Subak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 50:
Ada beberapa karakteristis dari subak yang merupakan sistem irigasi tradisional, yaitu:
 
a.*      Subak memiliki hak otonomi untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Hak otonomi ini sudah melekat sejak awal terbentuknya subak di Bali.
b.    * Melaksanakan ritual keagamaan dalam kegiatan subak bagi anggota yang tergabung dalam wadah organisasi subak. Melalui pelaksanaan ritual keagamaan ini diharapkan berbagai potensi konflik antar anggota dalam satu subak dan antara subak satu dengan subak yang lainnya dapat diminimalisir. Pelaksanaan ritual agama ini agar dapat mewujudkan ketenteraman dan keharmonisan hubungan antara petani dengan Tuhan maupun petani dengan sesama dan lingkungannya.
c.*      Subak memiliki struktur organisasi yang memadahi sesuai dengan keperluannya. Struktur ini mengatur secara tegas mengenai tugas, tanggung jawab, dan hak masing-masing pengurus.
d.    * Subak memiliki satu atau lebih sumber air bersama dan satu atau lebih Pura Bedugul. Sumber mata air bersama ini diperoleh dari satu atau lebih sumber mata air seperti ''empelan'' (bendungan), mata air, ''tirisan'' (rembesan) dari subak-subak di atasnya.
e.*      Setiap sistem irigasi subak memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu setiap hamparan sawah garapan dari anggota subak memiliki ''tembuku pengalapan'' (tempat masuknya air) dan ''pengutangan'' (tempat keluarnya air atau tempat pembuangan air yang berlebihan) tersendiri.
f.*      Pengambilan keputusan di subak dalam pengelolaan sistem irigasi dilakukan dengan demokratis, berkeadilan, transparan, dan akuntabilitas.
 
b.     Melaksanakan ritual keagamaan dalam kegiatan subak bagi anggota yang tergabung dalam wadah organisasi subak. Melalui pelaksanaan ritual keagamaan ini diharapkan berbagai potensi konflik antar anggota dalam satu subak dan antara subak satu dengan subak yang lainnya dapat diminimalisir. Pelaksanaan ritual agama ini agar dapat mewujudkan ketenteraman dan keharmonisan hubungan antara petani dengan Tuhan maupun petani dengan sesama dan lingkungannya.
 
c.      Subak memiliki struktur organisasi yang memadahi sesuai dengan keperluannya. Struktur ini mengatur secara tegas mengenai tugas, tanggung jawab, dan hak masing-masing pengurus.
 
d.     Subak memiliki satu atau lebih sumber air bersama dan satu atau lebih Pura Bedugul. Sumber mata air bersama ini diperoleh dari satu atau lebih sumber mata air seperti ''empelan'' (bendungan), mata air, ''tirisan'' (rembesan) dari subak-subak di atasnya.
 
e.      Setiap sistem irigasi subak memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu setiap hamparan sawah garapan dari anggota subak memiliki ''tembuku pengalapan'' (tempat masuknya air) dan ''pengutangan'' (tempat keluarnya air atau tempat pembuangan air yang berlebihan) tersendiri.
 
f.      Pengambilan keputusan di subak dalam pengelolaan sistem irigasi dilakukan dengan demokratis, berkeadilan, transparan, dan akuntabilitas.
== Galeri ==
<center>{{wide image|Jatiluwih rice terraces.jpg|800px|Terasering [[Kabupaten Tabanan|Jatiluwih]]}}<gallery widths="175">