Prabu Kiansantang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
== Prabu Kian Santang menjadi dalem Bogor ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Beschreven steen in Batoetoelis de batu tulis TMnr 60016460.jpg|jmpl|280x280px|Batu Tulis Bogor]]
Pada usia 22 tahun Prabu Kian Santang diangkat menjadi ''[[Dalem Bogor]]'' ke 2 yang saat itu bertepatan dengan upacara penyerahan [[tongkat pusaka kerajaan]] dan [[penobatan]] [[Prabu Munding Kawati]], putra Sulung [[Prabu Susuk Tunggal]], menjadi panglima besar Pajajaran. Guna mengenang peristiwa sakral penobatan dan penyerahan tongkat pusaka Pajajaran tersebut, maka ditulislah oleh Prabu Susuk Tunggal pada sebuah batu, yang dikenal sampai sekarang dengan nama [[Batu Tulis]] [[Bogor]].
 
Peristiwa itu merupakan kejadian paling istimewa di lingkungan Keraton Pajajaran dan dapat diketahui oleh kita semua sebagai pewaris sejarah bangsa khususnya di Pasundan. Prabu Kian Santang merupakan ''sinatria'' yang gagah perkasa, tak ada yang bisa mengalahkan kegagahannya. Sejak kecil sampai dewasa yaitu usia 33 tahun, Prabu Kian Santang belum tahu darahnya sendiri dalam arti belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya di sejagat pulau Jawa.