Amir Syamsuddin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menghapus tanda dan menyisipkan kutipan yang dibutuhkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
<ref>{{id}} {{cite web|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/a/amir-syamsuddin/|title=Amir Syamsuddin|format=HTML|accessdate=2012-07-18}}</ref>
 
Syamsuddin menghabiskan masa kecilnya sampai SMP di Makasar, lalu merantau ke [[Surabaya]] untuk melanjutkan sekolahnya. Sejak kelas satu SMA di Surabaya, dia telah bekerja. Ia kerap berganti pekerjaan. Dia pernah menjadi juru cetak foto dalam kamar gelap, lalu bekerja di pabrik roti. Semua itu dilakukan dengan tujuan menata jalan mendapatkan sesuatu yang lebih baik.<ref name=":0">{{factCite web|last=antaranews.com|date=2011-10-18|title=Amir Syamsudin, akrab dengan media|url=https://www.antaranews.com/berita/280366/amir-syamsudin-akrab-dengan-media|website=Antara News|access-date=2022-03-09}}</ref>
 
Tahun [[1965]] Amir Syamsuddin pindah ke [[Jakarta]]. Karena ketertarikannya pada mesin ia bekerja di satu bengkel, lalu membuka bengkel sendiri. Sambil bekerja ia lalu mendaftarkan diri di Fakultas Hukum [[UI]] pada [[1978]]. Ia lalu melanjutkan pendidikan S2 Hukum Universitas Indonesia.{{fact|date=2011}}
 
Sebagai pengacara ia telah banyak menyelesaikan kasus-kasus besar yang melibatkan media seperti kasus [[Tempo]] (1986), [[Bapindo]] (1993), [[Suara Pembaruan]] (1999), [[Zarima]], [[Akbar Tanjung]] (2003), [[Harnoko Dewantoro]], [[Beddu Amang]], [[KPKPN]] (2003), [[VLCC]] dengan [[Pertamina]] dan [[KPP]], dan perselisihan [[Texmaco]] dan [[Kompas (surat kabar)|Kompas]] (2003) dan [[William Nessen]] (2003).<ref>{{Cite web|lastname=antaranews.com|date=2011-10-18|title=Amir Syamsudin, akrab dengan media|url=https"://www.antaranews.com/berita/280366/amir-syamsudin-akrab-dengan-media|website=Antara0" News|access-date=2022-03-09}}</ref>
 
== Referensi ==