Menurut [[Tafsir Ibnu Katsir]], arti dasar dari "takwa" adalah menaati Allah dan tidak bermaksiat kepada-Nya.<ref>{{ButuhCite rujukanjournal|last=Harnita|first=Leni|last2=Yusro|first2=Ngadri|last3=Yunita|first3=Nurma|date=2018-08-16|title=Makna Takwa Perbandingan Tafsir Klasik dan Modern (Kajian Tafsir Ibnu Katsir dan Al-Misbah)|url=http://e-theses.iaincurup.ac.id/7/#:~:text=Menurut%20Ibnu%20Katsir%20takwa%20adalah,takwa%20mencangkup%20tiga%20tingkat%20penghindaran.|language=en|publisher=IAIN Curup}}</ref> [[Umar bin Khattab]] bertanya kepada [[Ubay bin Ka'ab]] mengenai takwa. Ubay bertanya, "Pernahkah kamu berjalan di jalan yang penuh dengan duri?" Umar menjawab, "Ya." Ubay bertanya lagi, "Apa yang engkau lakukan?" Umar menjawab, "Aku menggulung lengan bajuku dan berusaha (melintasinya)." Ubay berkata, "Inilah (makna) takwa, melindungi seseorang dari [[dosa]] dalam perjalanan kehidupan yang berbahaya sehingga ia mampu melewati jalan itu tanpa terkena dosa."<ref name="Abdul-Rahman2009">{{cite book|author=Muhammad Saed Abdul-Rahman|year=2009|url=https://books.google.com/books?id=yLKkvUGFP34C&pg=PA63|title=The Meaning and Explanation of the Glorious Qur'an (Vol 1) 2nd Edition|publisher=MSA Publication Limited|isbn=978-1-86179-763-6|page=63}}</ref>
