XL Axiata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
| key_people = [[Dian Siswarini]] ([[Pejabat tertinggi eksekutif|CEO]])<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2015/04/01/090654713/Dian-Siswarini-Pimpin-PT-XL-Axiata Dian Siswarini Pimpin PT XL Axiata]</ref>
| products = Telepon Seluler, Aplikasi, Content, live.on (kerjasama XL dan circles.life Singapore) dan Datacom
| revenue = {{profit}} Rp. 26,75 Triliun (2021)<ref>{{cite web url
| net_income = {{profit}} Rp. 1,29 Triliun (2021)
| assets = {{profit}} Rp. 72,75 Triliun (2021)
Baris 26:
| Asset =
}}
'''PT XL Axiata Tbk''' ({{BEI|EXCL}}
XL Axiata mempunyai berbagai produk utama yaitu [[XL (telekomunikasi)|XL Prabayar]], [[XL (telekomunikasi)|XL Prioritas]], XL Home, XL Business Solutions, [[AXIS]], dan [[Live.On]]. Saat ini, saham XL Axiata dimiliki oleh Axiata Investments (Indonesia) (66,4%) yang tergabung dalam [[Axiata Group]] Berhad, [[Malaysia]] dan publik (33,6%). XL Axiata terus berinovasi dan menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang meluncurkan kknvergensi.
Baris 32:
==Sejarah==
===Pendirian===
PT XL Axiata Tbk pertama kali didirikan dengan nama '''PT Grahametropolitan Lestari''' pada [[6 Oktober]] [[1989]].<ref>[https://staticxl.ext.xlaxiata.co.id/s3fs-public/media/documents/3.%20Prospectus%20copy.pdf Prospektus Excelcomindo 2005]</ref> 100% saham perusahaan ini dimiliki oleh PT [[Rajawali Wira Bhakti Utama]] (milik [[Peter Sondakh]]).<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=1AQWAQAAMAAJ&q=excelcomindo+lestari&dq=excelcomindo+lestari&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwit5fO94dzuAhX4IbcAHSdTAcYQ6AEwAnoECAIQAg Globe Asia, Volume 2,Masalah 5-8]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jt7sAAAAMAAJ&q=excelcomindo+telekomindo&dq=excelcomindo+telekomindo&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjjg8qJ4NzuAhWl73MBHXitChIQ6AEwB3oECAkQAg Informasi, Masalah 203-208]</ref> Pada Juni 1995, kemudian kepemilikan PT Rajawali Wira Bhakti Utama dialihkan kepada anak usahanya, PT [[Telekomindo Primabhakti]] sebesar 100% dan PT Grahametropolitan mengubah namanya menjadi '''PT Excelcomindo Pratama'''.<reF>[https://books.google.co.id/books?id=Jt7sAAAAMAAJ&q=dialihkan+kepada+PT+Telekomindo+Primabhakti+...&dq=dialihkan+kepada+PT+Telekomindo+Primabhakti+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj2kuum49zuAhXBF3IKHdf0AkwQ6AEwAHoECAMQAg Informasi, Masalah 203-208]</ref> Pada 6 September 1995, Excelcomindo berhasil mendapat lisensi untuk membangun jaringan [[GSM]] ketiga di Indonesia, setelah [[Satelindo]] dan [[Telkomsel]]. Izin ini awalnya didapatkan oleh induk Excelcomindo, yaitu Telekomindo pada 28 April 1995, tetapi kemudian
Setelah didapatnya izin ini, pada Oktober 1995 Excelcomindo berhasil menjalin kerjasama dengan sejumlah investor asing. Investor asing itu dari [[NYNEX]] [[Amerika Serikat|AS]] (lewat anak usahanya, NYNEX (Asia) Indonesia Ltd.) dengan kepemilikan 23,1%, [[Mitsui]] [[Jepang]] dengan saham 4,2% dan [[AIF Capital|Asia Infrastructure Fund]] [[Taiwan]] dengan saham sebesar 12,7%. Dalam perubahan pemegang saham ini, para investor asing tersebut membayar US$ 250 juta untuk investasi mereka. Direncanakan NYNEX akan memberikan bantuan berupa dana sebesar [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 800 juta dan bantuan dalam pembangunan jaringan, teknologi dan infrastruktur Excelcomindo.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=3ylPAQAAIAAJ&q=excelcomindo+mitsui&dq=excelcomindo+mitsui&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjKjobR5tzuAhWJbisKHR9zCUY4ChDoATAJegQIBRAC Far Eastern Economic Review]</ref><ReF>[https://www.verizon.com/about/news/press-releases/nynex-joins-indonesian-cellular-venture-largest-us-investment-indonesian NYNEX joins Indonesian cellular venture; largest U.S. investment in Indonesian telecommunications market]</ref> Selain pemegang saham asing, kemudian juga bergabung pemegang saham lokal seperti PT Santana Telekomindo (milik perusahaan [[Ibnu Sutowo]], [[Nugra Santana]]) sebesar 10%, [[Yayasan Tridaya]] sebesar 2,5% dan [[Yayasan Kartika Eka Paksi]] sebesar 7,5%. Namun, PT Telekomindo tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 42,5%.<ref>[https://staticxl.ext.xlaxiata.co.id/s3fs-public/media/documents/3.%20Prospectus%20copy.pdf Prospektus Excelcomindo 2005]</ref><ref>[https://www.rcrwireless.com/19951023/archived-articles/nynex-enters-cellular-venture-for-gsm-network-in-indonesia NYNEX ENTERS CELLULAR VENTURE FOR GSM NETWORK IN INDONESIA]</ref>
|