Kabupaten Kampar: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Snshe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2:
| settlement_type = Kabupaten
| nama = Kabupaten Kampar<br/>كابوڤاتين كمڤر
| foto =
| caption = [[Orang Kampar|Rumah Lontiok]] [[Bangkinang, Kampar|Bangkinang]]
| provinsi = [[Riau]]
| ibukota = [[Bangkinang Kota, Kampar|Kota Bangkinang]]
Baris 26 ⟶ 24:
| IPM = {{increase}} 73,02 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=4 Desember 2021}}</ref>
| web = [http://www.kamparkab.go.id/ kamparkab.go.id]
| Suku = Minangkabau ( Dominan ), Jawa, Sunda, Batak
}}
 
Baris 32 ⟶ 29:
 
== Sejarah ==
 
Pada awalnya Kampar termasuk sebuah kawasan yang luas, merupakan sebuah kawasan yang dilalui oleh sebuah sungai besar, yang disebut dengan [[Sungai Kampar]]. Berkaitan dengan [[Prasasti Kedukan Bukit]], beberapa sejarahwan menafsirkan ''Minanga Tanvar'' dapat bermaksud dengan pertemuan dua sungai yang diasumsikan pertemuan Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Penafsiran ini didukung dengan penemuan [[Candi Muara Takus]] di tepian Sungai Kampar Kanan, yang diperkirakan telah ada pada masa [[Sriwijaya]].<ref>Soekmono, R., (1973 5th reprint edition in 1988), ''Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2'', 2nd ed., Yogyakarta: Penerbit Kanisius, ISBN 979-4132290X.</ref>
 
Baris 41 ⟶ 39:
 
== Geografi ==
 
Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 211.289,28&nbsp;km² merupakan daerah yang terletak antara 1°00’40” Lintang Utara sampai 0°27’00” Lintang Selatan dan 100°28’30” – 101°14’30” Bujur Timur.<ref>regionalinvestment.bkpm.go.id [http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/displayprofil.php?ia=1406 Profil Kabupaten Kampar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140202233024/http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/displayprofil.php?ia=1406 |date=2014-02-02 }} (diakses pada 11 April 2012)</ref> Batas-batas daerah Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut:
 
=== Batas Wilayah ===
 
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Rokan Hulu]] dan [[Kabupaten Bengkalis]]
Baris 56:
 
== Pemerintahan ==
 
Kabupaten Kampar pada awalnya berada dalam [[Provinsi]] [[Sumatra Tengah]], dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1956 dengan ibu kota Bangkinang.<ref>http://www.hukumonline.com [http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/25752/node/26/uu-no-12-tahun-1956-pembentukan-daerah-otonom-kabupaten-dalam-lingkungan-daerah-provinsi-sumatera-tengah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956] (diakses pada 11 April 2012).</ref> Kemudian masuk wilayah Provinsi [[Riau]], berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 dan dikukuhkan oleh Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958.<ref>http://www.dpr.go.id [http://www.dpr.go.id/uu/uu1958/UU_1958_61.pdf Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140124073353/http://www.dpr.go.id/uu/uu1958/UU_1958_61.pdf |date=2014-01-24 }}</ref> Kemudian untuk perkembangan [[Kota Pekanbaru]], Pemerintah daerah Kampar menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru, yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1987.<ref>http://www.hukumonline.com [http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/22632/nprt/787/pp-no-19-tahun-1987-perubahan-batas-wilayah-kotamadya-daerah-tingkat-ii-pekanbaru-dan-kabupaten-daerah-tingkat-ii-kampar Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987]</ref>
 
Baris 63 ⟶ 64:
 
=== Daftar Bupati ===
 
{{utama|Daftar Bupati Kampar}}
{{:Daftar Bupati Kampar}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
 
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kampar}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kampar}}
 
=== Kecamatan ===
 
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kampar}}
 
Baris 97 ⟶ 101:
 
== Demografi ==
 
[[Berkas:Islamic Centre Kabupaten Kampar (7).JPG|jmpl|250px|ka|Islamic Centre Kampar di Bangkinang Kota]]
 
=== Penduduk ===
Jumlah penduduk Kabupaten Kampar tahun 2010 tercatat 688,204 orang,<ref>http://www.bps.go.id [http://www.bps.go.id/download_file/Data_SP2010_menurut_kelompok_umur.pdf Jumlah Penduduk]</ref> yang terdiri dari penduduk laki-laki 354,836 jiwa dan wanita 333,368 jiwa. Ratio jenis kelamin (perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan) adalah 109. Mayoritas Penduduk Kabupaten Kampar adalah orang [[Minangkabau]] yang sering menyebut dirinya sebagai Orang / Ughang [[Suku kampar|Ocu]] yang tersebar di sebagian besar wilayah Kampar dengan Persukuan [[Suku Domo|Domo]], [[Malayu]], [[Suku Piliang|Piliong/Piliang]], [[Suku Mandailiang|Mandailiong]], [[Suku Pitopang|Putopang]], [[Caniago]], [[Kampai]], [[Bendang]], dan lainnya. Secara sejarah, etnis, adat istiadat, dan budaya, bahasa mereka sangat dekat dengan masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]].<ref name="Purna"/> khususnya dengan kawasan [[Luhak Limopuluah]], [[Sijunjung]], [[Dharmasraya]] Hal ini terjadi karena wilayah Kampar, Provinsi Riau dulunya merupakan wilayah [[Sumatra Tengah]] bersamaan dengan [[Jambi]] dan [[Sumatra Barat]] sejak masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Menurut H.Takahashi dalam bukunya Japan and Eastern Asia, 1953, Pemerintahan Militer Kaigun di Sumatra memasukkan Kampar ke dalam wilayah Riau Shio sebagai bagian dari strategi pertahanan teritorial militer di pantai Timur Sumatra.
 
Jumlah penduduk Kabupaten Kampar tahun 2010 tercatat 688,204 orang,<ref>http://www.bps.go.id [http://www.bps.go.id/download_file/Data_SP2010_menurut_kelompok_umur.pdf Jumlah Penduduk]</ref> yang terdiri dari penduduk laki-laki 354,836 jiwa dan wanita 333,368 jiwa. Ratio jenis kelamin (perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan) adalah 109. Mayoritas Penduduk Kabupaten Kampar adalah orangetnis [[MinangkabauOrang Kampar|Melayu Kampar]] yang seringmemiliki kedekatan dengan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Mereka juga kerap menyebut dirinya sebagai Orangughang /(orang) Ughang [[Suku kampar|Ocu]] yang tersebar di sebagian besar wilayah Kampar dengan Persukuanpersukuan [[Suku Domo|Domo]], [[Malayu]], [[Suku Piliang|Piliong/Piliang]], [[Suku Mandailiang|Mandailiong]], [[Suku Pitopang|Putopang]], [[Caniago]], [[Kampai]], [[Bendang]], dan lainnya. SecaraBeberapa sejarahliteratur menyatakan, etnis, adatMelayu Kampar dari segi adat-istiadat, dan budaya, dan bahasa mereka sangat dekat dengan masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]].<ref name="Purna"/> khususnya dengan kawasan [[Luhak Limopuluah]], [[Sijunjung]], [[Dharmasraya]] Hal ini terjadi karena wilayah Kampar, Provinsiyang merupakan bagian dari provinsi [[Riau]] dulunya merupakan wilayah [[Sumatra Tengah]] bersamaan dengan [[Jambi]] dan [[Sumatra Barat]] sejak masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Menurut H.Takahashi dalam bukunya Japan and Eastern Asia, 1953, Pemerintahan Militer Kaigun di Sumatra memasukkan Kampar ke dalam wilayah Riau Shio sebagai bagian dari strategi pertahanan teritorial militer di pantai Timur Sumatra. Hal inilah yang membuat budaya mereka dekat, jika dilihat juga kebudayaan di Jambi hulu dan Riau daratan memiliki kedekatan dengan budaya di Sumatra Barat atau memiliki pengaruh budaya dari Sumatra Barat. Karena masyarakat Kampar termasuk Melayu, maka wilayah Kampar dimasukkan kedalam wilayah provinsi Riau dan ini sudah berlangsung sejak dahulu.
Selanjutnya terdapat juga etnis [[Jawa]] yang sebagian telah menetap di Kampar sejak masa penjajahan dan masa kemerdekaan melalui program [[transmigrasi]] yang tersebar di sentra-sentra permukiman transmigrasi. Didapati pula penduduk beretnis [[Batak]] dalam jumlah yang cukup besar bekerja sebagai buruh di sektor-sektor perkebunan dan jasa lainnya. Selain itu dalam jumlah yang signifikan para pendatang bersuku Minangkabau dari asal [[Sumatra Barat]] yang umumnya berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha.
 
Selanjutnya terdapat juga etnis [[Jawa]] yang sebagian telah menetap di Kampar sejak masa penjajahan dan masa kemerdekaan melalui program [[transmigrasi]] yang tersebar di sentra-sentra permukiman transmigrasi. Didapati pula penduduk beretnis [[Batak]] dalam jumlah yang cukup besar bekerja sebagai buruh di sektor-sektor perkebunan dan jasa lainnya. Selain itu dalam jumlah yang signifikan para pendatang bersukuberetnis Minangkabau dari asal [[Sumatra Barat]] yang umumnya berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha.
 
Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu 333 jiwa/km², diikuti oleh Kecamatan Kampar Utara 226 jiwa/km². Selain itu lima kecamatan yang agak padat penduduknya berada di Kecamatan Rumbio Jaya, Bangkinang, Bangkinang Barat, Perhentian Raja, dan Kampar Timur, masing –masing 216 jiwa/km², 191 jiwa/km², 158 jiwa/km², 154 dan 131 jiwa/km². Sedangkan dua kecamatan yang relatif jarang penduduknya yaitu Kecamatan Kampar Kiri Hulu dengan kepadatan 9 jiwa/km² dan Kampar Kiri Hilir dengan 13 jiwa/km².
 
=== Agama ===
 
Penduduk kabupaten Kampar mayoritas beragama Islam, diikuti oleh Protestan, Katolik, Budha, dan Hindu. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dalam catatan kependudukan dan sipil hingga akhir tahun [[2020]] mencatat pemeluk agama [[Islam]] berjumlah 706.835 jiwa (89,44%) dari 790.313 jiwa penduduk. Selanjutnya pemeluk agama Kristen sebanyak 83.051 jiwa (10,51%), dimana [[Protestan]] 75.277 jiwa (9,53%) dan [[Katolik]] 7.774 jiwa (0,98%). Pemeluk agama [[Kristen]] banyak terdapat di kecamatan [[Tapung Hulu, Kampar|Tapung Hulu]], [[Siak Hulu, Kampar|Siak Hulu]], [[Tapung Hilir, Kampar|Tapung Hilir]] dan [[Tapung, Kampar|Tapung]]. Meski pada umumnya semua kecamatan di kabupaten Kampar adalah mayoritas beragama Islam.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
Baris 111 ⟶ 119:
 
== Ekonomi ==
 
Kabupaten Kampar mempunyai banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan, terutama di bidang [[pertanian]] dan [[perikanan]] darat. Sebagian besar penduduk (67.22%) bekerja di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Hanya sebagian kecil (0.22%) yang bekerja di sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, disamping pemerintahan. Sebagai salah satu daerah terluas di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar secara berkelanjutan melakukan peningkatan fasilitas dan infrastruktur seperti jaringan jalan raya (1.856,56&nbsp;km), jaringan listrik (72,082 KWH) dengan 5 unit pembangkit tenaga diesel [[Pembangkit Listrik Tenaga Air]] (PLTA) di Koto Panjang yang memproduksi energi dengan kapasitas tersambung sebesar 114,240 KWH. Fasilitas lain yang juga telah tersedia antara lain layanan telekomunikasi (telepon kabel, telepon seluler, dan jaringan internet) dan jaringan air bersih dengan kapasitas produksi sebesar 1,532,284 m³.
 
=== Pertanian ===
 
Bidang pertanian seperti kelapa sawit dan karet yang merupakan salah satu tanaman yang sangat cocok buat lahan yang ada di Kabupaten kampar.
 
=== Perkebunan ===
 
Khusus perkebunan perkebunan sawit untuk saat ini Kabupaten Kampar mempunyai luas lahan 241,5 ribu hektare dengan potensi ''crude palm oil'' (CPO) sebanyak 966 ribu ton.
 
=== Perikanan ===
 
Di bidang perikanan budidaya ikan patin yang dikembangkan melalui keramba (kolam ikan berupa rakit) di sepanjang sungai kampar, ini terlihat banyaknya keramba yang berjejer rapi di sepanjang sungai kampardan adanya kerjasama antara Pemda Kampar dengan PT. Benecom dengan jumlah investasi Rp. 30 miliar yang mana kedepannya Kampar akan menjadi sentra ikan patin dengan produksi 220 ton per hari.
 
== Pariwisata ==
 
[[Berkas:003 Site from South-West (38244920665).jpg|jmpl|250px|[[Candi Muara Takus]] di desa [[Muara Takus, XIII Koto Kampar, Kampar]]. ]]
 
Baris 130 ⟶ 143:
 
== Referensi ==
 
{{reflist|3}}
 
=== Daftar Pustaka ===
 
* ''Sejarah daerah Riau'', Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977.
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.kampar.go.id Situs web resmi Kabupaten Kampar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210213215950/http://www.kampar.go.id/ |date=2021-02-13 }}
{{Kabupaten Kampar}}