Danau Toba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Type 14 Za (bicara | kontrib)
Memperbaiki paragraf pembuka.
Baris 31:
|countries=[[Indonesia]]|temperature_low_C=0|temperature_high_C=27}}
 
'''Danau Toba''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯖᯀᯬ ᯖᯬᯅ}}; [[Alih aksara|transliterasi]]: '''Tao Toba''') adalah [[danau]] alami berukuran besar di [[Indonesia]] yang berada di [[kaldera]] [[Gunung]] [[Supervulkan]]. Danau ini memiliki panjang {{convert|100|km|mi|abbr=off}}, lebar {{convert|30|km}}, dan kedalaman {{convert|508|m}}. Danau ini terletak di tengah [[pulau]] [[Sumatra]] bagian utara dengan ketinggian permukaan sekitar {{convert|900|m|0}}. Danau ini membentang dari {{Coord|2.88|N|98.52|E}} sampai {{Coord|2.35|N|99.1|E}}. IniDanau Toba merupakan adalah [[Daftar danau di Indonesia|danau terbesar di Indonesia]] dansekaligus [[danau vulkanik]] terbesar di dunia.<ref name="WorldLakes">{{cite web|url=http://www.worldlakes.org/lakedetails.asp?lakeid=8367|title=LakeNet – Lakes|publisher=}}</ref>
 
Danau Toba adalahterbentuk sebagai akibat dari lokasi letusan gunung berapi super masif berkekuatan [[Volcanic Explosivity Index|VEI]] 8 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu<ref>{{cite web|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0601-09=|title=Global Volcanism Program – Toba|publisher=}}</ref><ref name=chesner1991 /><ref>{{cite journal|last=Ninkovich|first=D. |author2=N.J. Shackleton |author3=A.A. Abdel-Monem |author4=J.D. Obradovich |author5=G. Izett|date=7 December 1978|title=K−Ar age of the late Pleistocene eruption of Toba, north Sumatra|url=https://archive.org/details/sim_nature-uk_1978-12-07_276_5688/page/574|journal=Nature|publisher=Nature Publishing Group|issue=5688|pages=574–577 |doi=10.1038/276574a0|volume=276|bibcode=1978Natur.276..574N}}<!--|accessdate=5 March 2010--></ref> yang memicu perubahan iklim global. Metode penanggalan terkini yang berakurat menetapkan bahwaletusan tersebut terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu lebih akurat.<ref>Vogel, Gretchen, [http://www.sciencemag.org/news/2018/03/how-ancient-humans-survived-global-volcanic-winter-massive-eruption?et_rid=382659176&et_cid=1903121 How ancient humans survived global ‘volcanic winter’ from massive eruption]'', Science, 12 March 2018</ref> Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar di [[Bumi]] dalam kurun 25 juta tahun terakhir. Menurut [[teori bencana Toba]], letusan ini berdampak besar bagi populasi manusia di seluruh dunia; dampak letusan menewaskan sebagian besar manusia yang hidup waktu itu dan diyakini menyebabkan [[penyusutan populasi]] di Afrika, Timur -Tengah, dan India sehingga memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/2975862.stm|title=When humans faced extinction|publisher=BBC|date=9 June 2003|accessdate=5 January 2007}}</ref>
 
[[Berkas:Danau Toba Maret 2022.jpg|jmpl|Pemandangan Danau Toba dari kecamatan Paranginan, Humbang Hasundutan]]
 
Para ilmuwan sepakat bahwa letusan Toba memicu [[musim dingin vulkanik]] yang menyebabkan jatuhnya suhu dunia antara {{Convert|3|to|5|C-change|F-change}}, dan hingga {{Convert|15|C-change|F-change}} di daerah lintang atas. Penelitian lanjutan di [[Danau Malawi]], Afrika TengahTimur, menemukan endapan debu letusan Toba, tetapi tidak menemukan bukti perubahan iklim besar di Afrika Timur.<ref>{{cite journal|last=Lane|first=Christine S.|author2=Ben T. Chorn |author3=Thomas C. Johnson |date=29 April 2013|title=Ash from the Toba supereruption in Lake Malawi shows no volcanic winter in East Africa at 75 ka|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=110|issue=20|pages=8025–8029|url=http://www.pnas.org/content/110/20/8025.abstract?sid=b5741029-8930-4895-aacc-1c527df5e9be|bibcode = 2013PNAS..110.8025L |doi = 10.1073/pnas.1301474110 |pmid=23630269 |pmc=3657767}}</ref>

Pada tanggal 18 Juni 2018, [[Musibah KM Sinar Bangun|musibah tenggelamnya kapal feri]] terjadi di Danau Toba dan menenggelamkan lebih dari 190 orang.<ref>{{cite news|title=Indonesia ferry disaster: Lake Toba captain detained|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-44560262 |agency=[[BBC]]|date=21 June 2018|accessdate=25 June 2018}}</ref>
 
== Geologi ==
Baris 44 ⟶ 46:
[[Berkas:Danau Toba.jpg|jmpl|Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.]]
[[Berkas:Sungai di Bahal Bahal.jpg|jmpl|Sungai di Bahal Bahal bermuara ke Danau Toba.]]
Kompleks [[kaldera]] Toba di Sumatra Utara merupakan bagian dari Pegunungan [[Pegunungan Bukit Barisan]]. Kaldera Toba merupakan kaldera dengan letusan terbaru dari zaman [[kuarter]] dengan ukuran panjang 100&nbsp;km dan lebar 30&nbsp;km serta merupakan kaldera termuda keempat di dunia. Diperkirakan terdapat 2.800&nbsp;km<sup>3</sup> material piroklastik ''[[dense-rock equivalent]]'' (DRE) yang dikenal sebagai [[tuff]] Toba Termuda (''Youngest Toba Tuff'', YTT) dan dikeluarkan lewat sebuah letusan yang menjadi salah satu letusan gunung api terbesar dalam sejarah geologi Bumi baru-baru ini. Dua buah setengah [[kubah kebangkitan]] muncul setelah letusan yang kini menjadi Pulau Samosir dan Blok Uluan, dipisahkan oleh sebuah [[graben]] membujur yang menjadi Selat Latung.<ref name=chesner1991>{{Cite journal |url=http://www.geo.mtu.edu/~raman/papers/ChesnerGeology.pdf |last1=Chesner |first1=C. A. |author-link1=Craig Chesner |last2=Westgate |first2=J. A. |author3=Rose, W. I. |author4=Drake, R. |author5=Deino, A. |journal=Geology |volume=19 |issue=3 |pages=200–203 |title=Eruptive history of Earth's largest Quaternary caldera (Toba, Indonesia) clarified |publisher=Michigan Technological University |date=1991 |accessdate=2019-03-22 |bibcode=1991Geo....19..200C |doi=10.1130/0091-7613(1991)019<0200:EHOESL>2.3.CO;2}}</ref><ref>{{cite thesis|last=Chesner |first=C. A. |year=1988 |type=Disertasi Ph.D. |title=The Toba Tuffs and Caldera Complex, Sumatra, Indonesia: Insights into Magma Bodies and Eruptions |url=https://search.proquest.com/docview/303679617 |location=Houghton |publisher=Michigan Technological University}}</ref> Setidaknya terdapat empat kerucut vulkanik, empat [[Gunung berapi kerucut|gunung api strato]], dan tiga kawah yang dapat diamati di dan di sekitar Danau Toba. Salah satu kerucut yaitu Kerucut Tandukbenua terletak di sisi barat laut kaldera dan hanya ditumbuhi oleh vegetasi berkepadatan rendah yang menunjukkan bahwa peristiwa pembentukannya relatif baru. Di sebelah barat danau, terdapat Dolok Pusubukit masih aktif mengeluarkan [[solfatara]].<ref>{{cite web |url=http://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=261090|title=Synonyms and Subfeatures: Toba|publisher=[[Smithsonian Institution]]|work=Global Volcanism Program|accessdate=2017-06-07}}</ref>
 
<!-- {{more citations needed}} Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan [[kepunahan]] pada beberapa spesies makhluk hidup. Menurut beberapa bukti [[DNA]], letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya [[zaman es]], walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk [[kaldera]] yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh [[magma]] yang belum keluar menyebabkan munculnya [[Pulau Samosir]].