Negara-negara Tentara Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
 
=== Pendirian ===
Kekaisaran Romawi Timur memperbesar angkatan perangnya dengan prajurit-[[tentara bayaran|prajurit upahan]] berkebangsaan Turki maupun Eropa. Kebijakan ini ditempuh demi menyiasati keterbatasan sumber daya manusia akibat hilangnya wilayah, khususnya di Jazirah Anatolia.{{sfn|Tyerman|2019|pp=46–47}} Pada tahun 1095, di dalam [[Konsili Piacenza]], [[Alexios I Komnenos|Kaisar Aleksius Komnenus]] meminta dukungan [[Paus Urbanus II]] untuk menghadapi ancaman Seljuk.{{sfn|Barber|2012|p=9}} Kemungkinan besar yang diharapkan Kaisar hanyalah angkatan perang yang tidak seberapa besar, tetapi uluran bantuan yang diterima ternyata melampaui harapan, karena Sri Paus menyerukan Perang Salib I dalam [[Konsili Clermont]]. Sri Paus mengembangkan suatu doktrin ''bellum sacrum'' (perang suci), kemudian merukunkannya dengan ajaran Gereja dengan merujuk ayat-ayat Perjanjian Lama tentang tuntunan Allah yang mengantarkan orang-orang Ibrani meraih kejayaan di medan perang.{{sfn|Asbridge|2004|p=23-24}} [[Ziarah]] bersenjata demi membebaskan umat Kristen Timur dan merebut kembali Tanah Suci yang diserukan Sri Paus menyalakan semangat juang yang belum pernah berkobar sedemikian besarnya di dalam sejarah Eropa Katolik. Dalam jangka waktu satu tahun, puluhan ribu orang, ningrat maupun jelata, bertolak menuju medan laga.{{sfn|Asbridge|2012|pp=33–47}} Motivasi yang menggerakkan tiap-tiap orang untuk turut berjuang tidaklah sama, tetapi kemungkinan besar beberapa orang bertolak meningkalkan Eropa dengan niat untuk menetap di Levans.{{sfn|Jotischky|2004|pp=12–14}}<!--
 
Alexios cautiously welcomed the feudal armies commanded by western nobles. By dazzling them with wealth and charming them with flattery, Alexios extracted oaths of fealty from most of the Crusader commanders. As his vassals, [[Godfrey of Bouillon]], nominally [[List of rulers of Lorraine|duke of Lower Lorraine]]; the [[Italo-Normans|Italo-Norman]] [[Bohemond I of Antioch|Bohemond of Taranto]]; Bohemond's nephew [[Tancred, Prince of Galilee|Tancred of Hauteville]]; and Godfrey's brother [[Baldwin I of Jerusalem|Baldwin of Bologne]] all swore that any territory gained which the [[Roman Empire]] had previously held, would be handed to Alexios' Byzantine representatives. Only [[Raymond&nbsp;IV, Count of Toulouse]] refused this oath, instead promising non-aggression towards Alexios.{{sfn|Asbridge|2012|pp=43–45, 50–52}}