Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 166:
 
Kejayaan kesultanan-kesultanan Islam mulai memudar setelah bangsa-bangsa asing masuk dan menerapkan [[kolonialisme]] di [[Nusantara]]. Sebagian di antaranya dibubarkan oleh pemerintah kolonial setelah mengalami kekalahan [[perang]], dan sebagian lainnya menjadi [[Swapraja|daerah swapraja]] (''zelfbestuur'') di bawah kekuasaan pemerintahan kolonial.<ref name="KohPh.D.2009">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=MWlFCQAAQBAJ&pg=PA10|title=Culture and Customs of Singapore and Malaysia|author1=Jaime Koh|first=|author2=Stephanie Ho Ph.D.|date=22 Juni 2009|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-35116-7|location=|page=9|pages=|url-status=live}}</ref>
 
==== Kerajaan Kristen ====
{{Utama|Sejarah Nusantara pada era kerajaan Kristen}}
 
[[Kekristenan]] dibawa oleh para pedagang dan [[misionaris]] dari [[Dunia Barat]]. [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] umumnya dibawa ke Indonesia oleh [[bangsa Portugis]], sementara [[Protestanisme|Protestan]] umumnya dibawa oleh [[bangsa Belanda]]. Selama kolonialisme Barat, beberapa kerajaan bercorak Kristen muncul sebagai akibat penyebaran dan pembaptisan oleh para misionaris pada rakyat dan keluarga bangsawan di kerajaan-kerajaan tersebut.<ref>{{Cite web|last=Hari|first=Agustinus|date=2019-10-13|title=Mengenal Siau, Kerajaan Kristen di Sulawesi Utara Abad 16|url=https://barta1.com/v2/2019/10/13/mengenal-siau-kerajaan-kristen-di-sulawesi-utara-abad-16/|website=Barta1.com|language=id|access-date=2023-05-03}}</ref>
 
Masuknya Agama Kristen di Sulawesi dan Maluku, khususnya wilayah yang saat ini dalam Provinsi [[Sulawesi Utara]], diawali dengan kedatangan [[bangsa Portugis]] yang membawa Katolik pada abad ke-16, tetapi kemudian digantikan oleh Protestan yang dibawa oleh misionaris Belanda, setelah orang-orang Portugis diusir oleh pasukan Belanda pada abad ke-17. Kerajaan-kerajaan Kristen yang terbentuk di Pulau Sulawesi adalah [[Kerajaan Bolaang Mongondow|Bolaang Mongondow]], [[Kerajaan Manganitu|Manganitu]], [[Kerajaan Manado|Manado]], [[Kerajaan Moro|Moro]], [[Kerajaan Siau|Siau]], [[Kerajaan Soya|Soya]], dan [[Kerajaan Tagulandang|Tagulandang]].<ref>{{Cite journal|last=Ahmad|first=I.|date=2014|title=Agama Sebagai Perubahan Sosial: Kristenisasi di Tobelo 1866-1942|url=https://jurnal.ugm.ac.id/lembaran-sejarah/article/download/23785/15663|journal=Lembaran Sejarah|volume=11|issue=1|pages=83-98|doi=|issn=2620-5882|ref={{sfnref|Ahmad|2014}}}}</ref>
 
Di wilayah [[Kepulauan Nusa Tenggara|Nusa Tenggara]], khususnya di wilayah Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Katolik|Agama Katolik]] dibawa oleh [[bangsa Portugis]] yang terusir ke wilayah [[Pulau Flores]] dan [[Pulau Timor]] setelah wilayah [[Kepulauan Maluku]] dikuasai oleh [[bangsa Belanda]] pada awal abad ke-17. Para misionaris Portugis yang juga ikut terusir kemudian melakukan [[Misi (Kristen)|misi]] di negara-negara di wilayah tersebut. Beberapa negara yang menjadi kerajaan Katolik adalah [[Kerajaan Amanatun|Amanatun]], [[Kerajaan Larantuka|Larantuka]], dan [[Kerajaan Sikka|Sikka]].<ref>Karel Steenbrink, ''Catholics in Indonesia, 1808-1942: a documented history''. Leiden:KITLV Press ISBN 90-6718-141-2</ref>
 
=== Periode kolonial ===