Kabupaten Situbondo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yog2211 (bicara | kontrib)
Yog2211 (bicara | kontrib)
Baris 342:
 
=== Kesenian ===
Menurut Dina Rahmawati, ada beberapa kesenian khas dari Kabupaten Situbondo.<ref>{{Cite web|last=Rahmawati|first=Dina|title=5 Seni Budaya Khas Situbondo yang Belum Banyak Orang Tahu|url=https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6360185/5-seni-budaya-khas-situbondo-yang-belum-banyak-orang-tahu|website=detikjatim|language=id-ID|access-date=2023-02-23}}</ref>
* Tari Landhung
* Tari Landhung Mengutip sebuah penelitian dari Journal of Language, Litrature and Arts, Tari Landhung diciptakan atas perintah Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Para seniman pun bersatu untuk menciptakan Tari Landhung. Ada 3 tingkatan Tari Landhung yakni Landhung Cengker, Landhung Anom dan Tari Landhung. Landhung berarti memanjang yang menggambarkan panjangnya garis pantai Kabupaten Situbondo. Selain itu, Tari Landhung juga menggambarkan mata pencaharian masyarakat Kabupaten Situbondo sebagai nelayan, petani, dan masyarakat Pendalungan.<ref>{{Cite web|last=Rahmawati|first=Dina|title=5 Seni Budaya Khas Situbondo yang Belum Banyak Orang Tahu|url=https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6360185/5-seni-budaya-khas-situbondo-yang-belum-banyak-orang-tahu|website=detikjatim|language=id-ID|access-date=2023-02-23}}</ref>
* Keket
Keket berasal dari bahasa Madura yang berarti bentuk perkelahian. Dikutip dari buku Tetangghun: Realitas, Pengalaman dan Ekspresi Seni di Situbondo yang disusun oleh Dewan Kesenian Situbondo, tradisi Keket biasanya ditampilkan di tempat terbuka seperti lapangan.
 
Tradisi Keket diselenggarakan sebagai wujud syukur atas hasil panen masyarakat yang melimpah. Sama dengan Sumo di Jepang, Keket menggunakan kekuatan tubuh untuk menjatuhkan lawan, yaitu dengan melingkarkan lengan ke bagian tubuh lawan dan berusaha menekan lawan sampai jatuh.
* Tari Landhung Mengutip sebuah penelitian dari Journal of Language, Litrature and Arts, Tari Landhung diciptakan atas perintah Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto. Para seniman pun bersatu untuk menciptakan Tari Landhung. Ada 3 tingkatan Tari Landhung yakni Landhung Cengker, Landhung Anom dan Tari Landhung. Landhung berarti memanjang yang menggambarkan panjangnya garis pantai Kabupaten Situbondo. Selain itu, Tari Landhung juga menggambarkan mata pencaharian masyarakat Kabupaten Situbondo sebagai nelayan, petani, dan masyarakat Pendalungan.<ref>{{Cite web|last=Rahmawati|first=Dina|title=5 Seni Budaya Khas Situbondo yang Belum Banyak Orang Tahu|url=https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6360185/5-seni-budaya-khas-situbondo-yang-belum-banyak-orang-tahu|website=detikjatim|language=id-ID|access-date=2023-02-23}}</ref>
* Tari Remo Trisnowati
Sama seperti namanya, Tari Remo Trisnawati diciptakan oleh seniman perempuan asal Situbondo bernama Trisnawati. Tari Remo Trisnawati merupakan bentuk aktualisasi pengalaman panggung Trisnawati yang diakumulasikan ke dalam berbagai gerakan tarian.
 
Tari Remo Trisnawati mulai populer pada tahun 1981 melalui komunitas Ludruk. Dikutip dari sebuah studi dalam Jurnal jantra, gerakan Tari Remo Trisnawati cenderung patah-patah, agak kuat, lincah, serta ada sentuhan Tandhak Madura.
* Pa'beng
Pa'beng merupakan alat musik yang berasal dari Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Pa'beng terbuat dari bambu yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian mirip kenong, kendang dan gong.
 
Pa'beng biasa digunakan sebagai penghibur untuk mengusir kesepian saat menjaga tanaman di kebun, serta dijadikan sebagai musik pemanggil hujan.
 
Setiap tahun ketika musim kemarau, masyarakat Pendalungan akan mengadakan ritual upacara adat menggunakan alat musik Pa'beng dan nyanyian tertentu.
 
* Topeng Kerte
Dalam sebuah penelitian dari Jurnal Seni Rupa, Topeng Kerte di Kabupaten Situbondo diciptakan oleh Kertesuwignyo pada tahun 1953. Sejumlah figur dalam Topeng Kerte terbagi dalam 5 karakter utama dengan menyesuaikan lakon cerita Mahabharata, yaitu Topeng Alos, Topeng Kasaran, Topeng Ksatria, Topeng Potre, dan Topeng Punakawan.
 
Ada 3 sifat tokoh-tokoh Topeng Kerte, yakni Amarah, Supiah, dan Mutmainah. Amarah terdiri dari tokoh Dursosono, Duryodono, dan Betoro Kolo.
 
Supiah yang berarti kesuburan terdiri dari tokoh Srikandi, Sumbodro, Potre dan Rato. Sementara Mutmainah yang berarti kebahagian terdiri dari tokoh Seno, Nakulo, Sadewo, dan Adipati Karna.
 
== Referensi ==