lain, terutama [[negara berkembang]] dan bahkan beberapa negara eksportir minyak terkaya, mulai mengalami kekurangan pangan dan semakin tergantung pada impor dari AS. Kondisi ini memberikan daya tawar yang semakin besar kepada negara tersebut. AS bisa berharap bahwa negara-negara pengimpor makanan itu menjadi lebih kooperatif terhadap kepentingannya. Hal ini juga berarti memungkinkan AS untuk menggunakan pengaruhnya atas negara-negara itu. Ketika beberapa negara OPEC termiskin menjadi tergantung pada impor gandum yang menjadi komoditasnya,<ref name=":3" /> AS di sisi lain dapat memanfaatkan pembatasan ekspor untuk tujuan politik. Kekuatan pangan memungkinkan untuk digunakan sebagai sarana menekan negara-negara OPEC. Kekuatan ini akan efektif penggunaannya pada saat terjadi kekurangan pangan karena negara-negara tersebut berada dalam posisi sulit.<ref name=":9">{{Cite journal|last=Paarlberg|first=Robert L.|date=1982|title=Food as an Instrument of Foreign Policy|url=https://www.jstor.org/stable/1173726|journal=Proceedings of the Academy of Political Science|volume=34|issue=3|pages=25-39|doi=10.2307/1173726|jstor=1173726}}</ref>
 
AS ada kalanya memberlakukan larangan ekspor komoditas pangan.<ref name=":14" /> Tujuan kebijakan tersebut berbeda-beda, tetapi secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu untuk membendung kekuatan negara asing dan untuk memperluas pasar atau alasan [[Humanisme|kemanusiaan]].<ref name=":0" /><ref name=":7" /> Tujuan kebijakan [[pembendungan]] yaitu untuk menghukum negara-negara yang mengancam AS. Contoh ancaman semacam itu adalah negara-negara yang bentuk pemerintahannya berbeda. Contoh yang terkait dengan tujuan pembendungan yaitu tidak ada bantuan untuk [[negara komunis]], pemerintah [[Negara sosialis|sosialis]], negara yang mendukung rezim radikal, rezim tidak [[Demokrasi|demokratis]] yang bersikap lemah terhadap komunisme, dan negara-negara yang tidak menerima perjanjian AS.<ref name=":0" /> Contoh tujuan pengembangan pasar dan kemanusiaan yaitu untuk kategori negara yang mencoba bersaing dengan AS secara ekonomi. AS akan menghentikan bantuan terhadap negara-negara yang mencoba menasionalisasi properti perusahaan AS, negara yang ingin mengambil alih fungsi perusahaan AS, dan negara yang mencoba memulai kebijakan ekonomi nasionalistik.<ref name=":9">{{Cite journal|last=Paarlberg|first=Robert L.|date=1982|title=Food as an Instrument of Foreign Policy|url=https://www.jstor.org/stable/1173726|journal=Proceedings of the Academy of Political Science|volume=34|issue=3|pages=25-39|doi=10.2307/1173726|jstor=1173726}}</ref>
 
AS telah mengubah pendiriannya sejak tahun 1970-an, ketika [[Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat|Departemen Luar Negeri]] dan [[Badan Intelijen Pusat|CIA]] mengeluarkan laporan yang mengeksplorasi potensi embargo pangan.<ref>{{Cite book|last=Butler|first=Nick|date=1986|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_International_Grain_Trade/H-NBDgAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=The+international+grain+trade:+problems+and+prospects&printsec=frontcover|title=The international grain trade: problems and prospects|publisher=Routledge|isbn=978-0-7099-4218-4|pages=27|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref> Rancangan UU 5426, tentang ''Reformasi Sanksi Perdagangan dan Undang-Undang Peningkatan Ekspor 2000'', menghapus sanksi perdagangan produk pertanian yang diterapkan atas [[Libya]], [[Sudan]], dan [[Korea Utara]] (perdagangan dengan Kuba tetap terdapat beberapa pembatasan), dan memberi [[Kongres Amerika Serikat|Kongres]] [[hak veto]] atas tindakan sepihak presiden dalam hal ini.<ref>{{Cite journal|last=Jurenas|first=Remy|date=18 April 2006|title=Exempting Food and Agriculture Products from U.S. Economic Sanctions: Status and Implementation|url=https://digital.library.unt.edu/ark:/67531/metacrs8748/|journal=Congressional Research Service}}</ref><ref>{{Cite web|title=Trade in Goods with Cuba|url=https://www.census.gov/foreign-trade/balance/c2390.html|website=US Census|access-date=31 Januari 2022}}</ref>