SARS-CoV-2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Anas1712 (bicara | kontrib)
Filled in 4 bare reference(s) with reFill 2
Baris 55:
[[Berkas:Coronavirus replication.png|jmpl|kiri|[[Replikasi virus|Siklus penggandaan]] koronavirus.]]
=== Reservoir ===
Pada 22 Januari 2020, ''[[Journal of Medical Virology]]'' menerbitkan laporan analisis genom yang menjelaskan bahwa [[ular]] di wilayah Wuhan adalah "reservoir hewan liar yang paling mungkin" untuk virus ini, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.<ref name="BBC">[{{Cite web|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-china-51217455 BBC: |title=China coronavirus: Fear grips Wuhan as lockdown begins] |date=23 Jan 2020|accessdate=21 Mei 2022|website=BBC|via=www.bbc.com}}</ref><ref>[{{Cite web|url=https://www.cnn.com/2020/01/22/health/snakes-wuhan-coronavirus-outbreak-conversation-partner/index.html CNN: |title=Snakes could be the source of the Wuhan coronavirus outbreak]|first=Haitao Guo,Guangxiang "George" Luo,Shou-Jiang Gao,The|last=Conversation|date=23 Jan 2020|website=CNN|accessdate=21 Mei 2022}}</ref> [[Rekombinasi homolog]] mungkin menyebabkan peristiwa ini.<ref name="ji-wei-2020">{{cite journal |last1=Ji |first1=Wei |last2=Wang |first2=Wei |last3=Zhao |first3=Xiaofang |last4=Zai |first4=Junjie |last5=Li |first5=Xingguang |title=Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to human |journal=Journal of Medical Virology |date=22 Januari 2020 |doi=10.1002/jmv.25682 |pmid=31967321 }}</ref><ref>{{cite news |author1=Haitao Guo |author2=Guangxiang "George" Luo |author3=Shou-Jiang Gao |title=Snakes could be the original source of the new coronavirus outbreak in China |url=https://theconversation.com/snakes-could-be-the-original-source-of-the-new-coronavirus-outbreak-in-china-130364 |accessdate=22 Januari 2020 |work=The Conversation |date=22 Januari 2020}}</ref> Beberapa ilmuwan percaya bahwa penyakit ini berasal dari ''[[Bungarus multicinctus]]'', ular yang sangat berbisa yang dijual di pasar Wuhan.<ref>{{Cite web|url=https://www.scimex.org/newsfeed/expert-reaction-could-new-coronavirus-have-come-from-snakes|title=EXPERT REACTION: Could new coronavirus have come from snakes?|last=SCIMEX|date= 23 Januari 2020 |website=Scimex |access-date=23 Januari 2020}}</ref> Berita di ''[[Nature (journal)|Nature]]'' mengkritik artikel ''Journal of Medical Virology'' dengan menyatakan bahwa ular sangat tidak mungkin menjadi reservoir, dan lebih cenderung pada [[mamalia]].<ref>{{cite journal|url=https://www.nature.com/articles/d41586-020-00180-8 |title=Why snakes probably aren't spreading the new China virus |authors=Ewen Callaway, David Cyranoski |journal=Nature |date=23 Januari 2020 |doi=10.1038/d41586-020-00180-8}}</ref> Banyak virolog juga sangat meragukan peranan ular sebagai inang perantara.<ref>[{{Cite web|url=https://www.wired.com/story/wuhan-coronavirus-snake-flu-theory/ |title=No, the Wuhan Virus Is Not a 'Snake Flu' | website=WIRED<!--|first=Megan|last=Molteni|accessdate=21 JudulMei yang dihasilkan bot -->]2022|via=www.wired.com}}</ref>
 
Selama 17 tahun penelitian tentang asal-usul epidemi SARS 2003, banyak koronavirus kelelawar yang menyerupai SARS (''SARS-like'') diisolasi dan diurutkan, kebanyakan dari mereka berasal dari genus ''[[Rhinolophidae|Rhinolophus]]''. Dengan genom yang cukup, rekonstruksi [[pohon filogenetik]] untuk mengetahui sejarah mutasi koronavirus dapat dilakukan.
 
Koronavirus baru ini (SARS-CoV-2) berada dalam kategori koronavirus yang menyerupai SARS. Dua urutan genom dari ''[[Rhinolophus sinicus]]'' dengan kemiripan 80% telah dipublikasikan pada tahun 2015 dan 2017.<ref name=nexstrain>Sampel [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772933 CoVZC45] and [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772934 CoVZXC21], lihat [https://nextstrain.org/groups/blab/sars-like-cov visualisasi interaktif]</ref><ref name=evoevidence>{{cite journal|title=The 2019 new Coronavirus epidemic: evidence for virus evolution|url=https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.01.24.915157v1|doi=10.1101/2020.01.24.915157v1|doi-broken-date=2020-01-25}}</ref> Sementara itu, artikel pracetak di jurnal [[bioRxiv]] yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, [[Rumah Sakit Jinyintan Wuhan]], Universitas Akademi Sains Tiongkok, dan CDC Provinsi Hubei menyatakan bahwa koronavirus ini kemungkinan berasal dari [[kelelawar]], karena analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 memiliki kemiripan 96% dengan koronavirus kelelawar yang diisolasi dari kelelawar ''[[Rhinolophus affinis]]''.<ref name="bioRxivBatOrigin">{{Cite journal|last=Zhou|first=Peng|last2=Yang|first2=Xing-Lou|last3=Wang|first3=Xian-Guang|last4=Hu|first4=Ben|last5=Zhang|first5=Lei|last6=Zhang|first6=Wei|last7=Si|first7=Hao-Rui|last8=Zhu|first8=Yan|last9=Li|first9=Bei|date=23 Januari 2020|year=|title=Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin|url=http://biorxiv.org/lookup/doi/10.1101/2020.01.22.914952|journal=BioRxiv|language=|volume=|issue=|pages=|doi=10.1101/2020.01.22.914952}}</ref> Sebagai perbandingan, jumlah mutasi ini mirip dengan jumlah mutasi yang diamati selama 10 tahun pada flu manusia H3N2.<ref>[{{Cite web|url=https://nextstrain.org/flu/seasonal/h3n2/ha/2y?clade=3c3 |title=Nextstrain H3N2]|website=nextstrain.org|accessdate=21 Mei 2022}}</ref>
 
Hewan yang dijual sebagai makanan dicurigai sebagai reservoir atau perantara virus karena banyak dari individu yang terinfeksi pertama kali adalah pekerja di Pasar Makanan Laut Huanan. Akibatnya, mereka terpapar kontak yang lebih besar dengan hewan.<ref name="Hui14Jan2020" />