Gunung Semeru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Haydraxz (bicara | kontrib)
Status gunung Semeru Awas menandakan erupsi sedang berlangsung
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k clean up
Baris 37:
 
== Iklim ==
Secara umum iklim di wilayah Gunung Semeru termasuk type iklim B ([[Klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson|Schmidt dan Ferguson]]) dengan curah hujan 927  mm - 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan November - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celsius.
 
Suhu rata-rata berkisar antara 3 °C - 8 °C pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15 °C - 21 °C. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin di sepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam, namun juga didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Baris 71:
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada setiap letusan berupa [[abu]], [[pasir]], [[kerikil]], bahkan batu-batu [[panas]] menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun [[1994]] lahar panas mengaliri lereng selatan Gunung Semeru dan telah memakan beberapa korban jiwa, walaupun pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke [[laut]] ini menjadi tontonan yang sangat menarik.
 
Erupsi pada awal Januari 2021 mengakibatkan penduduk 5 kecamatan di lereng Semeru; [[Candipuro, Lumajang|Kecamatan Candipuro]], [[Pasrujambe, Lumajang|Kecamatan Pasrujambe]], [[Senduro, Lumajang|Kecamatan Senduro]], Kecamatan Gucialit, dan Kecamatan Pasirian. Pihak [[Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi|PVMBG]] mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan beraktivitas dalam radius 1  km dari kawah puncak G. Semeru dan jarak 4 Km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
 
[[Soe Hok Gie]], salah seorang tokoh [[aktivis]] [[Indonesia]] dan [[mahasiswa]] Fakultas Sastra [[Universitas Indonesia]], meninggal di Gunung Semeru pada tahun [[1969]] akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru. Dia meninggal bersama rekannya, [[Idhan Dhanvantari Lubis]].
Baris 84:
Beberapa aktivitas vulkanik juga tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950. Kembali meletus lagi secara berurutan dari tahun 1951 hingga 1961 dan tahun 1963. Letusan beruntun kembali terjadi dari dari tahun 1967 hingga tahun 1969 dan tahun 1972 hingga 1990. Letusan berikutnya disusul pada tahun 1992 dan 1994. Letusan pada tahun 1994 terbilang mengerikan karena memakan korban jiwa sebanyak 7 orang serta orang hanyut terbawa oleh lahar.<ref name="suara"/>
 
Pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 &nbsp;km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta meter kubik. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu, sawah, jembatan dan rumah warga rusak. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978–1989.<ref name="sindonews"/>
 
Pada 2 Februari 1994, tercatat ada 9 kali letusan Gunung Semeru. Letusan ini mengakibatkan munculnya asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 500 meter. Selain asap putih, terjadi 34 kali guguran lava ke arah Besuk Kembar sejauh 1 &nbsp;km. Erupsi Gunung Semeru menelan korban jiwa sebanyak 7 orang yang hanyut terbawa lahar.<ref name="kompas1"/>
 
=== 2000-an ===
Baris 104:
==Vegetasi==
===Tanaman invasif non-asli===
25 tanaman non-asli telah ditemukan di Taman Nasional Gunung Semeru. [[Spesies invasif|tanaman non-asli]], yang mengancam secara [[Endemisme|endemik]] [[Pribumi (ekologi)|tanaman lokal]] ini, diimpor oleh ahli botani Belanda [[Cornelis_Gijsbert_Gerrit_Jan_van_SteenisCornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Van Steenis]], di era kolonial. Mereka termasuk ''[[Adas|Foeniculum vulgare]]'', ''[[Verbena brasiliensis]]'', ''[[Chromolaena odorata]]'', dan ''[[Salvinia molesta]]''.<ref>{{Cite news|url=http://en.tempo.co/read/news/2014/10/25/206616964/Foreign-Plantations-Invade-Mt-Semeru |title=Foreign Plantations Invade Mt Semeru |author=Eko Widianto |date=October 25, 2014|language=id |work=[[Tempo.co]] }}</ref>
 
===Perkebunan sayuran===
Baris 146:
 
{{DEFAULTSORT:Semeru, Gunung}}
{{gunung-di-indonesia-stub}}
[[Kategori:Gunung berapi di Jawa Timur|Semeru]]
[[Kategori:Taman Nasional Bromo Tengger Semeru]]
 
 
{{gunung-di-indonesia-stub}}