Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mufti Nasution (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Sejarah: koreksi, Dawam Raharjo yang dimaksud bukanlah Dawam Raharjo Gubernur melainkan pemikir cendekiawan Muslim yang merupakan pemikir progresif Muslim Indonesia, beliau dulu anggota Muhammadiyah dan meninggal pada tahun 2018.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 106:
Kelahiran ICMI berawal dari diskusi kecil di bulan Februari 1990 di masjid kampus [[Universitas Brawijaya]].{{butuh rujukan}} Sekelompok mahasiswa{{siapa}} merasa prihatin dengan kondisi umat Islam, terutama karena polarisasi kepemimpinan di kalangan umat Islam.{{butuh pemastian}}{{subjektif}}
 
Dari forum itu, kemudian, muncul gagasan untuk mengadakan simposium dengan tema Sumbangan Cendekiawan Muslim Menuju Era Tinggal Landas yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 September-1 Oktober 1990.{{butuh rujukan}} Mahasiswa Universitas Brawijaya yang terdiri dari [[Erik Salman]], [[Ali Mundakir]], [[M. Zaenuri]], [[Awang Surya]] dan [[Lalu M. Iqbal Songgel]] berkeliling menemui para pembicara, di antaranya [[Muhammad Imaduddin Abdulrahim]] dan [[M. Dawam Rahardjo]].{{butuh pemastian}}
 
Dari hasil pertemuan tersebut, pemikiran mereka terus berkembang sampai muncul ide untuk membentuk wadah cendekiawan muslim yang berlingkup nasional. Kemudian para mahasiswa tersebut dengan diantar Imaduddin Abdurrahim, M. Dawam Rahardjo dan Syafi'i Anwar menghadap{{butuh pemastian}} Menristek Prof. [[Bacharuddin Jusuf Habibie]] dan meminta beliau untuk memimpin wadah cendekiawan muslim dalam lingkup nasional.{{butuh rujukan}} Waktu itu B.J. Habibie menjawab, sebagai pribadi dia bersedia tetapi sebagai menteri harus meminta izin dari Presiden Soeharto.{{butuh rujukan}} Dia juga meminta agar pencalonannya dinyatakan secara resmi melalui surat dan diperkuat dengan dukungan secara tertulis dari kalangan cendekiawan muslim.{{butuh rujukan}} Sebanyak 49 orang{{siapa}} cendekiawan muslim menyetujui pencalonan B.J. Habibie untuk memimpin wadah cendekiawan muslim tersebut.{{butuh rujukan}}